Penelitian

Studi: Memelihara Kucing atau Anjing Dapat Memperlambat Kepikunan

Advertisements

Penurunan daya kognitif seiring bertambahnya usia adalah hal yang umum terjadi. Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa hal ini dapat diperlambat dengan cara tertentu, salah satunya adalah dengan memelihara hewan peliharaan seperti kucing atau anjing. Penelitian yang dilakukan oleh Yanzhi Li dari Departemen Statistik Medis dan Epidemiologi di Universitas Sun Yat-sen, China, mengungkapkan dampak positif kepemilikan hewan peliharaan terhadap kemampuan kognitif, terutama bagi lansia.

Dalam studi berjudul “Pet Ownership, Living Alone, and Cognitive Decline Among Adults 50 Years and Older” (2023), Yanzhi dan timnya menemukan bahwa hewan peliharaan dapat mengurangi perasaan kesepian yang sering dialami oleh lansia, terutama mereka yang hidup sendiri. “Kepemilikan hewan peliharaan dapat mengimbangi hubungan antara hidup sendiri dan penurunan daya ingat verbal,” ungkap penulis dalam publikasi di Jurnal National Library of Medicine.

 Temuan Penelitian

Penelitian ini melibatkan 7.945 responden berusia 50 tahun ke atas untuk mengeksplorasi hubungan antara kepemilikan hewan peliharaan dan penurunan kognitif. Hasilnya menunjukkan bahwa lansia yang tinggal sendiri berisiko lebih tinggi mengalami kepikunan. Diperkirakan, pada tahun 2050, jumlah lansia dengan gangguan kognitif di seluruh dunia mencapai 153 juta orang.

Penurunan fungsi kognitif tidak hanya mengganggu kesejahteraan individu, tetapi juga menambah beban bagi pengasuh dan sistem kesehatan masyarakat. “Saat ini tidak ada terapi yang efektif untuk membalikkan penurunan kognitif atau mengobati demensia, sehingga penting untuk mengidentifikasi populasi berisiko tinggi dan faktor risiko yang dapat dimodifikasi,” tambah Yanzhi.

 Manfaat Lain Memelihara Kucing dan Anjing

Selain manfaat kognitif, memelihara kucing juga memiliki efek positif terhadap kesejahteraan emosional. Sebuah survei dari badan amal kucing di Inggris pada tahun 2011 menunjukkan bahwa 87% responden merasa lebih tenang dan tidak mudah kesal saat bersama kucing mereka. “Bersantai bersama kucing yang mendengkur di akhir hari yang sibuk adalah pengalaman menenangkan,” kata Beth Skillings, dokter hewan klinis.

Studi lain yang diterbitkan di jurnal Animal Cognition pada tahun 2015 menunjukkan bahwa kucing dapat membaca ekspresi wajah manusia dan membedakan emosi. Tidak hanya untuk orang dewasa, keberadaan kucing juga bermanfaat bagi anak-anak. Penelitian menunjukkan bahwa bayi yang tumbuh bersama kucing memiliki risiko lebih rendah terhadap alergi dan obesitas.

Baca juga : Italia Bakal Adopsi AI Sebagai Asisten Guru di Sekolah, Masuk Tahap Uji Coba

 Kesimpulan

Memelihara kucing atau anjing tidak hanya memberikan kebahagiaan, tetapi juga dapat menjadi langkah efektif untuk memperlambat kepikunan. Dengan memahami manfaat ini, kita dapat lebih menghargai peran hewan peliharaan dalam meningkatkan kualitas hidup, terutama bagi lansia yang tinggal sendiri. Sebagai bagian dari upaya menjaga kesehatan mental dan kognitif, memiliki hewan peliharaan bisa menjadi solusi yang berharga.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *