10.440 Sekolah Negeri dan Swasta Direhabilitasi di Tahun 2025
Pada puncak Peringatan Hari Guru Nasional 2024 yang digelar di Jakarta International Velodrome, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan sejumlah komitmen besar pemerintah dalam mendukung sektor pendidikan di Indonesia. Di hadapan para guru dan peserta acara, Presiden Prabowo menegaskan bahwa pendidikan adalah kunci kemajuan bangsa, dan oleh karena itu, pemerintah akan terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan kesejahteraan para guru di seluruh Indonesia. Salah satu langkah besar yang diumumkan Presiden adalah alokasi anggaran sebesar Rp 17,15 triliun untuk rehabilitasi dan perbaikan sekitar 10.440 sekolah, baik negeri maupun swasta, di seluruh Indonesia pada tahun 2025. Program ini bertujuan untuk memastikan bahwa infrastruktur pendidikan di Indonesia memenuhi standar yang layak bagi para siswa.
Rehabilitasi 10.440 Sekolah Negeri dan Swasta
Presiden Prabowo menegaskan bahwa sekolah harus menjadi pusat pembangunan nasional yang memiliki fasilitas lengkap dan aman. “Sekolah harus bagus, harus bersih, harus baik. Tidak boleh ada sekolah yang atapnya runtuh, tidak boleh ada sekolah yang tidak ada WC untuk anak-anaknya,” kata Presiden dengan tegas. Menurutnya, jika sekolah-sekolah di Indonesia tidak memenuhi standar tersebut, maka kualitas pendidikan yang diberikan juga akan terbatas.
Untuk memastikan bahwa dana tersebut tepat sasaran, pemerintah berencana untuk mentransfer dana rehabilitasi secara langsung kepada sekolah-sekolah yang membutuhkan. Sekolah-sekolah penerima bantuan nantinya akan melaksanakan swakelola dengan melibatkan masyarakat setempat untuk mengelola dana tersebut, membeli bahan-bahan bangunan dari daerah setempat, serta melibatkan pekerja lokal. Dengan demikian, diharapkan bahwa program rehabilitasi ini tidak hanya meningkatkan fasilitas sekolah tetapi juga memberdayakan ekonomi lokal.
Fokus pada Kesejahteraan Guru
Selain alokasi untuk rehabilitasi sekolah, Presiden Prabowo juga mengungkapkan alokasi anggaran yang sangat besar untuk kesejahteraan guru. Sebagai bagian dari komitmen pemerintah terhadap peningkatan kualitas pendidikan, Rp 81,6 triliun akan dialokasikan pada tahun 2025 untuk meningkatkan kesejahteraan para guru. Presiden menyebutkan bahwa jumlah ini termasuk tambahan satu kali gaji pokok bagi guru berstatus ASN (Aparatur Sipil Negara), serta peningkatan tunjangan profesi sebesar Rp 2 juta per bulan untuk guru non-ASN, terutama bagi guru dengan status PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja).
Peningkatan kesejahteraan ini diharapkan dapat memberikan motivasi bagi guru untuk terus meningkatkan kualitas pengajaran. Selain itu, hal ini juga diharapkan bisa menjadi insentif positif bagi guru-guru yang bekerja di daerah terpencil dan kurang berkembang, yang sering kali menghadapi tantangan besar dalam menjalankan tugas mereka.
Pemasangan Televisi Canggih untuk Pendidikan Jarak Jauh
Untuk mempercepat pemerataan akses pendidikan, Presiden Prabowo juga mengumumkan rencana pemerintah untuk memasang televisi canggih di setiap sekolah di Indonesia. Program ini bertujuan untuk membantu siswa, terutama di daerah terpencil, agar dapat mengakses materi pelajaran berkualitas secara jarak jauh.
Televisi yang akan dipasang di sekolah-sekolah tersebut tidak hanya untuk menyiarkan pelajaran umum, tetapi juga akan menyediakan konten edukatif yang dapat memperkaya pembelajaran siswa di berbagai bidang. Dengan begitu, siswa di daerah-daerah yang jauh dari pusat kota atau daerah dengan akses terbatas ke sumber daya pendidikan dapat memperoleh materi yang sebanding dengan yang ada di kota besar. Presiden Prabowo mengungkapkan bahwa dalam waktu 3 hingga 4 bulan ke depan, pemasangan televisi ini akan segera dilakukan di seluruh Indonesia.
Kolaborasi untuk Peningkatan Kualitas Pendidikan
Selain pengumuman terkait anggaran dan program-program spesifik, Presiden Prabowo juga menekankan pentingnya kerja keras dan kolaborasi antara pemerintah, guru, dan masyarakat dalam memperbaiki kualitas pendidikan Indonesia. “Saya telah mengajak semua menteri, semua wakil menteri, semua dirjen, semua pemimpin saya untuk bekerja dengan sungguh-sungguh. Kita harus berjuang, bekerja sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat kita,” kata Presiden Prabowo.
Presiden juga mengajak para guru untuk selalu berinovasi dalam mengajar, karena menurutnya, kualitas pengajaran adalah faktor utama yang menentukan keberhasilan pendidikan di Indonesia. “Guru adalah kunci bagi kebangkitan bangsa Indonesia. Guru bagi kita semua adalah tonggak berdirinya sebuah negara. Negara yang berhasil adalah negara yang pendidikannya berhasil,” lanjutnya.
Penghargaan dan Apresiasi kepada Guru
Pada acara tersebut, Presiden Prabowo juga memberikan penghargaan dan apresiasi yang mendalam kepada para guru atas dedikasi mereka dalam mengajar dan mencerdaskan generasi bangsa. Ia menyampaikan bahwa tanpa usaha dan jerih payah para guru, Indonesia tidak akan bisa menciptakan generasi unggul yang mampu bersaing di dunia global.
“Terima kasih kepada para guru yang sudah mengabdi dengan tulus, bekerja keras, dan tidak kenal lelah untuk mendidik anak bangsa. Kami semua berhutang budi kepada kalian. Jasamu tidak ternilai,” ujar Presiden dengan penuh rasa hormat.
Program Rehabilitasi Sekolah sebagai Bagian dari Peningkatan Infrastruktur Pendidikan
Pemerintah juga menganggap bahwa rehabilitasi sekolah sebagai bagian dari pembangunan infrastruktur pendidikan yang menyeluruh. Langkah ini, menurut Presiden Prabowo, bukan hanya sekadar perbaikan fisik bangunan, tetapi juga bagian dari upaya untuk meningkatkan kualitas hidup siswa. Sekolah yang lebih baik akan menghasilkan lingkungan belajar yang lebih kondusif, sehingga siswa dapat belajar dengan lebih nyaman dan efektif.
Pemerintah berencana untuk melakukan rehabilitasi pada sekolah-sekolah yang paling membutuhkan, terutama yang terletak di daerah-daerah terpencil dan tertinggal, serta yang memiliki fasilitas yang sudah sangat tidak layak. Dengan anggaran yang cukup besar ini, diharapkan pada tahun 2025 tidak ada lagi sekolah yang memiliki atap bocor, kebocoran sanitasi, atau kondisi bangunan yang membahayakan bagi siswa dan tenaga pendidik.
Komitmen Pemerintah untuk Pendidikan Inklusif
Selain fokus pada perbaikan infrastruktur dan kesejahteraan guru, Presiden Prabowo juga menekankan pentingnya pendidikan inklusif di Indonesia. Pemerintah akan terus bekerja untuk memperluas akses pendidikan bagi semua kalangan, baik itu bagi anak-anak di daerah terpencil, anak-anak dengan disabilitas, maupun yang berasal dari keluarga kurang mampu. Salah satu upaya yang telah dilakukan adalah melalui program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang juga masuk dalam alokasi anggaran pendidikan.
Dengan berbagai komitmen dan alokasi anggaran yang diumumkan oleh Presiden Prabowo Subianto, pemerintah menunjukkan bahwa sektor pendidikan adalah salah satu prioritas utama dalam agenda pembangunan Indonesia. Rehabilitasi 10.440 sekolah, peningkatan kesejahteraan guru, pemasangan televisi canggih di setiap sekolah, serta berbagai program lainnya adalah langkah nyata untuk menciptakan pendidikan yang berkualitas, merata, dan berdaya saing tinggi.
Baca juga : Mencermati Anggaran Pendidikan dalam APBN 2025
Presiden Prabowo juga mengajak seluruh elemen bangsa untuk bergotong-royong, bekerja keras, dan berkolaborasi dalam mewujudkan cita-cita pendidikan Indonesia yang lebih baik. Guru, sebagai pilar utama dalam pendidikan, akan terus mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah untuk memastikan mereka dapat bekerja dengan baik dan menghasilkan generasi yang siap menghadapi tantangan global.