Sekolah

Definisi dan Ragam Kriminalitas

Advertisements

Pada kesempatan kali ini, saya akan memaparkan konsep kriminalitas beserta berbagai variasinya. Dalam konteks pembahasan ini, kita akan melihat perbedaan antara dua jenis kriminalitas yang mungkin kita temui di berita televisi, seperti kasus pembunuhan dan korupsi. Meskipun keduanya disebut sebagai tindak kriminal, ilmu sosiologi membedakan keduanya menjadi jenis kriminalitas yang berbeda.

Apa Itu Kriminalitas?

Sebelum merinci jenis-jenis kriminalitas, mari kita terlebih dahulu menjawab pertanyaan, apa sebenarnya kriminalitas? Dalam konteks sosiologi, kriminalitas adalah perilaku atau tindakan yang melanggar norma hukum legal atau formal. Ini bisa mencakup berbagai tindakan seperti pencurian, perampokan, penjambretan, atau bahkan pembunuhan. Motif di balik kejahatan ini bervariasi, dan tidak hanya terbatas pada orang-orang kelas ekonomi bawah. Faktanya, kelas atas dan organisasi juga dapat terlibat dalam tindak kriminal.

Jenis-Jenis Kriminalitas

1. Blue Collar Crime

Blue collar crime merujuk pada tindakan kriminal yang dilakukan oleh individu dari kelompok kelas bawah. Kadang-kadang disebut sebagai kejahatan kerah biru atau street crime, istilah ini diambil dari seragam berkerah biru yang digunakan oleh pekerja kelas ekonomi bawah. Contoh blue collar crime meliputi pencopetan, pencurian, perampokan, dan pembegalan.

2. White Collar Crime

Berbeda dengan blue collar crime, white collar crime melibatkan individu dari kelompok kelas ekonomi atas. Kejahatan ini umumnya dilakukan oleh pejabat atau pemegang jabatan yang memanfaatkan posisi mereka. Contoh white collar crime termasuk kecurangan bisnis, pemalsuan data perusahaan, korupsi, dan penyelundupan barang ilegal.

3. Victimless Crime

Victimless crime adalah kejahatan tanpa korban yang lebih fokus pada perbuatan tercela. Kejahatan ini tidak melibatkan korban yang dapat diidentifikasi dan mencakup tindakan yang hanya melibatkan pelaku atau kelompok orang yang setuju atau melakukan tindakan tersebut secara sukarela. Contoh victimless crime termasuk penyalahgunaan narkoba, judi ilegal, mabuk di tempat umum, dan telanjang di tempat umum.

4. Organized Crime

Organized crime merujuk pada kejahatan yang terorganisir atau terencana dengan strategi khusus. Dalam sosiologi, ini mencakup organisasi rahasia yang memiliki tujuan utama bergerak di dunia kriminal. Contoh organized crime dapat ditemukan dalam aktivitas seperti penyelundupan narkoba, bisnis ilegal, perdagangan manusia, pencucian uang, pemerasan, rentenir, dan pemerasan tenaga kerja.

Baca juga : Menjelajahi Alternatif Penyelesaian Konflik Sosial

5. Corporate Crime

Corporate crime, atau kejahatan korporasi, adalah bentuk kriminalitas di mana kejahatan dilakukan oleh perusahaan atau korporasi. Termasuk dalam kategori kejahatan kerah putih, individu atau kelompok orang dalam perusahaan dapat terlibat dalam aktivitas yang merugikan organisasi mereka. Contoh corporate crime meliputi maladministrasi bisnis, pengabaian AMDAL, penipuan bank, penjualan sekuritas palsu, dan pelanggaran hak paten.

6. Cyber Crime

Cyber crime adalah jenis kejahatan dunia maya yang berbasis teknologi dan jaringan. Ini melibatkan penggunaan komputer, perangkat komunikasi, atau jaringan komputer untuk melakukan tindak kriminal. Contoh cyber crime melibatkan pornografi anak, cyber bullying, cyber stalking, cyber grooming, penipuan pekerjaan online, dan pemerasan online.

7. Kejahatan Transnasional

Kejahatan transnasional melibatkan perencanaan, eksekusi, dan korbannya yang melibatkan lebih dari satu negara atau melintasi batas negara. Contoh kejahatan transnasional termasuk perdagangan senjata, pencucian uang, pencurian data, dan lain-lain.

8. Kejahatan Internasional

Kejahatan internasional tidak terbatas oleh batas-batas negara dan menciptakan dampak global yang signifikan. Contoh kejahatan internasional melibatkan genosida, kejahatan perang, kejahatan terhadap kemanusiaan, dan agresi.

Dengan memahami berbagai jenis kriminalitas ini, kita dapat mengenali kompleksitas kehidupan sosial dan menggali lebih dalam tentang bagaimana tindakan kriminal dapat diidentifikasi dan dicapai dengan cara yang lebih efektif.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *