Penelitian

10 Spesies Hewan yang Punah Karena Aktivitas Manusia

Advertisements

Kepunahan spesies hewan akibat tindakan manusia merupakan salah satu tragedi terbesar dalam sejarah ekologi. Aktivitas manusia seperti perburuan, perusakan habitat, dan perubahan iklim telah menyebabkan banyak spesies mengalami kepunahan yang signifikan. Menurut Ensiklopedia Britannica, tingkat kepunahan spesies akibat aktivitas manusia sekarang 1.000 hingga 10.000 kali lebih tinggi daripada tingkat kepunahan alami di masa lalu.

Berikut adalah sepuluh hewan yang telah punah karena dampak langsung dari aktivitas manusia dalam beberapa abad terakhir:

  1. Burung Dodo

Burung Dodo (Raphus cucullatus) adalah spesies burung tak bisa terbang yang pernah menghuni pulau Mauritius di Samudera Hindia. Burung ini terkenal melalui film animasi Disney “Up”. Dengan ukuran yang lebih besar dari kalkun, Dodo dapat mencapai berat sekitar 23 kg dan berbulu biru-abu-abu dengan kepala besar.

Burung Dodo ditemukan oleh pelaut Portugis pada tahun 1507. Namun, akibat perburuan dan penggunaan Dodo sebagai sumber makanan selama perjalanan laut, serta predasi oleh babi dan kucing yang dibawa ke pulau tersebut, spesies ini punah pada sekitar tahun 1681. Data ilmiah dan spesimen museum tentang Dodo sangat terbatas.

  1. Mamut

Mamut, atau Mammoth berbulu, adalah gajah purba yang punah sekitar 7.500 tahun lalu pada akhir zaman es terakhir. Penelitian menunjukkan bahwa manusia berperan dalam kepunahan mamut, baik melalui perburuan besar-besaran maupun tekanan perubahan iklim yang menghangat.

  1. Sapi Laut Steller

Sapi Laut Steller adalah mamalia laut besar yang ditemukan di sekitar Kepulauan Komandor di Laut Bering. Dengan panjang mencapai 9-10 meter dan berat sekitar 10 metrik ton, sapi laut ini ditemukan oleh naturalis Jerman Georg W. Steller pada tahun 1741. Sayangnya, perburuan untuk bulu dan minyaknya menyebabkan sapi laut ini punah pada tahun 1768, kurang dari 30 tahun setelah penemuannya. Tidak ada spesimen Sapi Laut Steller yang tersisa saat ini.

  1. Passenger Pigeon (Merpati Penumpang)

Passenger Pigeon atau Merpati Penumpang punah pada awal 1900-an karena perburuan yang intens. Martha, Passenger Pigeon terakhir yang diketahui, meninggal pada 1 September 1914 di Kebun Binatang Cincinnati, Ohio. Burung ini pernah menghuni Amerika Utara bagian timur dan diburu secara massal hingga hampir punah. Pemburu sering kali membantai seluruh koloni burung ini dalam satu musim kawin.

  1. Great Auk

Great Auk (Pinguinus impennis) adalah burung laut tidak bisa terbang yang memiliki panjang sekitar 75 cm dan sayap pendek untuk berenang. Pada awal 1800-an, burung ini diburu hingga punah untuk dijadikan makanan dan umpan. Great Auk terakhir dibunuh pada Juni 1844 di pulau Eldey, Islandia, untuk koleksi museum.

  1. Auroch Eurasia

Auroch Eurasia adalah nenek moyang sapi modern dengan tinggi sekitar 1,8 meter dan tanduk besar melengkung ke depan. Hewan ini menghuni stepa Eropa, Siberia, dan Asia Tengah. Kepunahan Auroch disebabkan oleh perburuan berlebihan. Seekor betina terakhir mati di Polandia pada tahun 1627.

  1. Harimau Tasmania

Harimau Tasmania adalah mamalia karnivora asli Oseania yang tercatat punah sekitar tahun 1936. Kepunahan spesies ini disebabkan oleh perburuan, hilangnya habitat, dan persaingan dengan anjing. Foto-foto dari Kebun Binatang Beaumaris di Tasmania menunjukkan harimau Tasmania dewasa dan muda, namun spesies ini tidak lagi ada.

  1. Belalang Gunung Rocky

Belalang Gunung Rocky punah pada tahun 1900-an akibat konversi habitat menjadi lahan pertanian. Belalang ini dapat tumbuh hingga panjang 36 mm dan dikenal dengan nama ilmiahnya, Melanoplus spretus.

  1. Bebek Labrador

Bebek Labrador adalah spesies burung dari famili Anatidae yang terkenal dengan kemampuan terbang dan berenangnya. Spesies ini telah dinyatakan punah oleh Committee On the Status of Endangered Species In Canada (COSEWIC) atau Komite Status Satwa Liar yang Terancam Punah di Kanada. Keberadaan terakhir Bebek Labrador tercatat pada awal abad ke-20.

Baca juga : Mengapa Ikan Oarfish Sering Muncul Sebelum Terjadi Bencana Alam?

  1. Anjing Laut Biarawan Karibia

Anjing Laut Biarawan Karibia (Monachus tropicalis) adalah spesies mamalia laut yang terakhir terlihat pada awal 1950-an. Berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh National Oceanic and Atmospheric Administration’s (NOAA) National Marine Fisheries Service, spesies ini dinyatakan punah pada tahun 2008. Pemburuan oleh penjelajah Eropa dan eksploitasi untuk bulu, daging, serta minyak, serta kerusakan habitat oleh pembangunan pesisir, berkontribusi pada kepunahannya.

Kepunahan spesies-spesies ini adalah pengingat keras akan dampak signifikan dari aktivitas manusia terhadap ekosistem global. Kesadaran dan upaya konservasi sangat penting untuk mencegah terulangnya tragedi serupa di masa depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *