Sekolah

Perjanjian Saragosa: Persaingan Portugis dan Spanyol di Wilayah Indonesia

Advertisements

Perjanjian Saragosa adalah hasil dari perselisihan antara Spanyol dan Portugis dalam merebut wilayah Indonesia. Selain Belanda dan Jepang, wilayah Indonesia juga pernah menjadi rebutan beberapa negara lain, termasuk Prancis, Inggris, Portugis, dan Spanyol.

Sejarah Perjanjian Saragosa

Sejarah Perjanjian Saragosa bermula ketika Portugis menemukan kekayaan rempah-rempah di Maluku. Spanyol kemudian juga tertarik untuk menguasai wilayah yang sama. Kedua negara ini berusaha bersaing untuk memperoleh kekuasaan atas hasil bumi di Nusantara.

Namun, kedatangan Spanyol setelah Portugis menimbulkan konflik di antara keduanya. Perselisihan ini semakin rumit karena keduanya telah memiliki perjanjian sebelumnya, yaitu Perjanjian Tordesillas. Setelah terjadi pertikaian untuk kedua kalinya, akhirnya lahir Perjanjian Saragosa.

Pada tahun 1494, Spanyol dan Portugis sepakat membagi dunia menjadi dua bagian melalui Perjanjian Tordesillas. Mereka menarik garis lurus dari Kutub Utara hingga Kutub Selatan, membagi wilayah kekuasaan di sepanjang garis tersebut. Spanyol akan menguasai sisi barat, sementara Portugis mendapat sisi timur.

Portugis pertama kali sampai di Malaka pada tahun 1509, tetapi mereka baru berhasil menaklukkan Malaka pada tahun 1511. Setelah itu, mereka melanjutkan penjelajahan ke arah timur dan menemukan Kepulauan Maluku yang kaya akan rempah-rempah pada tahun 1512.

Kedatangan Spanyol ke Maluku setelah menemukan Filipina pada tahun 1512 menjadi ancaman bagi Portugis yang telah menguasai perdagangan rempah-rempah di wilayah tersebut. Kedua negara ini bersaing memanfaatkan permusuhan di antara kerajaan-kerajaan di Nusantara, terutama di Maluku.

Setelah kurang lebih satu dekade perang, kedua negara akhirnya sepakat untuk menyelesaikan perselisihan mereka. Mereka membuat Perjanjian Saragosa pada tanggal 22 April 1529 di Saragosa, Spanyol. Isi perjanjian ini menetapkan garis demarkasi sekitar 297,5 liga (952 mil laut) dari Maluku.

Baca juga : Peninggalan Kerajaan Majapahit Masuk dalam Cagar Budaya

Dampak Perjanjian Saragosa

Melalui perjanjian ini, Portugis mendapatkan wilayah di sebelah barat garis demarkasi, termasuk Asia dan kepulauan yang ditemukannya, sementara Spanyol mendapat wilayah di sebelah timur, terutama Samudra Pasifik. Spanyol juga diperbolehkan menguasai Filipina.

Dampak dari Perjanjian Saragosa adalah Spanyol harus meninggalkan Maluku dan fokus pada aktivitasnya di Filipina, sedangkan Portugis tetap memonopoli perdagangan dan pelayaran di Maluku. Perjanjian ini secara efektif mengakhiri persaingan antara kedua negara dalam merebut kekuasaan atas wilayah Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *