Potensi Panel Surya Sebagai Habitat Satwa di Lahan Pertanian
Era transisi energi terbarukan di Australia telah mencetuskan berbagai proyek pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) berskala besar. Meskipun ini menjadi langkah penting dalam mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil, pembangunan PLTS juga menimbulkan kebutuhan lahan yang signifikan.
Pembangunan PLTS Skala Besar dan Dampaknya
Tren serupa juga terlihat di Indonesia, di mana pembangunan PLTS skala besar semakin dikejar. Saat ini, mayoritas proyek PLTS berlokasi di wilayah perdesaan. Namun, kekhawatiran muncul mengenai dampaknya terhadap produksi pertanian dan habitat satwa liar. Namun, ada pendekatan baru yang menjanjikan, yaitu konsep PLTS agrivoltaik yang mengintegrasikan panel surya dengan tanaman pertanian atau peternakan.
Namun, bagaimana jika kita menggabungkan aspek konservasi biodiversitas dengan energi surya?
Riset terbaru telah menyoroti potensi penggunaan PLTS untuk mendukung pelestarian spesies asli. Hasilnya mengejutkan: panel surya ternyata dapat menjadi habitat yang bermanfaat bagi kehidupan liar, sekaligus memberikan kontribusi pada kesuburan tanah dan produktivitas pertanian.
Kehilangan Habitat yang Meningkat
Di Australia, luas kawasan lindung seperti taman nasional hanya mencakup 9% dari total luas wilayah, sementara di Indonesia, kawasan lindung di daratan hanya sekitar 12,2%. Penebangan pohon untuk memberi tempat pada peternakan menyebabkan berkurangnya habitat bagi satwa liar yang bergantung pada pepohonan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menciptakan habitat baru bagi satwa liar agar mereka dapat terus berkembang biak dan bertahan hidup.
Studi baru-baru ini telah meneliti apakah kawasan PLTS di lahan pertanian atau peternakan dapat dijadikan habitat bagi satwa liar. Penelitian ini melibatkan survei dan penggunaan kamera tersembunyi untuk memantau keberadaan tanaman dan hewan di sekitar panel surya. Hasilnya menunjukkan bahwa PLTS dapat berpotensi menjadi habitat bagi satwa liar.
Konsep Baru: Konservoltaik
Penelitian ini juga mengusulkan konsep baru: konservoltaik, yang menggabungkan PLTS dengan upaya konservasi. Namun, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memahami sepenuhnya potensi konsep ini.
Baca juga : Peran Penting Laut Banda sebagai Jalur Migrasi Paus Biru Kerdil
Panel Surya Sebagai Habitat
Panel surya, beserta strukturnya, menambah keberagaman habitat di lahan pertanian. Mereka juga memberikan perlindungan bagi satwa liar dari pemangsa dan bisa menjadi tempat tinggal bagi berbagai jenis hewan. Selain itu, PLTS menciptakan pola sinar matahari dan bayangan yang menciptakan habitat mikro bagi tanaman dan hewan di sekitarnya.
Studi di Eropa menunjukkan bahwa PLTS berskala besar dapat meningkatkan keanekaragaman hayati dan jumlah populasi tanaman, kupu-kupu, lebah, dan burung.
Pengelolaan yang Tepat
Pengelola lahan dapat memaksimalkan manfaat PLTS bagi kehidupan liar dengan strategi pengelolaan yang tepat. Ini termasuk menyediakan beragam tanaman berbunga untuk menarik serangga penyerbuk, serta membiarkan rumput di sekitar PLTS tumbuh tinggi untuk memberikan habitat bagi satwa. Penggunaan herbisida dan bahan kimia sebaiknya diminimalkan, dan PLTS harus terhubung dengan habitat alami lainnya.
Manfaat Ekonomi dan Lingkungan
Pengelola lahan yang menggabungkan PLTS dengan habitat satwa liar juga dapat meraih manfaat ekonomi, seperti pendapatan dari penyerapan karbon dan peningkatan biodiversitas. Selain itu, kesuburan tanah juga dapat meningkat dengan adanya peningkatan populasi serangga penyerbuk.
Meskipun potensi PLTS konservoltaik sangat menjanjikan, masih diperlukan lebih banyak penelitian untuk memahami sepenuhnya dampak dan manfaatnya bagi kehidupan liar. Kolaborasi antara industri, pengelola lahan, dan para ahli sangat diperlukan untuk memastikan bahwa produksi energi bersih juga berdampingan dengan pelestarian lingkungan dan keanekaragaman hayati.
Pingback: Memahami Konsep dan Operasional dalam Perbankan Islam - DUNIA PENDIDIK