Sekolah

Kerajaan Pajajaran: Jejak Mitos dan Sejarah di Tanah Sunda

Advertisements

Kerajaan Pajajaran, yang juga dikenal sebagai Kerajaan Sunda Galuh, mencitrakan kekayaan budaya dan sejarah yang sarat akan mitos dan legenda. Berpusat di tanah Sunda dengan Pakuan Padjadjaran sebagai ibukotanya, kerajaan ini menghadirkan perpaduan yang unik antara sejarah dan mistis.

Jejak Sejarah Pajajaran

Kerajaan Pajajaran, yang berdiri sejak tahun 1030 M hingga 1579 M, berasal dari penggabungan dua kerajaan yang kuat, yaitu Kerajaan Sunda dan Kerajaan Galuh. Letaknya di wilayah Bogor modern membuatnya menjadi salah satu kerajaan yang berpengaruh di Nusantara pada zamannya.

Asal Nama “Pajajaran”

Kebiasaan menyebut nama kerajaan dengan nama ibukotanya membuat Pajajaran sering disebut sebagai Kerajaan Pakuan. Pada masa lalu, pusat pemerintahan kerajaan ini berpindah beberapa kali, mencerminkan perjalanan politik dan geografisnya yang dinamis.

Peran Penting dalam Sejarah

Kerajaan Pajajaran memiliki peran penting dalam sejarah Nusantara, terutama dalam pembentukan budaya dan politik di wilayah Jawa Barat. Berbagai sumber sejarah, termasuk naskah kuno seperti Bujangga Manik, memberikan gambaran tentang kehidupan dan peristiwa penting di masa kejayaannya.

Para Penguasa yang Berkuasa

Sejumlah tokoh penguasa yang memimpin Kerajaan Pajajaran memberikan warna tersendiri dalam sejarahnya. Dari Sri Baduga Maharaja hingga Raga Mulya, setiap raja meninggalkan jejak yang tak terhapuskan dalam memori kolektif masyarakat Sunda.

Mitos dan Legenda Prabu Siliwangi

Di balik catatan sejarah yang kuat, Kerajaan Pajajaran juga dikenal karena mitos dan legenda yang mempesona. Salah satu tokoh paling legendaris adalah Prabu Siliwangi, yang dianggap sebagai leluhur orang Sunda. Kisahnya yang penuh dengan kekuatan dan kebijaksanaan menjadi bagian integral dari warisan budaya Sunda.

Baca juga : Sejarah Kerajaan Bali: Jejak Buddha-Hindu di Pulau Dewata

Prabu Siliwangi dan Kian Santang

Kisah Prabu Siliwangi tidak terlepas dari hubungannya dengan putranya, Raden Kian Santang. Konflik dan perjalanan hidup keduanya menciptakan narasi yang penuh warna dalam mitologi Sunda. Kian Santang, yang memilih untuk memeluk Islam, membawa dinamika baru dalam cerita tentang keluarga kerajaan ini.

Pergumulan dan Akhir Masa

Meski dipenuhi dengan kejayaan dan prestasi, Kerajaan ini akhirnya meredup oleh serangan Kesultanan Banten pada tahun 1579 M. Pergumulan ini mencapai puncaknya dengan kehancuran Pakuan Pajajaran, menandai akhir dari masa keemasan kerajaan yang pernah menjelma menjadi pusat kebudayaan dan kekuasaan di wilayah Sunda.

3 komentar pada “Kerajaan Pajajaran: Jejak Mitos dan Sejarah di Tanah Sunda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *