Dukungan Bamsoet dan Transformasi Pendidikan Indonesia
Bambang Soesatyo, Ketua MPR RI atau yang akrab disapa Bamsoet, memberikan dukungannya terhadap langkah-langkah yang sedang diambil oleh pemerintah dan Komisi X DPR RI dalam menangani sejumlah isu pendidikan di Indonesia. Salah satu fokus utama adalah peningkatan kualitas dan kesejahteraan guru, serta perbaikan mutu pendidikan dari prasekolah hingga perguruan tinggi, termasuk mekanisme pengangkatan guru besar.
Perguruan Tinggi Perlu Otonomi Lebih Besar
Dalam pernyataannya, Bamsoet juga mengacu pada pandangan dari cendekiawan Yudi Latif yang diperhatikan oleh anggota Komisi X DPR RI. Ia sepakat bahwa dosen di perguruan tinggi perlu memiliki otonomi yang lebih besar untuk melakukan kegiatan akademik seperti belajar, mengajar, dan penelitian, dengan jaminan kebebasan akademik yang memadai.
Poin penting yang diangkat oleh Bamsoet adalah usulan untuk membebaskan pengangkatan guru besar dari birokrasi negara dan mengembalikannya ke pangkuan otonomi perguruan tinggi. Namun, ia juga menekankan pentingnya adanya mekanisme peer review yang melibatkan ahli dari dalam dan luar universitas yang bersangkutan, untuk memastikan bahwa pengangkatan guru besar dilakukan secara transparan dan berdasarkan kualitas akademik yang diakui.
Dalam konteks konstitusional, Bamsoet mengingatkan bahwa UUD 1945 menetapkan pencerdasan kehidupan bangsa sebagai salah satu tujuan negara Indonesia. Ini mencerminkan komitmen serius terhadap pendidikan sebagai fondasi pembangunan nasional.
Tantangan Sistem Pendidikan Indonesia
Lebih lanjut, Bamsoet menggarisbawahi bahwa meskipun telah ada berbagai peraturan seperti UU Sisdiknas, UU Guru dan Dosen, serta UU Pendidikan Tinggi, masih ada banyak persoalan yang belum terselesaikan dalam sistem pendidikan Indonesia. Salah satu tantangan utama adalah kebijakan pendidikan yang sering berubah-ubah, yang dapat mengganggu kesinambungan pembangunan pendidikan yang berkelanjutan.
Menurut Bamsoet, upaya meningkatkan kualitas guru dan sistem pendidikan membutuhkan pendekatan yang komprehensif dan berkelanjutan. Ini meliputi rekrutmen yang selektif, pembinaan dalam proses pengajaran, serta pengembangan identitas dan budaya pendidikan yang kuat Dalam kesimpulannya, Bamsoet optimis bahwa di bawah kepemimpinan Menteri Nadiem Makarim, reformasi pendidikan akan menemukan fondasi yang lebih kokoh untuk membangun roadmap pendidikan nasional jangka panjang yang lebih baik.
Baca juga : Menyelaraskan Kurikulum SMK dengan Industri Game
Dengan demikian, pernyataan Bamsoet menggambarkan komitmen yang kuat terhadap perbaikan pendidikan di Indonesia melalui pendekatan yang inklusif dan berbasis pada prinsip-prinsip akademik yang kuat serta kebebasan akademik yang terjamin.