Traktat Laut lepas untuk Perlindungan Laut Global
Sejak tahun 2006, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah aktif membahas Traktat Laut Lepas (The High Seas Treaty atau BBNJ Treaty) dengan tujuan utama untuk menjaga keberlanjutan dan memanfaatkan sumber daya laut secara bertanggung jawab di wilayah laut lepas yang melebihi 200 mil laut dari garis pantai. Setelah 16 tahun perdebatan yang sengit, akhirnya pada 4 Maret yang lalu, negara-negara peserta berhasil mencapai kesepakatan historis mengenai traktat ini.
Pokok-Pokok Perjanjian
Lautan menyediakan lebih dari separuh oksigen yang kita hirup dan berperan penting dalam menyerap karbon dioksida (CO2) dari udara, yang membantu meredam pemanasan global. Namun, kelestarian laut sangat terancam oleh berbagai faktor seperti perubahan iklim, polusi, pengasaman, dan eksploitasi sumber daya. Hanya 3% dari total luas laut dunia yang saat ini dilindungi. Traktat Laut Lepas menjadi langkah awal untuk menjaga keberlangsungan laut, walaupun komunitas ilmiah menyatakan bahwa kesepakatan ini belum sepenuhnya memenuhi harapan mereka. Namun, perjanjian ini setidaknya mencerminkan kesepakatan internasional untuk melindungi keanekaragaman hayati laut di luar batas wilayah negara.
Isi Traktat
Konservasi Lautan
Traktat ini menetapkan target penetapan kawasan perlindungan laut hingga mencakup 30% dari total luas laut dunia pada tahun 2030, yang dikenal dengan istilah target 30×30. Tujuannya adalah untuk melindungi ekosistem penting dan memulihkan keanekaragaman hayati laut, serta menjaga fungsi ekosistem yang esensial bagi kehidupan di Bumi.
Sumber Daya Genetik Lautan
Traktat ini juga menargetkan penyeimbangan dan pembagian informasi mengenai sumber daya genetik laut secara adil kepada seluruh negara peserta. Hingga saat ini, belum ada peraturan yang mengatur kepemilikan sumber daya genetik di perairan internasional, yang menyebabkan ketimpangan dalam pemanfaatan dan kepemilikan paten genetik tersebut.
Penilaian Dampak Lingkungan
Traktat ini mewajibkan penilaian dampak lingkungan terhadap aktivitas ekonomi di perairan internasional untuk mengidentifikasi dan memitigasi risiko yang dapat merusak lingkungan laut.
Baca juga : Keajaiban Samudra Atlantik: Sirkulasi Laut dan Perburuan Ikan Cod
Pengembangan Kapasitas dan Transfer Teknologi
Traktat ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas negara-negara berkembang melalui transfer teknologi dan kerja sama ilmiah dari negara maju dalam bidang kelautan.
Traktat Laut Lepas masih membutuhkan penyempurnaan lebih lanjut dan ratifikasi oleh seluruh negara peserta. Harapannya, perjanjian ini akan menjadi tonggak penting dalam upaya melindungi dan memanfaatkan sumber daya laut secara berkelanjutan. Saat mengumumkan kesepakatan final, Ketua Konferensi Rena Lee menyatakan bahwa “kapal telah angkat sauh,” menegaskan pentingnya upaya bersama untuk menjaga keberlanjutan laut demi masa depan generasi mendatang.
Pingback: 3 Jenis Cuaca Ekstrem yang Merusak Akibat Perubahan Iklim - DUNIA PENDIDIK