Tiga Kompetensi yang Harus Dikuasai Akuntan Masa Depan
Riset terbaru dari Institute of Chartered Accountants in England and Wales (ICAEW) mengungkapkan bahwa para akuntan masa depan perlu menguasai tiga kompetensi penting agar tetap relevan di dunia industri yang terus berkembang. Riset tersebut menunjukkan bahwa 60 persen perusahaan kini mencari akuntan yang memiliki pemahaman mendalam mengenai Environmental, Social, and Governance (ESG), terutama terkait dengan pelaporan non-keuangan. Selain itu, sekitar 65 persen perusahaan juga menginginkan akuntan yang memiliki keahlian dalam teknologi dan kecerdasan buatan (AI).
Conny Siahaan, Head of Indonesia ICAEW, menyatakan bahwa untuk tetap relevan di industri yang berkembang pesat, profesi akuntan harus bisa menyesuaikan diri dengan perubahan yang ada. Ia menekankan pentingnya pemahaman komprehensif tentang ESG, teknologi, dan AI, yang kini menjadi kompetensi esensial yang harus dimiliki oleh para lulusan akuntansi. “Data ini menegaskan bahwa seorang akuntan harus selalu memiliki kompetensi terkini, terutama di bidang keberlanjutan, teknologi, dan etika,” ujar Conny.
Keberlanjutan: Peran Akuntan dalam Mendorong Bisnis Hijau
Di tengah meningkatnya kesadaran global akan pentingnya keberlanjutan, perusahaan kini berusaha mengadopsi praktik bisnis yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Peran akuntan menjadi semakin krusial dalam mendukung perusahaan untuk mengelola dan melaporkan aspek-aspek ESG. Melalui analisis bisnis yang mendalam, akuntan dapat membantu perusahaan memahami bagaimana mereka dapat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, serta meningkatkan dampak positif melalui kebijakan dan strategi bisnis yang lebih hijau. Keberlanjutan kini bukan hanya menjadi tren, tetapi telah menjadi pilar utama dalam strategi jangka panjang perusahaan untuk mempertahankan relevansi di pasar global.
Teknologi: Meningkatkan Efisiensi dan Akurasi dalam Pekerjaan Akuntansi
Kompetensi dalam teknologi, khususnya dalam hal analisis data, big data, dan kecerdasan buatan (AI), juga sangat penting untuk akuntan masa depan. Dengan semakin kompleksnya kebutuhan laporan dan analisis keuangan, teknologi dapat menjadi alat yang sangat berharga bagi akuntan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan lebih cepat dan akurat. Penggunaan teknologi memungkinkan para akuntan untuk mengakses data dalam jumlah besar dengan lebih efisien dan menyajikan hasil analisis yang mendalam. Hal ini tentunya akan meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam pengambilan keputusan bisnis, yang pada gilirannya memberikan nilai tambah bagi perusahaan.
Kehadiran teknologi seperti AI juga memungkinkan akuntan untuk mengotomatisasi proses-proses yang sebelumnya memakan waktu, sehingga mereka dapat fokus pada analisis strategis dan pengambilan keputusan yang lebih tepat. Dalam hal ini, kemampuan untuk beradaptasi dengan teknologi akan menjadi keunggulan kompetitif yang signifikan bagi para akuntan.
Etika: Membangun Kepercayaan dan Integritas
Tidak hanya kemampuan teknis yang dibutuhkan, etika juga memainkan peran yang sangat penting dalam profesi akuntan. Akuntan bekerja dengan informasi yang sangat sensitif, sehingga setiap keputusan keuangan yang diambil harus didasari oleh profesionalisme dan etika yang kuat. Integritas menjadi kunci dalam menjaga kredibilitas dan membangun kepercayaan dengan klien, stakeholder, serta publik.
Etika yang kuat juga membantu akuntan dalam memastikan bahwa setiap laporan keuangan dan keputusan yang dibuat sesuai dengan standar yang berlaku dan mengutamakan transparansi. Hal ini penting tidak hanya untuk menjaga reputasi pribadi, tetapi juga untuk memastikan bahwa perusahaan yang mereka layani dapat beroperasi dengan penuh tanggung jawab dan menghindari potensi konflik kepentingan atau pelanggaran hukum.
Pembaruan Kualifikasi untuk Menghadapi Perubahan Industri
Menanggapi kebutuhan industri yang terus berkembang, ICAEW telah merancang kualifikasi terbaru yang akan diluncurkan pada September 2025. Program kualifikasi ACA terbaru ini dirancang untuk memperkuat kompetensi mahasiswa dalam tiga bidang penting: keberlanjutan (sustainability), teknologi (technology), dan etika (ethics). Dengan pendekatan ini, ICAEW berharap para akuntan masa depan dapat lebih siap menghadapi tantangan yang ada, serta mampu mengimbangi perkembangan industri yang semakin dinamis.
“Perubahan ini adalah perubahan terbesar dalam 30 tahun terakhir, dan akan membawa teori pembelajaran lebih dekat dengan praktik yang sesungguhnya di tempat kerja,” kata Conny. Ia juga menekankan bahwa dengan adanya pembaruan kualifikasi ini, ICAEW berharap dapat terus memperkuat peran akuntan dan membantu mereka untuk berkembang menjadi pemimpin bisnis yang kompeten di masa depan.
Baca juga : Deep Learning Dapat Diterapkan di Semua Mata Pelajaran
Menyongsong Masa Depan Akuntansi
Dengan perubahan yang sangat cepat di dunia industri, akuntan yang mampu menguasai tiga kompetensi utama—keberlanjutan, teknologi, dan etika—akan memiliki posisi yang sangat strategis. Mereka tidak hanya akan mampu memenuhi tuntutan industri, tetapi juga dapat berkontribusi dalam menciptakan masa depan yang lebih hijau, lebih efisien, dan lebih etis.
Melalui program kualifikasi ACA terbaru, ICAEW berkomitmen untuk mempersiapkan para akuntan masa depan dengan kompetensi yang relevan dan mendalam, serta memastikan bahwa profesi akuntansi tetap menjadi karir yang menjanjikan dan penuh peluang di tingkat global.