5 Strategi Penulisan Esai yang Memikat

“Halah, saya benci menulis esai, sulit banget.” Siapa yang sering berpikir seperti itu? Tenang saja, saya di sini akan memberi tahu Anda cara menulis esai yang efektif dan benar agar Anda tidak lagi merasa kesulitan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, esai atau essay adalah karangan prosa yang membahas suatu masalah secara sepintas lalu dari sudut pandang pribadi penulisnya. Singkatnya, esai ini merupakan tulisan yang berisi pendapat penulis terhadap suatu isu. Meskipun esai berisi pendapat subjektif penulis, Anda tetap membutuhkan fakta-fakta pendukung untuk memperkuat argumen. Oleh karena itu, cara penulisan esai tidak bisa dilakukan dengan sembarangan. Diperlukan riset mendalam untuk membuat esai yang baik. Nah, mari kita bahas cara menulis esai dan aspek-aspek yang perlu Anda pertimbangkan agar esai Anda baik dan benar. Simak terus, ya!

Cara Penulisan Esai

Sebelum membahas cara menulis esai yang baik dan benar, ada baiknya Anda tahu perbedaan antara esai dan kritik sastra. Mengapa? Karena keduanya sama-sama berisikan argumen atau penilaian terhadap sesuatu.

Perbedaan utama antara esai dan kritik sastra adalah sudut pandang penilaian. Dalam menulis kritik sastra, sudut pandang penilaian yang digunakan adalah objektif, sedangkan dalam menulis esai, sudut pandang penilaian yang digunakan adalah subjektif.

Meskipun demikian, kritik sastra dan esai memiliki prinsip penulisan yang sama. Apa saja prinsip tersebut? Prinsip menulis kritik dan esai berkaitan dengan tiga aspek, yaitu:
– Aspek Historis: pengetahuan latar belakang terhadap hal yang ingin dibahas, seperti identitas pengarang atau asal muasal suatu isu.
– Aspek Rekreatif: kebulatan dalam sebuah pembahasan, seperti hubungan sebab-akibat dalam suatu isu atau cerita.
– Aspek Penghakiman: bentuk penilaian yang ada dalam teks esai dan kritik sastra.

Apa manfaat dari menulis esai? Selain sebagai wadah ekspresi pikiran Anda, menulis esai juga dapat melatih pengetahuan verbal dan logika Anda. Pengetahuan verbal dan logika ini merupakan bagian dari keterampilan dasar yang penting untuk meningkatkan kemampuan berpikir Anda.

Wow, ternyata menulis esai memiliki manfaat penting untuk mengasah kemampuan berpikir kita. Tanpa berlama-lama lagi, inilah 5 cara menulis esai yang baik dan benar.

1. Pahami Rumusan Masalah

Cara pertama dalam menulis esai adalah membuat rumusan masalah. Rumusan masalah ini menjadi panduan Anda dalam menulis esai. Cara menulis esai ini dapat Anda temukan melalui kegelisahan yang ingin Anda sampaikan. Misalnya, Anda diberi tugas membuat esai dengan tema lingkungan. Dalam konteks isu lingkungan, Anda merasa resah dengan maraknya penjualan hewan langka secara ilegal. Anda dapat menjadikan hal tersebut sebagai rumusan masalah.

Menurut artikel The University of Melbourne, terdapat tiga komponen yang perlu Anda libatkan dalam membuat rumusan masalah, yaitu:
– Content terms: konten utama yang memuat pembahasan spesifik.
– Limiting terms: lingkup fokus penelitian.
– Directive terms: hal yang perlu Anda lakukan dalam penulisan, seperti menganalisis, mendeskripsikan, membandingkan, dan sebagainya.

Misalnya, untuk topik penjualan hewan langka secara ilegal, Anda dapat membuat rumusan masalah seperti “Pentingnya Menghapus Penjualan Hewan Langka Ilegal yang Mendorong Kepunahan Hewan Langka”. Content terms dari rumusan masalah tersebut adalah penjualan hewan langka ilegal. Kemudian, limiting terms atau batasan penelitiannya adalah pentingnya menghapus penjualan tersebut. Terakhir, directive terms-nya adalah menjelaskan pentingnya menyudahi penjualan hewan langka ilegal.

Baca juga : Strategi Ampuh Menghadapi PTS

2. Jelaskan Argumen dan Fakta Pendukung

Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, esai adalah tulisan yang berisi pendapat subjektif terhadap isu tertentu. Oleh karena itu, cara menulis esai yang baik dan benar selanjutnya adalah menjelaskan argumen dan memasukkan fakta pendukung. Anda dapat memulainya dengan melakukan riset dan merangkum berbagai fakta dari sumber terpercaya untuk memperkuat argumen. Untuk memudahkan, buat daftar pertanyaan mengenai penelitian Anda. Lalu, lakukan riset sesuai dengan pertanyaan-pertanyaan tersebut.

3. Rangkai Esai sesuai Struktur Penulisannya

Jika Anda sudah memiliki argumen dan berbagai fakta pendukung yang cukup, cara menulis esai selanjutnya adalah merangkai semuanya ke dalam struktur penulisan esai. Struktur penulisan esai terbagi menjadi tiga komponen, yaitu pembuka, isi atau argumen, dan penutup.
– Pembuka: Anda dapat memasukkan pernyataan umum mengenai topik yang ingin Anda bahas, pernyataan tesis untuk memberikan gambaran argumen Anda, dan penjabaran untuk memberikan gambaran penyajian argumen Anda.
– Isi atau argumen: bagian ini akan diisi dengan penjabaran argumen dan fakta Anda. Anda dapat menampilkannya dalam bentuk paragraf, dengan tiap paragraf berisi satu topik utama untuk mewakili argumen Anda.
– Penutup: di bagian ini, Anda dapat memasukkan kesimpulan yang memvalidasi argumen utama Anda.

4. Sertakan Daftar Sumber atau Rujukan

Jika Anda sudah selesai membuat seluruh teks esai sesuai dengan strukturnya, cara menulis esai selanjutnya adalah menyertakan daftar sumber dan rujukan yang Anda gunakan. Menyertakan daftar sumber dan rujukan ini penting untuk menghindari plagiarisme dan juga sebagai bukti bahwa sumber yang Anda gunakan valid.

5. Lakukan Evaluasi Terhadap Esai

Cara menulis esai yang terakhir adalah melakukan evaluasi terhadap esai yang Anda buat. Langkah ini berguna untuk melihat apakah ada hal yang terlewatkan atau perlu diperbaiki dari penjabaran Anda. Baca kembali esai Anda secara perlahan dan teliti untuk memastikan apakah tulisan Anda sudah mudah dipahami atau belum. Selain itu, periksa tata bahasa dan kosakata yang digunakan agar tidak terlewat.

Itulah lima strategi menulis esai yang dapat membantu Anda membuat esai yang menarik dan baik. Dengan begitu, tidak ada lagi alasan untuk merasa terbebani setiap kali harus membuat esai.