Penemuan Baru dari Pengamatan Gugus Bintang Aneh
Di tengah kehebohan eksplorasi ruang angkasa, sebuah penemuan menarik baru saja diumumkan oleh para peneliti berkat pengamatan terhadap gugus bintang yang dikenal sebagai Terzan 5. Gugus bintang ini, yang meluncur dengan kecepatan sangat tinggi, telah membuka wawasan baru tentang sinar kosmik dan perilaku medan magnet di ruang angkasa. Profesor Mark Krumholz dari Sekolah Riset Astronomi dan Astrofisika, Australian National University (ANU), menjelaskan bagaimana penemuan ini membantu memahami sinar kosmik, yang hingga kini masih menyimpan banyak misteri.
Sinar Kosmik: Radiasi Misterius dari Luar Angkasa
Sinar kosmik adalah partikel-partikel berenergi tinggi yang bergerak dengan kecepatan mendekati cahaya melalui ruang angkasa. Penemuan sinar kosmik dimulai pada tahun 1912 ketika fisikawan Austria-Amerika, Victor Hess, melakukan pengukuran radiasi dengan balon udara dan menemukan tingkat radiasi yang jauh lebih tinggi di atmosfer daripada di permukaan Bumi, bahkan saat gerhana Matahari. Penemuan ini menandai awal pemahaman bahwa radiasi tersebut berasal dari luar angkasa, dan kini dikenal sebagai sinar kosmik.
Sinar kosmik terdiri dari inti atom dan partikel-partikel kecil seperti proton dan elektron yang telah dipercepat hingga kecepatan yang sangat tinggi. Partikel-partikel ini bergerak melalui ruang antarbintang dan sebagian kecilnya dapat menembus atmosfer Bumi.
Tantangan dalam Mengukur Kecepatan Sinar Kosmik
Mengukur kecepatan penyebaran sinar kosmik di galaksi merupakan tantangan besar karena efek pembelokan medan magnet. Seperti pada televisi lama yang menggunakan tabung sinar katode (CRT), efek ini menyebabkan sinar kosmik terbelokkan ke arah yang berbeda secara acak. Medan magnet di ruang antarbintang yang terus berubah menyebabkan sinar kosmik mengalami pembelokan yang membuatnya sulit untuk dilacak dan diukur secara akurat.
Sinar kosmik adalah partikel bermuatan, sehingga arah pergerakannya dapat berubah saat berinteraksi dengan medan magnet. Akibatnya, di Bumi, sinar kosmik tampak homogen dari berbagai arah di langit, namun sebenarnya pergerakan mereka sangat dipengaruhi oleh fluktuasi medan magnet di luar angkasa.
Pentingnya Pengamatan Terzan 5
Gugus bintang Terzan 5 adalah sumber sinar kosmik yang melimpah. Terzan 5 terdiri dari bintang-bintang yang sangat padat, cepat berputar, dan memiliki medan magnet yang kuat, dikenal sebagai pulsar milidetik. Pengamatan terhadap sinar kosmik yang dipancarkan oleh gugus ini memungkinkan para peneliti untuk mempelajari bagaimana fluktuasi medan magnet antarbintang mempengaruhi partikel-partikel ini.
Menurut Profesor Krumholz, tim peneliti berhasil mengukur seberapa cepat sinar kosmik berubah arah akibat fluktuasi medan magnet antarbintang. Meskipun sinar kosmik tidak langsung mencapai Bumi karena perubahan arah oleh medan magnet, peneliti masih dapat mendeteksi keberadaan mereka melalui sinar gamma. Sinar gamma adalah partikel yang dihasilkan ketika sinar kosmik bertabrakan dengan foton cahaya bintang dan mengubahnya menjadi partikel tak bermuatan yang bergerak dalam garis lurus tanpa dibelokkan oleh medan magnet.
Baca juga : Tersinggung & Mudah Marah? Mungkin Tanda Gangguan Kesehatan Mental
Sinar gamma yang dihasilkan oleh sinar kosmik di Terzan 5 dapat terlihat dari Bumi jika cukup terang, menunjukkan bahwa sinar kosmik tersebut telah menempuh perjalanan selama 30 tahun cahaya. Pengukuran ini memungkinkan para ilmuwan untuk menentukan lamanya waktu yang dibutuhkan untuk fluktuasi medan magnet mengubah arah sinar kosmik.
Temuan ini, yang dipublikasikan dalam jurnal Nature Astronomy oleh Profesor Krumholz dan timnya, merupakan kemajuan signifikan dalam memahami cara kerja medan magnet antarbintang dan fluktuasinya. Penelitian ini tidak hanya memberikan wawasan baru tentang sinar kosmik tetapi juga memperdalam pengetahuan kita tentang fenomena luar angkasa yang kompleks dan misterius.

