Landasan untuk Efektivitas Organisasi
Hidup dalam sebuah masyarakat berorganisasi merupakan hal yang tak terhindarkan. Baik itu terjadi di lingkungan kampus dengan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) atau Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), maupun di dunia kerja dengan berbagai perusahaan yang memiliki struktur dan budaya organisasi yang unik. Organisasi menjadi wadah untuk berkumpul dengan individu yang memiliki minat dan tujuan serupa. Untuk memahami betapa pentingnya efektivitas suatu organisasi, kita perlu menggali lebih dalam tentang teori komunikasi organisasi. Namun sebelum itu, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu apa itu komunikasi organisasi.
Definisi Komunikasi Organisasi
Menurut Pace & Faules (2006), komunikasi organisasi adalah proses bagaimana perilaku organisasi terjadi dan bagaimana aktor yang terlibat dalam proses tersebut saling berbagi dan memberi makna atas apa yang terjadi. Secara sederhana, komunikasi organisasi adalah cara organisasi berinteraksi dan memberi makna atas informasi yang mereka terima.
Teori Komunikasi Organisasi: Membentuk Landasan Efektivitas
Suatu organisasi dapat bertahan dengan komunikasi. Dalam hal ini, komunikasi memiliki empat fungsi utama, yaitu sebagai kontrol/pengawasan, motivasi, pengungkapan emosional, dan informasi (Scott & Mitchell, 1976). Komunikasi organisasi yang efektif mampu memengaruhi pencapaian tujuan organisasi secara maksimal.
Organizational Culture Theory: Budaya sebagai Identitas
Salah satu teori yang sangat penting dalam kajian komunikasi organisasi adalah Organizational Culture Theory. Teori ini meneliti bagaimana nilai-nilai, anggapan, dan identitas organisasi terbentuk melalui interaksi antar anggota. Budaya organisasi terbentuk melalui pertukaran cerita, kebiasaan, simbol, dan kegiatan yang menciptakan kepercayaan bersama.
Organizational Information Theory: Pengelolaan Informasi sebagai Kunci
Teori ini menekankan pentingnya komunikasi informasi dalam menentukan keberhasilan suatu organisasi. Proses pengelolaan informasi dalam organisasi melibatkan tiga tahap: enactment (interpretasi informasi), selection (pemilihan metode untuk mendapatkan informasi tambahan), dan retention (pemanfaatan informasi untuk pembelajaran di masa depan).
Theory of Bureaucracy: Struktur dan Otoritas
Teori ini menekankan peran struktur dan hierarki dalam sebuah organisasi. Organisasi didasari oleh peraturan dan hierarki, di mana interaksi interpersonal menjadi kunci koordinasi tugas individu dalam organisasi.
Baca juga : Memahami Regulasi, Kode Etik Penyiaran dan Jurnalisme
Organizational Control Theory and Organizational Identification: Kontrol dan Identifikasi
Teori ini memandang kontrol organisasi dan identifikasi organisasi sebagai dua konsep penting. Concertive control, sebuah bentuk kontrol yang tidak tertulis, berkembang melalui interaksi antar anggota organisasi. Identifikasi organisasi terjadi ketika anggota menghubungkan diri mereka dengan organisasi dan merasakan adanya identitas bersama.
Corporate Social Responsibility Communication Model: Komunikasi dalam Tanggung Jawab Sosial
Teori ini menyoroti pentingnya komunikasi dalam kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan. Komunikasi yang efektif dalam CSR harus bersifat dua arah dan melibatkan berbagai stakeholder. Bentuk komunikasi yang digunakan dapat beragam, seperti media sosial, iklan, laporan perusahaan, dan dialog langsung dengan masyarakat.
Pemahaman Akhir: Pentingnya Teori Komunikasi Organisasi
Dengan memahami teori-teori komunikasi organisasi ini, kita dapat lebih baik memahami bagaimana komunikasi mempengaruhi efektivitas suatu organisasi. Teori-teori tersebut memberikan wawasan tentang bagaimana nilai-nilai, budaya, kontrol, identifikasi, dan komunikasi memainkan peran penting dalam keberlangsungan dan keberhasilan organisasi.
Memahami teori komunikasi organisasi adalah langkah penting untuk meningkatkan efektivitas organisasi. Dengan memahami konsep-konsep tersebut, kita dapat mengoptimalkan komunikasi dalam organisasi untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Jadi, selain mempelajari teori-teori ini, penting juga untuk mengaplikasikannya dalam konteks kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan kampus maupun di tempat kerja.
Pingback: Sejarah dan Perkembangan Studi Hubungan Internasional - DUNIA PENDIDIK