Dari Penerima Beasiswa LPDP menjadi Guru Besar Muda
Penerima Beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) memiliki potensi luar biasa untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat, terutama dalam dunia pendidikan. Beberapa alumni LPDP telah menunjukkan prestasi gemilang dengan mencapai posisi Guru Besar di usia yang relatif muda di Indonesia. Beasiswa LPDP, yang diselenggarakan oleh Kementerian Keuangan, memberikan kesempatan kepada para penerima untuk menyelesaikan studi S2-S3 baik di dalam maupun luar negeri dengan biaya pendidikan sepenuhnya ditanggung. Selain itu, penerima beasiswa juga mendapat dukungan biaya hidup selama masa studi mereka.
Mereka yang menerima beasiswa LPDP di luar negeri diwajibkan untuk kembali ke Indonesia dan mengaplikasikan pengetahuan serta keahlian yang mereka peroleh untuk kemajuan bangsa. Berikut ini adalah beberapa alumni LPDP yang telah berhasil mencapai gelar Guru Besar di usia muda:
1. Prof. Andi Dian Permana
Prof. Andi adalah Guru Besar di Bidang Ilmu Sistem Pengantaran Obat Dermal dan Transdermal di Universitas Hasanuddin Makassar. Ia mencatatkan prestasi sebagai Guru Besar termuda di bidang farmasi di Indonesia saat dilantik pada usia 34 tahun. Prof. Andi menyelesaikan pendidikan S3 di program studi farmasi di Queens University Belfast, Inggris dengan dukungan beasiswa LPDP.
2. Prof. Khusnul Kausarian
Prof. Khusnul adalah seorang Dosen di Pekanbaru, Riau yang berhasil meraih gelar Guru Besar di bidang Geologi pada usia 37 tahun. Ia juga menjadi Guru Besar termuda di bidangnya setelah menyelesaikan studi S3 di Geosciences, Chiba University, Jepang dengan beasiswa LPDP.
3. Prof. Adi Purwandana
Prof. Adi, seorang peneliti di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), mencapai posisi Guru Besar di bidang Kepakaran Gelombang Internal dan Percampuran Turbulen Laut pada usia 42 tahun. Ia menyelesaikan pendidikan S3 di Physical Oceanography di Sorbonne Universite, Perancis dengan dukungan beasiswa LPDP.
4. Prof. Pramaditya Wicaksono
Prof. Pramaditya menjadi Guru Besar di Bidang Ilmu Pengindraan Jauh Biodiversitas Pesisir di Universitas Gadjah Mada pada usia 35 tahun, menjadikannya Guru Besar termuda di universitas tersebut.
5. Prof. Ferian Anggara
Prof. Ferian, seorang dosen di UGM, meraih gelar Guru Besar di bidang ilmu geologi batubara pada usia 40 tahun. Ia juga menjadi Guru Besar termuda di program studi teknik geologi UGM.
Baca juga : Program Studi dan Perguruan Tinggi RI Wajib Terakreditasi
Prestasi mereka menunjukkan bahwa dedikasi dan kesungguhan dalam mengejar pendidikan tinggi dengan dukungan beasiswa LPDP dapat membawa perubahan positif dalam perkembangan akademis dan ilmiah di Indonesia. Mereka tidak hanya berkontribusi sebagai akademisi, tetapi juga sebagai contoh inspiratif bagi generasi muda untuk mengejar mimpi mereka melalui pendidikan tinggi yang berkualitas dan berorientasi pada pengembangan masyarakat.
Pingback: Pemerintah Dorong Perguruan Tinggi Mengadopsi Kurikulum OBE - DUNIA PENDIDIK