Ragam Penyimpangan Sosial: Tindakan Individu dan Kolektif
Dalam mata pelajaran Sosiologi tingkat 10 ini, kita akan menjelajahi berbagai jenis penyimpangan sosial, baik yang bersifat individual maupun kolektif. Mari kita bahas lebih lanjut!
Pernahkah kamu mengalami situasi di mana teman protes karena kamu ngupil di depannya, atau ketika kamu kentut di hadapan mereka dan mendapat respon “Gak sopan! Bau!”? Dalam konteks sosiologi, tindakan-tindakan tersebut dianggap sebagai penyimpangan sosial.
Penyimpangan sosial merujuk pada perilaku atau tindakan yang melanggar nilai dan norma masyarakat. Untuk memahami lebih lanjut, penting untuk mengetahui konsep-konsep yang terkait dengan penyimpangan sosial, seperti sosialisasi, nilai dan norma, kontrol sosial, dan konformitas versus non-konformitas
Sosialisasi dan Norma
Sosialisasi adalah proses pembelajaran nilai, norma, peran, dan status dalam masyarakat. Ini bertujuan agar individu bertindak sesuai dengan norma yang berlaku. Konformitas mengacu pada tindakan sesuai norma, sedangkan non-konformitas atau penyimpangan terjadi ketika individu tidak mengikuti norma yang berlaku.
Jenis Penyimpangan Sosial
Penyimpangan sosial dapat dikelompokkan berdasarkan beberapa kriteria, seperti tingkat keparahan, pelaku, dan sifatnya.
– Menurut Lemert (Berdasarkan Keparahan)
Lemert membagi penyimpangan sosial menjadi dua, yaitu penyimpangan primer (dapat dimaklumi atau ditoleransi) dan penyimpangan sekunder (tidak dapat diterima oleh masyarakat, seringkali terkait dengan tindakan kriminal).
– Berdasarkan Pelaku
Penyimpangan individu dilakukan oleh satu orang, sementara penyimpangan kolektif melibatkan sejumlah orang yang bertindak bersama-sama.
– Berdasarkan Sifatnya
Penyimpangan positif terjadi ketika tindakan tidak sesuai dengan norma, tetapi menghasilkan dampak positif. Penyimpangan negatif melibatkan tindakan yang melanggar norma dan dapat dikenakan sanksi.
Teori Adaptasi Menurut Robert K. Merton
Teori adaptasi Merton mencakup lima tipe adaptasi terhadap ketidaksesuaian antara tujuan (goal) dan cara (means). Contohnya termasuk konformitas, inovasi, ritualisme, retreatism, dan rebellion.
Faktor Penyebab Penyimpangan Sosial
Beberapa faktor penyebab penyimpangan sosial meliputi sosialisasi tidak sempurna, differential association, subbudaya menyimpang, dan teori adaptasi.
Baca juga : Peran Dosen terhadap Akses Pendidikan
Pengendalian Sosial
Pengendalian sosial dapat bersifat preventif atau represif, persuasif atau koersif, formal atau informal. Preventif mencegah penyimpangan sebelum terjadi, sementara represif menanggulangi setelah terjadi. Pengendalian sosial persuasif mengarahkan tanpa paksaan, sementara koersif menggunakan paksaan atau kekerasan. Pengendalian sosial formal melibatkan lembaga-lembaga berwenang, sedangkan informal dapat dilakukan oleh siapa saja melalui gosip, cemooh, dan pengucilan.
Dengan memahami ragam penyimpangan sosial dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, kita dapat lebih baik menghadapi tantangan dalam masyarakat dan mempromosikan pengendalian sosial yang seimbang serta berkeadilan.