Guru

Kegiatan Intrakurikuler dalam Kurikulum Merdeka

Advertisements

Kurikulum Merdeka telah menciptakan getaran baru dalam ranah pendidikan, dengan kegiatan intrakurikuler menjadi satu di antara tiga elemen pentingnya, bersama dengan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dan ekstrakurikuler. Saat ini, kita akan fokus pada kegiatan intrakurikuler dan menjelajahi esensi serta pelaksanaannya dalam konteks Kurikulum Merdeka.

Pentingnya Kegiatan Intrakurikuler dalam Kurikulum Merdeka

Kegiatan intrakurikuler merupakan tulang punggung dari Kurikulum Merdeka, mengatur seluruh proses belajar-mengajar yang sesuai dengan kerangka kurikulum yang telah ditetapkan. Ini adalah bagian terintegrasi dari kegiatan pembelajaran di sekolah, di mana siswa diwajibkan untuk mengikuti berbagai mata pelajaran yang telah diatur dalam kurikulum.

Misi di Balik Kegiatan Intrakurikuler

Tujuan utama dari kegiatan intrakurikuler adalah memastikan bahwa setiap mata pelajaran yang diajarkan memiliki tujuan pembelajaran yang jelas, membantu siswa mengembangkan keterampilan akademik yang sesuai, dan memastikan bahwa siswa benar-benar memahami materi yang diajarkan.

Manfaat yang Diperoleh dari Kegiatan Intrakurikuler

Ada sejumlah manfaat yang dapat diperoleh dari kegiatan intrakurikuler, termasuk pemahaman yang mendalam tentang materi pelajaran, pengembangan keterampilan sesuai dengan tujuan pembelajaran, dan peningkatan kemampuan akademik melalui interaksi langsung antara siswa dan guru.

Baca juga : Tantangan dan Kesempatan dalam Mengelola Kegiatan Apersepsi

Penerapan Metode dalam Kegiatan Intrakurikuler

Ada enam metode yang diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan intrakurikuler:

  1. Penggunaan berbagai metode pembelajaran dan pendekatan belajar untuk mewujudkan filosofi Kurikulum Merdeka, “Merdeka Belajar, Merdeka Bermain”.
  2. Penggunaan instrumen asesmen yang bermakna untuk menilai proses dan pencapaian siswa.
  3. Fleksibilitas dalam memilih pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan tingkat pendidikan, termasuk pendidikan anak usia dini.
  4. Pengembangan tema yang sesuai dengan karakteristik dan konteks sekolah, terutama pada jenjang pendidikan anak usia dini.
  5. Penyelenggaraan kegiatan intrakurikuler untuk siswa yang sedang menjalani Program Kerja Lapangan (PKL) atau magang, dengan mempertimbangkan pemetaan kompetensi dan kerja sama dengan mitra industri.
  6. Kolaborasi antara institusi pendidikan dan mitra industri dalam menyelenggarakan kegiatan intrakurikuler bagi siswa yang sedang menjalani PKL atau magang.

Kegiatan intrakurikuler tidak hanya mengacu pada proses transfer pengetahuan dari guru ke siswa di dalam kelas, tetapi juga melibatkan berbagai strategi yang sesuai dengan filosofi Kurikulum Merdeka. Dengan pemahaman yang mendalam tentang esensi dan implementasi kegiatan intrakurikuler, pendidik dapat memastikan bahwa proses pembelajaran mencapai tujuan yang diinginkan dalam konteks Kurikulum Merdeka.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *