Dosen

Profesor Perempuan UIN Jakarta Masuk dalam Top 2% Ilmuwan Dunia

Advertisements

Prof. Maila Dinia Husni Rahiem, Guru Besar di bidang Pendidikan Anak Usia Dini dan Kesejahteraan Sosial dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, berhasil meraih penghargaan sebagai salah satu dari Top 2% Scientists Worldwide 2024. Prestasi ini ia pertahankan sejak tahun 2023 lalu, menegaskan posisinya dalam dunia akademik.

Dalam kategori Single-year Impact, Profesor Maila menempati peringkat ke-24 dari 150 ilmuwan, sedangkan di level global, ia berada di posisi ke-70.584 dari 100.000 ilmuwan berpengaruh di seluruh dunia. Pencapaian ini menunjukkan peningkatan signifikan dari posisi tahun lalu yang berada di peringkat 87.240.

 Prestasi dalam Tiga Bidang Ilmu

Kiprah ilmiah Profesor Maila memiliki dampak yang luas, terutama dalam tiga bidang: pendidikan, kecerdasan buatan (Artificial Intelligence), dan ilmu sosial. Di Indonesia, ia menempati peringkat kedua dalam bidang pendidikan, peringkat keempat dalam kecerdasan buatan, dan peringkat pertama dalam ilmu sosial.

Beliau adalah pengajar di Program Studi Pendidikan Islam dan Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta. Prof. Maila menyelesaikan pendidikan sarjananya di Universitas Negeri Jakarta (2002), serta meraih gelar magister dan doktor di McGill University (2004) dan Universiti Putra Malaysia (2017).

 Apresiasi dari UIN Jakarta

Atas prestasi ini, Profesor Maila menerima penghargaan dan apresiasi dari pihak kampus. Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Asep Saepudin Jahar, mengungkapkan rasa bangganya terhadap pencapaian tersebut, yang dinilai sebagai kontribusi besar bagi reputasi akademik UIN Jakarta di kancah global.

“Prestasi ini tidak hanya mengharumkan nama UIN Jakarta, tetapi juga merupakan bukti nyata kualitas riset dan dedikasi tinggi Profesor Maila di bidang pendidikan, kecerdasan buatan, dan ilmu sosial,” ungkapnya dalam keterangan resmi.

Sebagai seorang perempuan, istri, dan ibu, Prof. Maila tetap berkomitmen untuk aktif dalam bidang akademik. “Saya mengucapkan terima kasih kepada pimpinan, kolega, dan keluarga yang terus memberikan dukungan,” ujarnya.

Ia juga mengajak rekan-rekan akademiknya untuk terus berkarya dan meningkatkan produktivitas penelitian. “Fokuslah pada kualitas penelitian, bukan sekadar kuantitas publikasi,” pesannya.

Baca juga : Dosen UI: Optimalkan AI, Jangan Lawan Perkembangannya

 Tentang Peringkat Top 2% Scientists

Peringkat Top 2% Scientists Worldwide 2024 adalah sistem pemeringkatan ilmiah yang disusun berdasarkan analisis dampak sitasi di berbagai bidang keilmuan, menggunakan data dari database Scopus. Ranking ini berfokus pada ilmuwan dengan karya yang paling banyak disitasi, mengevaluasi dampak karya ilmiah mereka berdasarkan beberapa metrik, baik sepanjang karir maupun dalam satu tahun terakhir.

Setiap tahun, lembaga ini memilih 100.000 ilmuwan dari seluruh dunia, berdasarkan indikator komposit (c-score, dengan dan tanpa sitasi diri) untuk menilai peringkat persentil 2% teratas di masing-masing bidang.

Pemeringkatan ini dibagi menjadi dua kategori: Top 2% Scientist sepanjang karir dan Top 2% Scientist dengan dampak sitasi satu tahun terakhir. Penilaian dilakukan oleh Stanford University dan Elsevier BV.

Menurut informasi terbaru, terdapat 40 ilmuwan Indonesia yang berhasil masuk dalam kategori pertama dan 150 ilmuwan dalam kategori rising scientist dengan capaian dampak satu tahun. Ini menunjukkan perkembangan yang positif dalam dunia penelitian di Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *