Sekolah

Sel: Dasar Kehidupan Mikroskopis

Advertisements

Sel adalah unit dasar kehidupan, setiap organisme, mulai dari yang paling sederhana hingga yang paling kompleks, terdiri dari satu atau lebih sel. Sel memainkan peran krusial dalam menjaga keberlanjutan dan kompleksitas kehidupan.

Sejarah Perkembangan Sel

Konsep sel pertama kali muncul pada 1665 ketika Robert Hooke mengamati irisan kork di bawah mikroskop, menyebutnya “sel.” Perkembangan selanjutnya melibatkan Antonie van Leeuwenhoek yang menemukan mikroskop mikroorganisme, dan teori sel dikembangkan oleh Matthias Schleiden, Theodor Schwann, dan Rudolf Virchow.

Struktur Sel

– Membran Sel (Plasma Membrane): Komponen luar sel yang mengelilingi sitoplasma, berfungsi sebagai barier selektif yang mengatur pertukaran zat antara sel dan lingkungan eksternal.

– Sitoplasma: Cairan sel yang memuat berbagai organel dan berbagai jenis molekul terlarut yang mendukung proses seluler.

– Inti Sel (Nukleus): Mengandung DNA, mengendalikan aktivitas sel, dan merupakan pusat kontrol genetik.

Baca juga : Keragaman Virus: Jenis-Jenis dan Ciri Khasnya

Komponen Sel dan Fungsinya

– Ribosom: Tempat sintesis protein.

– Retikulum Endoplasma: Jaringan membran yang terlibat dalam transportasi dan sintesis lipid.

– Aparatus Golgi: Terlibat dalam pemrosesan, pengemasan, dan pengiriman molekul.

– Mitokondria: Tempat produksi energi sel melalui respirasi seluler.

– Lisosom: Organel pengurai yang menguraikan materi yang tidak diperlukan.

– Kloroplas (hanya pada sel tumbuhan): Tempat fotosintesis terjadi.

Perbedaan Sel Tumbuhan dan Hewan

   – Sel Tumbuhan

– Memiliki dinding sel yang terdiri dari selulosa, memberikan dukungan struktural.

– Memiliki kloroplas untuk fotosintesis.

– Vakuola sentral besar untuk penyimpanan air dan nutrisi.

   – Sel Hewan

– Tidak memiliki dinding sel, hanya membran sel.

– Tidak memiliki kloroplas atau vakuola sentral yang besar.

Melalui pemahaman yang mendalam terhadap definisi, sejarah, struktur, dan komponen sel beserta perbedaan antara sel tumbuhan dan hewan, kita memperoleh wawasan yang mendalam mengenai kompleksitas kehidupan mikroskopis yang menjadi landasan bagi keberlanjutan dan keberagaman bentuk kehidupan di dunia ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *