Penelitian

Seberapa Sering Asteroid Mendekati Bumi?

Advertisements

Asteroid adalah benda langit yang mengelilingi tata surya kita, dan jumlahnya sangat banyak. Saat ini, diperkirakan ada sekitar 1,4 juta asteroid, dan beberapa di antaranya pernah mendekati Bumi. Namun, seberapa sering asteroid-asteroid ini sebenarnya mendekati planet kita? Berikut adalah penjelasan berdasarkan penelitian ilmiah terbaru.

 Frekuensi Asteroid Mendekati Bumi

Frekuensi kedekatan asteroid dengan Bumi sangat dipengaruhi oleh ukuran asteroid tersebut. Sama seperti gempa bumi kecil yang lebih sering terjadi dibandingkan gempa besar, asteroid kecil lebih sering melintas dekat dengan Bumi dibandingkan yang berukuran besar. Menurut Richard Binzel, seorang pakar asteroid dan profesor di MIT, Bumi setiap hari terpapar lebih dari 10 ton debu asteroid. Ini setara dengan sekitar dua puluh partikel debu kecil yang memasuki atmosfer Bumi setiap harinya.

Sebagian besar debu ini sangat kecil dan tidak berbahaya bagi manusia. Ketika debu ini memasuki atmosfer Bumi, ia terbakar habis dan menghasilkan fenomena yang kita kenal sebagai meteor. Jika ukuran debu tersebut cukup besar, hingga sebesar beberapa bola pantai, maka partikel tersebut bisa menghasilkan meteorit, yaitu fragmen yang berhasil mencapai permukaan Bumi.

Asteroid dapat memiliki ukuran bervariasi, dari yang sekecil butiran pasir hingga ratusan kilometer dalam diameter. Sementara meteorit yang jatuh ke Bumi biasanya memiliki ukuran yang lebih kecil, dari butiran pasir hingga batuan dengan ukuran maksimum sekitar satu meter.

 Dampak dari Asteroid yang Menghantam Bumi

Asteroid yang berukuran sekelas truk gandeng diperkirakan menghantam Bumi hanya dua hingga tiga kali dalam satu abad. Sebagian besar dampak ini terjadi di lautan karena sekitar 71% permukaan Bumi tertutup oleh air. Sebagai contoh, pada tahun 2013, sebuah asteroid meledak di atas Chelyabinsk, Rusia, setelah memasuki atmosfer Bumi. Ledakan tersebut terjadi beberapa mil di atas permukaan dan cukup kuat untuk memecahkan jendela di area sekitar.

Peristiwa serupa terjadi pada tahun 1908 di Rusia, dikenal sebagai peristiwa Tunguska, di mana sebuah asteroid berukuran sekitar dua kali lipat dari meteor Chelyabinsk meledak dan meratakan hutan yang luas. Ini merupakan contoh dari dampak yang lebih signifikan yang dapat ditimbulkan oleh asteroid yang lebih besar.

Baca juga : Inovasi Material Berpori untuk Penyimpanan Gas Rumah Kaca

 Asteroid yang Memengaruhi Kehidupan Bumi

Asteroid yang dikenal membunuh dinosaurus sekitar 66 juta tahun lalu memiliki diameter ribuan meter dan merupakan kejadian yang sangat langka. Meskipun demikian, astronom terus memantau potensi ancaman dari asteroid besar. Berdasarkan pengamatan, beberapa asteroid besar diperkirakan akan sangat dekat dengan Bumi pada tahun 2029, 2036, dan 2068. Meskipun demikian, risiko bahwa asteroid-asteroid ini benar-benar akan menghantam Bumi tetap sangat rendah.

Para ilmuwan dan badan antariksa seperti NASA terus melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap asteroid yang berpotensi menabrak Bumi. Upaya ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan memitigasi potensi ancaman dari asteroid yang mungkin memiliki dampak besar.

Dengan pemantauan yang cermat dan kemajuan teknologi, kita dapat lebih memahami dan memitigasi risiko yang mungkin ditimbulkan oleh asteroid yang mendekati Bumi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *