Kerajaan Pajang: Perjalanan dari Berdiri Hingga Kehancurannya
Kerajaan Pajang, juga dikenal sebagai Kesultanan Pajang, menggambarkan perjalanan sejarah yang menarik dari kejayaan hingga kehancuran. Berpusat di Jawa Tengah, kerajaan ini adalah kelanjutan dari Kesultanan Demak, dan jejak sejarah serta mitosnya masih terpampang jelas hingga saat ini.
Sejarah Pembentukan Kerajaan Pajang
Kerajaan Pajang lahir di masa paska-keruntuhan kesultanan Islam di pesisir Jawa. Didirikan oleh Sultan Hadiwijaya, kerajaan ini mengalami awal yang kuat dengan dukungan Ki Ageng Pamanahan dan Ki Penjawi, yang berhasil mengalahkan Arya Penangsang, membuka jalan bagi Hadiwijaya untuk naik takhta.
Ekspansi dan Perkembangan
Pajang tidak hanya memperluas wilayahnya di Jawa Tengah, tetapi juga menguasai wilayah-wilayah lain seperti Jawa Timur dan bahkan Madura. Sultan Hadiwijaya memperkuat kedaulatan Pajang dengan pernikahan politik dan aliansi, membangun fondasi yang kuat untuk masa depannya.
Transisi ke Mataram Islam
Peran Ki Ageng Pamanahan atau Panembahan Senopati tidak hanya terbatas pada kemenangan atas Arya Penangsang. Dia juga menerima tanah pardikan dari Sultan Hadiwijaya, yang menjadi cikal bakal Kesultanan Mataram. Inilah awal dari pergeseran kekuatan dari Pajang ke Mataram, yang akhirnya memunculkan dinasti yang kuat di Jawa.
Perang dan Kehancuran Awal
Meskipun awalnya kuat, Pajang akhirnya terlibat dalam konflik dengan Mataram di bawah pimpinan Sutawijaya. Perang antara kedua kekuatan ini menyebabkan kehancuran awal Pajang, meskipun Mataram, dengan keberanian dan keuletan Sutawijaya, muncul sebagai pemenangnya.
Baca juga : Perjalanan Sejarah Kerajaan Aceh
Akhir Sebuah Era
Pertempuran antara Pajang dan Mataram menjadi titik balik dalam sejarah kedua kerajaan ini. Meskipun Pajang kalah, peristiwa ini memperlihatkan dinamika politik dan peralihan kekuasaan yang terjadi di Jawa pada masa itu. Itu juga menandai akhir dari era Pajang dan awal dari kebangkitan Mataram sebagai kekuatan yang dominan di pulau Jawa.
Kerajaan Pajang, dengan perjalanan sejarahnya yang mencolok, menunjukkan betapa kompleksnya politik dan kekuasaan di Jawa pada zaman itu, sementara mitos dan legenda yang menyertainya memberikan warna dan kedalaman yang unik pada warisan budaya Nusantara.