Sekolah

Jenjang Pendidikan yang Paling Banyak Nganggur di Indonesia

Advertisements

Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) per Agustus 2024 mengungkapkan bahwa angka pengangguran di Indonesia mencapai 7,47 juta orang. Meskipun jumlah ini menurun dibandingkan tahun sebelumnya, distribusi pengangguran berdasarkan jenjang pendidikan menunjukkan fakta yang menarik, yaitu lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) menjadi penyumbang terbesar dalam angka pengangguran di Indonesia.

Distribusi Pengangguran Berdasarkan Jenjang Pendidikan (Agustus 2024)

Menurut data BPS yang dirilis pada 5 November 2024, berikut distribusi pengangguran berdasarkan jenjang pendidikan tertinggi yang ditamatkan:

  1. SMA: 30,72%
    Lulusan SMA mendominasi angka pengangguran dengan persentase yang signifikan.
  2. SMK: 24,65%
    Meskipun SMK sering dianggap sebagai jenjang yang lebih siap kerja, angka penganggurannya tetap cukup tinggi.
  3. SD ke bawah: 16,45%
    Ini menunjukkan bahwa sebagian besar pengangguran berasal dari mereka yang memiliki pendidikan dasar yang lebih rendah.
  4. SMP: 14,61%
    Jumlah pengangguran dari lulusan SMP juga cukup besar, meski lebih rendah dibandingkan SMA.
  5. Diploma I, II, III: 2,29%
    Persentase pengangguran untuk lulusan Diploma I hingga III adalah yang terendah di antara jenjang pendidikan formal lainnya.
  6. Diploma IV, S1, S2, S3: 11,28%
    Meskipun tingkat pengangguran untuk lulusan perguruan tinggi relatif lebih rendah, tetap ada tantangan di pasar kerja.

Penduduk yang Bekerja Berdasarkan Jenjang Pendidikan

Selain data pengangguran, BPS juga merilis data tentang penduduk yang bekerja berdasarkan pendidikan tertinggi yang ditamatkan. Pada tahun 2024, berikut adalah distribusi penduduk bekerja menurut jenjang pendidikan:

  1. SD ke bawah: 35,80%
  2. SMA: 20,90%
  3. SMP: 17,62%
  4. SMK: 12,86%
  5. Diploma IV, S1, S2, S3: 10,50%
  6. Diploma I, II, III: 2,32%

Meski SMK sering dianggap sebagai jalur pendidikan yang lebih mempersiapkan lulusan untuk memasuki dunia kerja, kenyataannya SMA justru memiliki angka pengangguran tertinggi di Indonesia. Hal ini bisa menunjukkan bahwa ada tantangan besar dalam penyerapan tenaga kerja, terutama bagi lulusan SMA, yang masih menjadi penyumbang terbesar bagi pengangguran di tanah air.

Baca juga : Kemenag Siapkan Kurikulum Berbasis Cinta untuk Madrasah

Namun, perlu dicatat bahwa meskipun lulusan perguruan tinggi memiliki tingkat pengangguran yang lebih rendah, mereka juga menghadapi persaingan yang ketat di pasar kerja, dan tidak semua jurusan perguruan tinggi menjamin pekerjaan langsung. Oleh karena itu, penting bagi pendidikan untuk terus beradaptasi dengan kebutuhan industri agar dapat mengurangi tingkat pengangguran secara keseluruhan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *