Pengertian, Langkah Pembuatan dan Format Penulisan Skripsi
Bagi banyak mahasiswa, skripsi seringkali dianggap sebagai hal yang menakutkan, terutama jika ditemani oleh dosen pembimbing yang tegas dan sulit diajak berdiskusi. Namun sebenarnya, skripsi tidaklah sesulit yang dibayangkan. Dengan pemahaman yang baik terhadap teori dan fenomena yang diteliti, skripsi dapat diselesaikan dengan tepat waktu. Bagi yang masih bingung atau ingin mengetahui seluk-beluk skripsi, mari simak artikel ini hingga selesai. Saya akan memberikan pandangan menyeluruh tentang langkah penulisan skripsi mulai dari awal hingga revisi pasca sidang.
Apa itu Skripsi?
Skripsi, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, merupakan karya ilmiah yang harus disusun oleh mahasiswa semester 7 atau 8 sebagai syarat kelulusan dalam pendidikan tinggi. Dengan kata lain, skripsi adalah bagian integral dari persyaratan gelar Sarjana S1. Untuk tingkat S2 dan S3, syarat kelulusannya berupa tesis dan disertasi.
Tujuan Skripsi
Selain sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana, skripsi juga bertujuan melatih kemampuan mahasiswa dalam memecahkan masalah secara sistematis dengan menggunakan teori yang telah dipelajari. Hasil penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi pada pengembangan ilmu pengetahuan.
Kapan Skripsi Dibuat?
Mahasiswa dapat mulai menyusun skripsi setelah memenuhi beberapa persyaratan, seperti:
– Telah lulus 144 SKS.
– Tidak memiliki nilai D dan E pada mata kuliah.
– Menyelesaikan KKN, Laporan Magang atau PKL, serta lulus seminar proposal.
– Memenuhi syarat lain yang ditetapkan oleh fakultas masing-masing.
Baca juga : Metode Penelitian Kuantitatif
Tahap Membuat Skripsi
Proses penyusunan skripsi sebaiknya berlangsung selama 1 semester atau setara dengan 6 SKS. Beberapa kampus mungkin memulai proses ini dengan seminar proposal (sempro) yang mencakup Bab 1, Bab 2, dan Bab 3. Namun, ada juga yang tidak mengharuskan sempro, memungkinkan mahasiswa langsung menyusun skripsi. Berikut adalah tips dan langkah-langkah untuk mengerjakan skripsi:
1. Menentukan Topik dan Judul
– Pilihlah topik dan judul yang belum pernah diteliti untuk menghindari tudingan plagiat.
2. Mencari Teori yang Relevan
– Setelah judul disetujui, carilah teori yang relevan dengan permasalahan yang diteliti dari berbagai sumber seperti buku, catatan, atau materi kuliah.
3. Mengumpulkan Informasi dari Responden
– Tentukan responden dan cara pengumpulan data yang sesuai dengan teori dan masalah penelitian. Pengumpulan informasi bisa dilakukan melalui kuisoner, wawancara, FGD, dan lainnya.
4. Menyusun dan Menginterpretasikan Informasi
– Olah data dan sajikan dalam bentuk tabel atau narasi agar mudah dipahami. Jika menggunakan skripsi kuantitatif, gunakan aplikasi SPSS.
5. Menarik Kesimpulan
– Pada Bab 5, tarik kesimpulan terkait apakah ada pengaruh antara variabel X terhadap variabel Y.
6. Mendaftar Sidang
– Ajukan diri untuk sidang skripsi, di mana mahasiswa akan diuji oleh dua dosen penguji dan satu dosen pembimbing.
7. Revisi
– Setelah sidang, lakukan revisi berdasarkan masukan dosen penguji. Revisi biasanya berkaitan dengan EYD, penambahan kata di judul, atau permintaan khusus dari dosen.
Struktur Skripsi
Skripsi memiliki struktur tertentu yang harus diikuti:
BAB I – Pendahuluan
– Latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II – Landasan Teori
– Kerangka teori, tinjauan pustaka, dan hipotesis.
BAB III – Metodologi Penelitian
– Pendekatan penelitian, jenis penelitian, metode penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.
BAB IV – Hasil Penelitian dan Pembahasan
– Gambaran umum, analisis data, dan pembahasan hasil penelitian.
BAB V – Penutup
– Kesimpulan dan saran.
Aturan Penulisan dalam Skripsi
Aturan penulisan skripsi melibatkan beberapa elemen, antara lain:
1. Margin
– Gunakan margin kiri 4 cm, kanan 3 cm, bawah 3 cm, dan atas 4 cm.
2. Jenis dan Ukuran Huruf
– Gunakan jenis huruf Times New Roman dengan ukuran 16 point untuk isi dan judul, serta 14 point untuk judul dalam bahasa Inggris.
3. Spasi
– Gunakan spasi 2 untuk isi skripsi, spasi 4 antara bab dengan sub-bab, dan spasi 3 antara teks dengan tabel atau gambar. Spasi antar alinea paragraf adalah 1,5.
4. Penomoran
– Gunakan angka Romawi untuk penomoran bab, huruf kapital untuk sub-bab, dan angka biasa untuk anak sub-bab.
Dengan memahami seluk-beluk skripsi dari pengertian hingga aturan penulisan, diharapkan pembaca dapat memilih judul yang sesuai untuk menyelesaikan skripsi dengan lancar. Semoga artikel ini bermanfaat!