Rahasia Hidup Sehat & Panjang Umur ala Singapura
Singapura dikenal sebagai negara dengan angka harapan hidup yang tinggi, termasuk banyak warga yang mencapai usia seratus tahun. Negara ini telah diakui sebagai salah satu “blue zone,” atau zona biru, yaitu area di mana penduduknya memiliki kehidupan yang lebih panjang dan sehat. Menariknya, Singapura memiliki rasio penduduk berusia seratus tahun yang sepuluh kali lebih tinggi dibandingkan Amerika Serikat jika dihitung per kapita. Apa yang membuat orang Singapura hidup lebih lama dan sehat? Berdasarkan penelitian Dan Buettner, seorang ahli zona biru, berikut adalah enam kebiasaan yang berkontribusi pada panjang umur dan kesehatan optimal warga Singapura:
1. Menjaga Hubungan Keluarga
Singapura mengutamakan kedekatan dengan orang-orang tercinta sebagai salah satu kunci kesehatan. Kebijakan Proximity Housing Grant mendukung masyarakat untuk tinggal dekat dengan keluarga, menjaga ikatan yang erat. Ini kontras dengan banyak negara maju yang lebih sering mengandalkan panti jompo untuk lansia. Keterikatan keluarga di Singapura berkontribusi pada harapan hidup yang lebih tinggi.
2. Rasa Keterhubungan Sosial
Warga Singapura juga dikenal dengan rasa saling memiliki yang kuat. Penelitian menunjukkan bahwa keterhubungan dalam komunitas berbasis agama berhubungan dengan peningkatan harapan hidup. Dari 263 orang berusia seratus tahun di Singapura, hanya lima yang tidak terlibat dalam komunitas religius. Kehadiran rutin dalam kegiatan keagamaan, sekitar empat kali sebulan, dapat menambah harapan hidup hingga 14 tahun menurut Buettner.
3. Konsumsi Makanan Sehat
Singapura memiliki sistem yang mendukung akses terhadap makanan sehat. Pemerintah mendorong perusahaan makanan untuk menyediakan pilihan yang lebih sehat dan telah menerapkan sistem pelabelan yang memudahkan warga memilih makanan bergizi. Selain itu, kebijakan yang membuat merokok menjadi hal yang mahal dan tidak menarik juga berkontribusi pada kesehatan masyarakat.
4. Aktivitas Fisik Harian
Berjalan kaki merupakan bagian integral dari gaya hidup sehari-hari di Singapura. Dengan pajak kendaraan pribadi yang tinggi, banyak warga memilih untuk berjalan kaki, bersepeda, atau menggunakan transportasi umum. Ini bukan hanya bentuk olahraga, tetapi juga merupakan kebutuhan sehari-hari bagi banyak orang.
5. Disiplin Hukum yang Ketat
Disiplin terhadap hukum adalah kebiasaan yang mendalam di Singapura. Hukum ketat yang melarang mengunyah permen karet dan makan di transportasi umum diikuti dengan denda besar. Aturan ketat mengenai senjata dan narkoba juga memberikan efek jera yang membantu menjaga keamanan dan kesehatan masyarakat.
Baca juga : Mengapa Kita Menjadi Lebih Pendek Seiring Bertambahnya Usia?
6. Akses ke Layanan Kesehatan Berkualitas
Singapura menawarkan layanan kesehatan berkualitas tinggi yang didukung oleh kebijakan subsidi biaya kesehatan dari pemerintah. Ini memudahkan warga untuk mendapatkan pelayanan medis tanpa beban biaya yang tinggi. Hal ini menjadi perbedaan mencolok dibandingkan negara lain, seperti Amerika Serikat, di mana biaya layanan kesehatan masih sangat tinggi dan tidak efisien.
Dengan kebiasaan-kebiasaan ini, Singapura terus menjadi contoh cemerlang dari bagaimana pola hidup sehat dan kebijakan publik yang mendukung dapat berkontribusi pada umur panjang dan kualitas hidup yang lebih baik.

