Penelitian

Penemuan Nota Penjualan dari Abad Ke-15 SM di Turki

Advertisements

Salah satu nota penjualan tertua di dunia ditemukan di selatan Turki. Artefak berharga ini berupa tablet tanah liat yang diukir dengan aksara paku dan diperkirakan berasal dari abad ke-15 SM. Tablet ini mencatat transaksi pembelian furnitur kayu dalam jumlah besar.

Detail Penemuan dan Artefak

Penemuan ini terjadi selama restorasi pasca-gempa di Eski Alalah, provinsi Hatay, Turki. Artefak tersebut ditemukan di situs kuno Gundukan Aççana, yang merupakan bagian dari kota tua Alalah.

Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Turki, Mehmet Ersoy, menjelaskan bahwa tablet ini ditulis dalam bahasa Akkadia, bahasa kekaisaran kuno yang umum digunakan pada masa itu. Kekaisaran Akkadia, yang terletak di sepanjang tepi Sungai Efrat, telah berdiri lebih dari satu abad dengan ibu kota yang tidak sepenuhnya diketahui.

Bahasa dan Aksara Akkadia

Aksara paku, yang digunakan pada tablet ini, adalah sistem penulisan yang digunakan di Mesopotamia kuno selama sekitar tiga milenium. Aksara ini ditulis dengan menancapkan pena buluh ke dalam tanah liat, dan telah diadopsi oleh berbagai budaya kuno seperti Babilonia, Sumeria, dan Asiria.

Bahasa Akkadia, yang merupakan bahasa Semit awal dari Timur Tengah, memiliki beberapa dialek yang kini telah punah. Para ahli bahasa saat ini sedang berusaha untuk menguraikan teks pada tablet ini, yang diketahui mencatat detail tentang pembelian furnitur, serta informasi mengenai identitas pembeli dan penjual.

Ersoy mengungkapkan bahwa tablet seberat 28 gram ini akan memberikan wawasan baru tentang struktur ekonomi dan sistem pemerintahan pada Zaman Perunggu Akhir.

Temuan Sejenis dalam Bahasa Akkadia

Tablet nota ini bukanlah artefak pertama dalam bahasa Akkadia. Pada tahun 2018, ditemukan juga lempengan tanah liat dengan tulisan Akkadia yang mencatat keluhan seorang pelanggan bernama Nanni. Nanni tidak puas dengan kualitas tembaga yang dibelinya dari Ea-nasir.

Artefak tersebut ditemukan di kota kuno Ur dan diperkirakan berasal dari sekitar tahun 1750 SM. Dalam terjemahan bahasa Akkadia yang diterjemahkan oleh Assyriolog terkemuka, Leo Oppenheim, lempengan tanah liat tersebut mencatat keluhan Nanni yang marah terhadap layanan yang diterimanya.

Baca juga : Siswa Indonesia Sabet Medali di IMO 2024

Terjemahan Keluhan Nanni

Nanni menulis dalam lempengan tanah liat:

“Kau anggap aku apa sehingga memperlakukan seseorang sepertiku dengan hina? Aku telah mengirim utusan untuk mengambil uangku yang kau simpan, tetapi mereka terus-menerus dikembalikan dengan tangan kosong, melalui wilayah musuh.”

Nanni sangat marah dan menambahkan:

“Mulai sekarang, saya tidak akan menerima tembaga apapun dari Anda yang kualitasnya buruk. Saya akan memilih dan mengambil batangan-batangan tembaga sendiri dan akan menggunakan hak penolakan saya karena perlakuan Anda yang hina.”

Penemuan-penemuan seperti tablet ini memberikan gambaran mendalam tentang praktik ekonomi dan sosial pada zaman kuno, serta menunjukkan bagaimana masalah pelanggan dan kualitas produk sudah menjadi perhatian jauh sebelum era modern.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *