Sekolah

Mendikdasmen: Prioritaskan Pendidikan dalam APBN

Advertisements

Mendikdasmen, Abdul Mu’ti, baru-baru ini menyampaikan pesan dan kebijakan dari Presiden Republik Indonesia ke-8, Prabowo Subianto, yang menekankan pentingnya pendidikan berkualitas untuk semua warga negara. Ia mengungkapkan bahwa pendidikan di Indonesia harus ditingkatkan agar dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat, termasuk mereka yang berada di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T), kelompok difabel, serta masyarakat yang terpinggirkan.

“Realitas menunjukkan bahwa belum semua anak di negara ini mendapatkan layanan pendidikan yang memadai. Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk memperluas akses pendidikan sehingga tidak ada warga negara yang kehilangan haknya untuk memperoleh pendidikan,” ungkap Abdul Mu’ti saat memberikan keterangan kepada wartawan di Gedung A Kemendikbud, Jakarta, Rabu (23/10/2024).

 Pendidikan Bermutu Sebagai Prioritas

Pesan dari Presiden Prabowo menekankan bahwa pendidikan harus menjadi prioritas dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Menurut Abdul Mu’ti, hal ini menjadi salah satu fokus utama dalam program cepat atau quick win yang dirancang oleh pemerintahan Prabowo-Gibran.

“Presiden menekankan bahwa kepentingan pendidikan harus diprioritaskan dalam APBN,” jelasnya, menambahkan bahwa anggaran tersebut akan difokuskan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di seluruh Indonesia.

 Alokasi Anggaran untuk Renovasi Sekolah

Salah satu inisiatif yang dicanangkan dalam program *quick win* adalah alokasi dana sebesar Rp 20 triliun untuk merenovasi 22 ribu sekolah. Program ini bertujuan untuk memperbaiki sarana dan prasarana pendidikan yang ada, mencakup renovasi ruang kelas, penyediaan mebel, serta fasilitas MCK (mandi, cuci, kakus).

Abdul Mu’ti menjelaskan, “Renovasi ini mencakup seluruh sarana dan prasarana yang ada, dan akan dijadwalkan selama satu tahun berdasarkan ketentuan APBN, yang berlaku dari 1 Januari hingga 31 Desember.”

Kemendikdasmen akan berkolaborasi dengan dinas pendidikan dan pemerintah daerah di seluruh Indonesia untuk memastikan pelaksanaan program ini berjalan lancar. Ia juga menekankan pentingnya pencatatan kondisi sarana dan prasarana pendidikan yang sudah rusak atau tidak memenuhi standar.

 Koordinasi dengan Pemerintah Daerah

Untuk mendukung pelaksanaan program renovasi sekolah, Kemendikdasmen akan mengundang kepala dinas pendidikan daerah untuk melakukan koordinasi. “Beberapa aspek pelaksanaan tidak bisa dilepaskan dari otoritas pemerintah daerah. Kami berusaha untuk bekerja sama dengan mereka agar program ini dapat diimplementasikan dengan efektif,” tambahnya.

 Membangun Rumah Belajar

Mengingat tantangan dalam mendirikan unit sekolah baru, Kemendikdasmen berencana untuk memperbanyak rumah belajar di seluruh Indonesia. “Dengan adanya rumah belajar, diharapkan anak-anak dapat mengakses pendidikan dengan lebih mudah dan dekat dari tempat tinggal mereka,” ungkap Abdul Mu’ti.

Kemendikdasmen juga akan mendata anak-anak berusia sekolah yang belum mendapatkan akses pendidikan. Ini adalah langkah penting untuk memastikan semua anak memiliki kesempatan untuk belajar dan mendapatkan pendidikan yang layak.

Baca juga : Masa Depan Sekolah Menengah Kejuruan di Era Kemendikdasmen

Melalui langkah-langkah ini, Abdul Mu’ti menegaskan komitmen pemerintah untuk memperbaiki akses dan kualitas pendidikan di Indonesia. Dengan alokasi anggaran yang tepat dan kerja sama yang solid antara pemerintah pusat dan daerah, diharapkan pendidikan yang bermutu dapat terwujud untuk semua anak, tanpa terkecuali. Ini merupakan langkah penting menuju masa depan yang lebih cerah bagi pendidikan di Tanah Air.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *