Sekolah

Indonesia sebagai Pusat Maritim

Advertisements

Dalam pembahasan kali ini, mari kita eksplorasi materi mengenai Indonesia sebagai poros maritim dunia dalam pelajaran Geografi kelas 11. Kita akan memahami hal ini melalui perspektif letak astronomis, geografis, luas wilayah, dan karakteristik daratan serta perairan di Indonesia. Mari kita telaah lebih mendalam posisi strategis Indonesia sebagai poros maritim dunia dan faktor-faktor yang mendorong pengembangan konsep ini.

Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi besar sebagai poros maritim dunia. Hal ini dapat diidentifikasi melalui letak astronomisnya, geografisnya, luas wilayahnya, batas wilayahnya, serta karakteristik daratan dan perairan yang membentang luas di seluruh nusantara. Untuk memahami lebih jauh kondisi Indonesia sebagai poros maritim dunia, mari kita tinjau setiap elemen tersebut secara rinci.

Letak Astronomis Indonesia

Letak astronomis Indonesia ditunjukkan melalui garis-garis khayal, yang diciptakan oleh kartografer atau pembuat peta untuk memudahkan penentuan lokasi absolut. Garis lintang membagi dunia menjadi bagian utara dan selatan, sementara garis bujur membagi dunia menjadi bagian barat dan timur. Indonesia sendiri terletak antara 6° LU hingga 11° LS dan 95° BT hingga 141° BT. Keberadaan Indonesia di bagian timur Benua Asia menjadikannya sering dihubungkan dengan budaya timur, sementara negara-negara Eropa dan Amerika lebih cenderung memiliki budaya barat.

Berdasarkan letak astronomis ini, titik paling utara di Indonesia adalah pulau We, Aceh, pada 6° LU, sementara pulau Rote di NTT menjadi titik paling selatan pada 11° LS. Di sebelah barat, pulau Benggala, Aceh, berada pada 95° BT, dan di sebelah timur, Merauke, Papua, berlokasi pada 141° BT.

Garis Lintang dan Garis Bujur

Berdasarkan letak astronomis, sebagian besar wilayah Indonesia terletak di bagian selatan dan memiliki lintang rendah. Kondisi ini memberikan dampak pada iklim tropis Indonesia dengan kelembaban dan curah hujan yang tinggi, mendukung keanekaragaman hayati yang luas.

Garis bujur Indonesia membaginya menjadi tiga zona waktu yang berbeda: Waktu Indonesia Barat (WIB) GMT +7, Waktu Indonesia Tengah (WITA) GMT +8, dan Waktu Indonesia Timur (WIT) GMT +9. Meskipun begitu, penggunaan zona waktu ini juga dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah, seperti halnya Singapura yang berada di garis bujur GMT +7 tetapi menggunakan zona waktu GMT +8 untuk kepentingan bisnis.

Letak Geografis Indonesia

Letak geografis Indonesia dapat didefinisikan sebagai berikut:

– Utara: Benua Asia

– Selatan: Benua Australia

– Barat: Samudra Hindia

– Timur: Samudra Pasifik

Keberadaan Indonesia pada perpotongan dua benua dan dua samudra memberikan dampak signifikan, seperti memiliki dua musim karena angin muson, menjadi jalur perdagangan internasional, keberagaman budaya akibat akulturasi, dan keanekaragaman hayati yang melimpah.

Luas Wilayah Indonesia

Luas daratan Indonesia mencapai 1.913.578,68 km² dengan jumlah pulau mencapai 17.504 buah. Sementara itu, luas wilayah laut mencapai 6.653.341,439 km², dengan perbandingan daerah daratan terhadap lautan sekitar 23,06:76,94. Proporsi ini memperkuat konsep Indonesia sebagai negara maritim yang memadai.

Baca juga : Definisi Era Neozoikum, Karakteristiknya, dan Pembagian Periode

Batas Wilayah Indonesia

Posisi strategis Indonesia sebagai poros maritim dunia dapat diamati melalui batas-batas wilayahnya, baik daratan maupun laut. Batas daratan melibatkan Malaysia, Papua Nugini, dan Timor Leste, sementara batas laut melibatkan 10 negara, termasuk Australia, India, Singapura, dan lainnya.

Secara geografis, batas utara Indonesia terhubung dengan Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, dan Filipina. Di selatan, Indonesia berbatasan dengan Timor Leste dan terkait dengan perairan Australia dan Samudra Hindia. Di barat, batasnya terdiri atas perairan Samudra Hindia dan Laut Andaman, sedangkan di timur, berbatasan dengan Papua Nugini dan perairan Samudra Pasifik.

Karakteristik Wilayah Daratan Indonesia

  • Wilayah daratan Indonesia dibagi menjadi tiga: dataran tinggi, dataran rendah, dan gunung-bukit.
  • Wilayah Dataran Tinggi: Lebih dari 400 m di atas permukaan laut, sejuk dan cocok untuk perkebunan.
  • Wilayah Dataran Rendah: Dataran lebih datar, cocok untuk kegiatan perdagangan, industri, dan peternakan.
  • Bukit dan Gunung: Indonesia berada di Cincin Api atau Ring of Fire, memiliki lebih dari 500 gunung api, 229 di antaranya aktif.

Karakteristik Wilayah Perairan Indonesia

Saat ini, hukum internasional mengatur batas laut Indonesia melalui UNCLOS (United Nations Convention on the Law of the Sea). Secara hukum, Indonesia memiliki Laut Teritorial, zona tambahan, dan zona ekonomi eksklusif. Secara fisiografis, perairan Indonesia dibagi menjadi paparan Sunda, paparan Arafura-Sahul, dan laut dalam Indonesia bagian timur.

5 Pilar Utama Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia

Presiden Joko Widodo menetapkan lima pilar utama untuk mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia, yaitu:

  1. Pembangunan kembali budaya Indonesia.
  2. Menjaga dan mengelola sumber daya laut untuk membangun kedaulatan pangan laut.
  3. Pengembangan infrastruktur dan konektivitas maritim melalui tol laut, pelabuhan, logistik, industri perkapalan, dan pariwisata.
  4. Diplomasi maritim untuk kerjasama internasional di bidang kelautan.
  5. Penguatan pertahanan maritim.

Secara keseluruhan, dapat disimpulkan bahwa lokasi strategis Indonesia, baik dari segi letak astronomis, geografis, luas wilayah, batas wilayah, maupun karakteristik daratan dan perairannya, menjadikannya sebagai poros maritim dunia yang potensial.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *