Penelitian

Gadget Bisa Hambat Perkembangan Bahasa Balita

Advertisements

Penggunaan gadget yang tidak terkelola dengan baik dapat berdampak negatif pada perkembangan anak-anak, khususnya balita. Studi terbaru mengungkapkan bahwa paparan terhadap layar seperti smartphone, televisi, dan gadget lainnya dapat menghambat kemampuan bahasa mereka.

Rekomendasi WHO tentang Waktu Layar

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan agar anak-anak di bawah usia satu tahun tidak terpapar layar. Untuk anak usia 2-4 tahun, WHO menyarankan agar waktu layar tidak melebihi satu jam per hari. Semakin sedikit waktu yang dihabiskan di depan layar, semakin baik untuk kesehatan dan perkembangan anak.

Aturan ini penting untuk diperhatikan karena penelitian menunjukkan bahwa waktu layar yang berlebihan dapat mengganggu kesehatan serta perkembangan anak.

Penelitian Mengenai Dampak Paparan Layar pada Kemampuan Bahasa Balita

Studi yang diterbitkan dalam Journal of American Medical Association (JAMA) Pediatrics pada Maret 2024 menemukan bahwa paparan televisi, telepon, dan layar lainnya dapat menghambat perkembangan bahasa anak-anak. Penelitian ini dilakukan di Australia, melibatkan 220 keluarga selama dua tahun, untuk mengevaluasi hubungan antara penggunaan layar dan lingkungan bahasa anak-anak.

Hasil studi menunjukkan bahwa balita kehilangan pendengaran terhadap lebih dari 1.000 kata yang diucapkan oleh orang dewasa setiap hari akibat waktu layar. Hal ini menunjukkan bahwa paparan layar dapat menurunkan kemampuan bahasa anak-anak.

Peneliti menggunakan teknologi pengenalan suara canggih untuk menganalisis jumlah kata yang diucapkan oleh, kepada, dan di sekitar anak-anak. Proses ini dilakukan selama rata-rata 16 jam sehari di rumah, dan dianalisis setiap enam bulan antara usia 12 hingga 36 bulan.

“Teknologi yang kami gunakan mirip dengan Fitbit, tetapi alih-alih menghitung langkah, perangkat ini menghitung jumlah kata yang diucapkan di sekitar anak,” kata Dr. Mary Brushe, peneliti utama dari Telethon Kids Institute, seperti yang dikutip oleh The Guardian.

Perangkat tersebut juga dapat mendeteksi gangguan elektronik, yang dianalisis untuk menghitung waktu penggunaan layar.

“Paparan layar, termasuk TV dan ponsel, mengganggu kemampuan bahasa anak-anak, dan dampaknya paling terlihat pada usia tiga tahun,” tulis para peneliti.

Apa Pengaruh Konten Pendidikan pada Anak?

Dr. Brushe menjelaskan bahwa lingkungan rumah yang kaya bahasa sangat penting untuk perkembangan bahasa bayi dan balita. Dia juga membahas tentang anak-anak yang menonton konten pendidikan melalui layar.

Meskipun beberapa program pendidikan dirancang untuk mendukung perkembangan bahasa anak, balita masih kesulitan menerjemahkan konten tersebut ke dalam kehidupan sehari-hari mereka. Dr. Brushe menekankan bahwa penelitian ini tidak membedakan antara konten layar berkualitas tinggi atau rendah. Sebelumnya, penelitian sering bergantung pada laporan orang tua tentang waktu penggunaan perangkat, dengan cakupan waktu yang terbatas.

“Sejauh yang kami ketahui, belum ada penelitian yang mengikuti perkembangan anak-anak dengan pesatnya penggunaan ponsel dan tablet secara mendalam untuk mengamati hubungan antara waktu layar dan perkembangan bahasa dalam jangka waktu yang lama,” tambahnya.

Baca juga : Bahaya Kebiasaan Menonton Video Pendek di Media Sosial

Pedoman Waktu Penggunaan Layar untuk Anak

Dokter anak dari OSF HealthCare, Dr. Samina Yousuf, merekomendasikan pedoman berikut untuk waktu layar anak-anak:

  1. Di bawah 2 tahun: Tidak ada waktu layar kecuali untuk obrolan video dengan keluarga atau teman.
  2. Usia 2-5 tahun: Tidak lebih dari satu jam per hari, dan sebaiknya ditemani oleh orang tua atau saudara.
  3. Usia 5-17 tahun: Umumnya tidak lebih dari dua jam per hari, kecuali untuk pekerjaan rumah.

Dr. Yousuf juga menyarankan agar orang tua mengembangkan rencana penggunaan media keluarga, yang dapat dengan mudah dibuat di situs web American Academy of Pediatrics (AAP) di healthchildren.org.

“Ini adalah alat pengasuhan yang positif yang dapat membantu orang tua membimbing anak-anak mereka mengenai waktu layar yang tepat dan cara menikmati waktu layar tersebut secara sehat,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *