Hindari Mengkonsumsi Cokelat Berlebihan
Cokelat, yang sering kali menjadi camilan favorit anak-anak dan orang dewasa, ternyata mengandung kadmium, sebuah zat yang berpotensi menyebabkan masalah kesehatan serius, termasuk risiko kanker jika dikonsumsi berlebihan.
Apa itu Kadmium?
Kadmium adalah logam berat beracun yang dapat membahayakan ginjal dan meningkatkan risiko kanker pada manusia jika dikonsumsi berlebihan. Meskipun tampaknya tidak seberbahaya arsenik dalam jumlah kecil, kadmium dapat terakumulasi dalam tubuh selama bertahun-tahun dan memerlukan waktu yang lama untuk disingkirkan.
Baru-baru ini, Komisi Eropa telah menetapkan batas atas jumlah kadmium yang dapat diterima dalam cokelat olahan, dengan batas bervariasi tergantung pada jenis cokelatnya. Misalnya, dark chocolate memiliki batas kadmium yang lebih rendah dibandingkan dengan cokelat susu. Semua cokelat impor yang masuk ke wilayah ini harus mematuhi batas tersebut.
Baca juga : Mengapa Sebagian Jamur Beracun?
Penelitian di Eropa menunjukkan bahwa paparan kadmium melalui makanan, terutama pada anak-anak, dapat mencapai dua kali lipat dari batas aman yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia.
Kandungan Kadmium dalam Cokelat di Indonesia
Di Indonesia, batas maksimum kadmium dalam cokelat dan produk kakao adalah 0,5 miligram per kilogram. Ini hampir sejalan dengan batas baru yang ditetapkan oleh Komisi Eropa untuk cokelat olahan dengan kandungan kakao di atas 30%.
Meskipun cokelat bukan satu-satunya makanan yang mengandung kadmium, perhatian khusus diberikan karena cokelat sering dikonsumsi oleh semua kelompok usia, termasuk anak-anak. Kandungan kadmium dalam cokelat olahan bervariasi tergantung pada proses pengolahan dan produsen cokelat.
Upaya untuk mengurangi paparan kadmium melalui makanan adalah langkah preventif yang penting. Selain itu, tindakan remediasi juga diperlukan untuk membersihkan tanah yang tercemar kadmium dan mencegah pencemaran lingkungan lebih lanjut. Dengan memperhatikan sumber paparan kadmium dan mengambil tindakan yang tepat, kita dapat mengurangi risiko kesehatan yang ditimbulkan oleh zat beracun ini.