Kisah Ken Arok Hingga Raja Kertanegara
Kerajaan Singasari adalah kerajaan Hindu yang bersejarah di Jawa bagian timur, terutama dikenal melalui sosok Ken Arok (1222-1247) sebagai pendirinya yang terkenal. Masa kejayaan kerajaan ini mencapai puncaknya di bawah pemerintahan Raja Kertanegara (wafat tahun 1292), yang juga menjadi raja terakhirnya.
Letak Geografis dan Asal Usul Nama Singasari
Kerajaan Singasari, awalnya dikenal sebagai Kerajaan Tumapel, memiliki ibu kota di Kutaraja, yang kemudian berganti nama menjadi Singasari atas perintah Raja Wisnuwardhana. Lokasinya diperkirakan berada di wilayah Kecamatan Singasari, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, seperti yang dikutip dari “Neo Patriotisme: Etika Kekuasaan dalam Kebudayaan Jawa” (2008) karya H.M. Nasruddin Anshoriy, Ch.
Ken Arok dan Awal Mula Kerajaan Singasari
Awalnya, Tumapel bukanlah sebuah kerajaan melainkan daerah bawahan Kerajaan Kadiri (Kediri). Tahun 1222, menurut Kitab Pararaton, terjadi peristiwa penting di mana Ken Arok, seorang pengawal di Tumapel, membunuh pemimpinnya, Tunggul Ametung, dan menikahi Ken Dedes, janda Tunggul Ametung yang sedang mengandung. Anak Ken Dedes dari Tunggul Ametung ini kemudian diberi nama Anusapati.
Ken Arok, setelah menikahi Ken Dedes, mengambil alih kekuasaan di Tumapel dan berusaha melepaskan wilayah ini dari kekuasaan Kerajaan Kadiri. Ini memicu peperangan sengit antara Tumapel dan Kadiri, yang dimenangkan oleh Tumapel di bawah pimpinan Ken Arok. Ken Arok kemudian dinobatkan sebagai raja dengan gelar Sri Rajasa Bhatara Sang Amurwabhumi.
Silsilah Raja Kerajaan Singasari
Menurut Kitab Pararaton, berikut adalah daftar raja-raja Kerajaan Tumapel/Singasari:
- Tunggul Ametung (1185-1222): Pemimpin Tumapel sebelum dibunuh oleh Ken Arok.
- Ken Arok (1222-1247): Pemimpin Tumapel setelah membunuh Tunggul Ametung.
- Anusapati (1247-1249): Putra Ken Arok dari Ken Dedes, membunuh Ken Arok.
- Tohjaya (1249-1250): Putra Ken Arok dari istri lain, membunuh Anusapati.
- Wisnuwardhana (1250-1272): Putra Anusapati, menggulingkan Tohjaya.
- Kertanegara (1272-1292): Putra Wisnuwardhana, menjadi raja terakhir Singasari.
Versi Raja-raja Singasari Menurut Kitab Negarakertagama
Kitab Negarakertagama memberikan versi yang sedikit berbeda dari Pararaton, dengan tidak menyebutkan beberapa tokoh seperti Tunggul Ametung, Ken Arok, dan yang lainnya. Berikut adalah daftar raja-raja menurut Negarakertagama:
- Rangga Rajasa (1222-1227): Penguasa Tumapel yang mengalahkan Kerajaan Kadiri.
- Anusapati (1227-1248): Putra Rangga Rajasa, menjadi raja setelah ayahnya.
- Wisnuwardhana (1248-1254): Putra Anusapati, menggantikan ayahnya.
- Kertanegara (1254-1292): Putra Wisnuwardhana, menjadi raja terakhir Singasari.
Baca juga : Sejarah Kepemimpinan Ratu Shima di Kerajaan Kalingga
Akhir Kerajaan Singasari
Kerajaan Singasari mencapai puncak kejayaan di bawah Kertanegara, yang memiliki wilayah kekuasaan yang luas, termasuk Bali, Sunda, sebagian Kalimantan, dan sebagian Sumatera. Namun, pada tahun 1292, Kerajaan Singasari mengalami keruntuhan akibat pemberontakan internal yang dipimpin oleh Jayakatwang dari Gelang-gelang.
Dengan demikian, meskipun Singasari hanya eksis dalam kurun waktu yang relatif singkat, jejaknya dalam sejarah Jawa sebagai salah satu kerajaan Hindu yang kuat sangat berpengaruh terhadap perjalanan sejarah pulau Jawa, terutama dalam mengawali masa kerajaan-kerajaan berikutnya seperti Majapahit.