Sekolah

Catatan Penting untuk Melanjutkan Kurikulum Merdeka

Advertisements

Dengan perubahan kepemimpinan di Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) setelah Abdul Mu’ti menggantikan Nadiem Anwar Makarim, Kurikulum Merdeka menjadi topik yang hangat diperbincangkan. Perhimpunan Pendidik dan Guru (P2G) telah menyampaikan pendapat dan beberapa catatan penting yang perlu diperhatikan untuk memastikan kelanjutan implementasi kurikulum ini berjalan dengan baik.

 Pembenahan Implementasi Kurikulum Merdeka

Feriansyah, Kepala Bidang Litbang Pendidikan P2G, menekankan bahwa langkah pertama yang harus diambil oleh Mendikdasmen yang baru adalah melakukan pembenahan yang optimal dalam implementasi Kurikulum Merdeka, termasuk Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Menurutnya, ini sangat penting agar tujuan dari kurikulum ini dapat tercapai tanpa menimbulkan dampak negatif di lapangan.

 Pengembalian Mata Pelajaran Bahasa Asing

Salah satu poin yang disoroti adalah perlunya pengembalian mata pelajaran bahasa asing di jenjang SMA/MA/SMK. Feriansyah menilai bahwa bahasa asing merupakan keterampilan penting yang harus diajarkan agar siswa memiliki daya saing di era globalisasi. Dengan demikian, keberadaan mata pelajaran ini diharapkan dapat mendukung pengembangan kemampuan komunikasi siswa.

 Pelatihan untuk Guru

P2G juga menekankan pentingnya pelatihan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) bagi para guru secara adil dan merata di seluruh wilayah. Feriansyah mengingatkan bahwa pelatihan ini tidak boleh hanya mengandalkan Program Magang Mandiri (PMM) sebagai solusi tunggal bagi para guru. Pelatihan yang efektif dan menyeluruh sangat diperlukan agar guru mampu mengimplementasikan kurikulum dengan baik dan optimal.

 Meringankan Beban Administrasi Guru

Dalam rangka mendukung para guru, P2G meminta kementerian untuk meringankan beban administrasi yang harus ditangani oleh guru dalam pelaksanaan Kurikulum Merdeka. Beban administrasi yang berlebihan dapat mengganggu fokus guru dalam mengajar dan berinovasi dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, perlu ada upaya untuk menyederhanakan proses administrasi agar lebih efisien.

 Perbaikan Buku Teks

Feriansyah juga menggarisbawahi perlunya perbaikan dan penyempurnaan buku teks utama. Buku teks yang relevan dan berkualitas adalah komponen penting dalam mendukung proses belajar mengajar. Dengan materi yang tepat, siswa diharapkan dapat memahami kurikulum dengan lebih baik.

Baca juga : Mendikdasmen: Prioritaskan Pendidikan dalam APBN

 Dampak Pergantian Menteri terhadap Kurikulum

Sejarah menunjukkan bahwa pergantian menteri pendidikan tidak selalu diikuti dengan pergantian kurikulum. Dalam catatan P2G, Indonesia telah mengalami 11 kali pergantian kurikulum nasional, sedangkan menteri pendidikan sudah berganti sebanyak 38 kali sejak era Ki Hadjar Dewantara. Feriansyah menekankan bahwa jika setiap pergantian menteri diikuti dengan perubahan kurikulum, hal ini dapat menimbulkan dampak negatif. Dampak tersebut termasuk disorientasi bagi siswa, ketidakjelasan arah pendidikan, dan kesulitan dalam harmonisasi dengan perguruan tinggi.

Kelanjutan Kurikulum Merdeka harus disertai dengan perhatian terhadap berbagai catatan yang telah disampaikan. Dari pembenahan implementasi, pengembalian mata pelajaran, pelatihan guru, hingga perbaikan administrasi dan buku teks, semua aspek tersebut perlu dipertimbangkan agar tujuan pendidikan dapat tercapai dengan efektif. Dengan demikian, diharapkan sistem pendidikan Indonesia dapat terus berkembang dan menghasilkan generasi yang siap menghadapi tantangan di masa depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *