Penelitian

Inovasi Sunscreen Ramah Lingkungan Terinspirasi dari Gurita

Advertisements

Tabir surya atau sunscreen yang sering kita gunakan untuk melindungi kulit dari sinar ultraviolet (UV) biasanya mengandung bahan kimia khusus. Namun, peneliti baru-baru ini telah menciptakan inovasi dalam bahan sunscreen yang lebih ramah lingkungan. Perusahaan perawatan kulit Seaspire telah mengembangkan produk baru yang terinspirasi oleh pigmen alami pada gurita dan cumi-cumi.

 Xanthochrome: Bahan Baru untuk Sunscreen Ramah Lingkungan

Seaspire telah menciptakan Xanthochrome, bahan baru yang merupakan versi sintetis dari molekul yang ditemukan dalam sefalopoda seperti cumi-cumi, gurita, dan sotong. Bahan ini diklaim dapat meningkatkan perlindungan sunscreen ketika dikombinasikan dengan zinc oxide, tanpa memberikan dampak negatif pada ekosistem terumbu karang.

Menurut penelitian yang dipublikasikan di International Journal of Cosmetic Science, para pendiri Seaspire tidak menciptakan molekul baru, melainkan mengisolasi dan mengkarakterisasi biomolekul yang sudah ada di alam. “Setelah menemukan sifat-sifat tersebut, kami merekayasa versi bioidentik dari bahan alami dan menjadikannya Xanthochrome sebagai bahan aktif baru untuk perawatan kulit,” jelas Deravi, penasihat ilmiah Seaspire dan profesor madya kimia dan biologi kimia, seperti dikutip dari phys.org.

 Misi Seaspire dalam Inovasi Perawatan Kulit

Camille Martin, CEO Seaspire dan lulusan Northeastern, menjelaskan bahwa tujuan perusahaan adalah membuat Xanthochrome tersedia bagi produsen dan distributor produk perawatan kulit di seluruh dunia. “Sebagai perusahaan bioteknologi, kami berfokus pada pemanfaatan hewan laut untuk menginspirasi bahan perawatan kulit generasi berikutnya,” ujarnya.

Xanthochrome adalah versi sintetis dari xanthommatin, molekul yang ditemukan dalam kulit sotong, gurita, dan cumi-cumi, serta beberapa serangga. Molekul ini memiliki potensi untuk digunakan dalam berbagai produk perawatan kulit, termasuk sunscreen, kosmetik berwarna, dan produk anti-penuaan.

“Xanthochrome, yang dihasilkan sebagai bubuk cokelat bertekstur, memiliki sifat antioksidan dan pemulihan kulit yang kuat. Bahan ini ringan saat diaplikasikan ke kulit dan memberikan perlindungan terhadap penuaan akibat paparan sinar matahari,” tambah Martin dan Deravi dalam laporan mereka.

 Persetujuan FDA dan Keamanan Lingkungan

Penelitian doktoral Camille yang pertama kali menunjukkan molekul kecil dalam kulit sefalopoda yang berperan dalam kamuflase dan memiliki sifat antioksidan yang menarik. Molekul ini tidak hanya menangkal radikal bebas yang merusak kulit, tetapi juga berfungsi sebagai filter UV yang melindungi kulit dari paparan sinar matahari.

Studi terbaru menunjukkan bahwa Xanthochrome dapat meningkatkan perlindungan UV dari zinc oxide. Bahan ini telah disetujui oleh Food and Drug Administration (FDA) di Amerika Serikat sebagai bahan yang aman dan efektif untuk sunscreen, dengan kemampuan untuk menghalangi sinar matahari hingga 45%.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Xanthochrome tidak memiliki efek negatif pada terumbu karang, bahkan pada konsentrasi yang lima kali lebih tinggi dari yang digunakan dalam formulasi umum. Para pendiri Seaspire berharap bahwa Xanthochrome akan menjadi bahan generasi berikutnya dalam perawatan kulit, setelah retinoid, vitamin C, dan asam hialuronat.

“Produk yang kami kembangkan benar-benar aman untuk semua orang dan ramah lingkungan,” tutup Martin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *