Doa Ziarah Kubur
Keberadaan seseorang di dunia ini terikat pada ketetapan Ilahi yang tak terbantahkan. Hidup, jodoh, dan rezeki adalah bagian dari takdir yang hanya Allah SWT yang mengetahuinya dengan pasti. Manusia, baik yang hidup maupun yang telah meninggal, memiliki masa dan akhir yang telah ditentukan oleh Sang Pencipta. Oleh karena itu, sebagai makhluk yang memiliki akal dan fitrah, manusia dituntut untuk mempersiapkan diri menghadapi kematian. Saat seseorang meninggal dunia, adalah kewajiban bagi sesama umat muslim untuk melayatinya. Ziarah kubur menjadi salah satu bentuk penghormatan terakhir terhadap orang yang telah meninggal. Dalam kegiatan ziarah, kita membersihkan dan merapikan makam serta mendoakan kebaikan bagi almarhum.
Ziarah Kubur Dianjurkan dalam Islam
Tindakan ziarah kubur sangat dianjurkan dalam Islam, karena ziarah menjadi pengingat akan hakikat kematian yang merupakan akhir dari segala perjalanan manusia di dunia ini. Meski awalnya Rasulullah SAW melarang umatnya untuk melakukan ziarah kubur, beliau kemudian memperbolehkannya dengan alasan yang jelas. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
كُنْتُ نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ الْقُبُورِ أَلَا فَزُورُوهَا، فَإِنَّهُ يُرِقُّ الْقَلْبَ، وَتُدْمِعُ الْعَيْنَ، وَتُذَكِّرُ الْآخِرَةَ، وَلَا تَقُولُوا هُجْرً
Artinya: “Dahulu saya melarang kalian berziarah kubur, tapi (sekarang) berziarahlah kalian, sesungguhnya ziarah kubur dapat melunakkan hati, menitikkan (air) mata, mengingatkan pada akhirat, dan janganlah kalian berkata buruk (pada saat ziarah).” (HR. Hakim).
Konsep ziarah itu sendiri merujuk pada kunjungan ke tempat yang dianggap keramat atau mulia, seperti makam atau tempat suci lainnya. Istilah “ziarah” sendiri berasal dari Bahasa Arab, “ziyadah”, yang berarti mengunjungi atau menziarahi. Dalam konteks spiritual, ziarah melibatkan serangkaian kegiatan yang mengunjungi makam atau tempat yang dianggap suci, baik untuk berdoa, memperingati, atau menghormati.
Tradisi Ziarah Kubur di Masyarakat
Menurut Ali al-Hawari, yang menulis dalam Pedoman Tempat-tempat Ziarah Kubur, ziarah kubur dalam Islam bukanlah sekadar kunjungan biasa. Ziarah tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mendoakan almarhum, mengirim pahala dengan membaca ayat-ayat Al-Qur’an dan kalimat-kalimat pujian seperti tahlil, tahmid, tasbih, serta shalawat.
Kegiatan ziarah kubur, yang dalam masyarakat kita sering disebut “nyekar”, adalah bagian dari tradisi yang sudah berlangsung sejak zaman dahulu. Nyekar merupakan kunjungan ke makam orang tua, saudara, atau kerabat yang telah meninggal. Meskipun bisa dilakukan kapan saja, nyekar umumnya dilakukan menjelang Ramadhan atau Idul Fitri.
Ziarah kubur bukanlah tindakan yang dilakukan sendirian. Biasanya, kita mengajak anggota keluarga untuk ikut serta dalam ziarah tersebut. Hal ini bertujuan untuk mengingatkan kita semua tentang hakikat kematian dan kehidupan setelahnya. Ziarah kubur bukan hanya tradisi, melainkan juga merupakan syariat dalam agama Islam yang didukung oleh hadits-hadits Rasulullah SAW dan kesepakatan para ulama.
Lalu, bagaimana bacaan doa ziarah kubur?
Doa Ziarah Kubur
Bacaan Doa Ziarah Kubur 1
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ سَـــلاَمُ اللهِ يـَا سَـــادَةْ ۩ مِنَ الرَّحْمٰنِ يَغْـْشَاكُمْ عِبَـــــادَ اللهِ جِـئْنَــاكُمْ ۩ قَـصَدْنَاكُمْ طَلَبْنَـاكُمْ تُـعِــيـْنُوْنَــــا تُـغِــــيْثُوْنَــــا۩ بـهِمَّتِكُمْ وَجَــدْوَاكُـمْ فَأَحْبُـوْنَـــــا وَأَعْـطُوْنَــــا ۩ عَـطَاَياكُمْ هَـــدَايَـاكُمْ فَــــلاَ خَيَّـبْتُـمُوْا ظَـــنِّيْ ۩ فَحَــاشَاكُمْ وَحَاشَاكُمْ سَــعِدْنَـــا إِذْ أَتَيْنــَاكُمْ ۩ وَفُزْنَــا حِيْنَ زُرْنَــــاكُمْ فَـقـُوْمُوْا وَاشْفَعُوْا فِيْنَا ۩ إِلَى الرَّحْمٰنِ مَـوْلاَكُمْ عَسَى نُحْظَى عَسَى نُعْطَى ۩ مَـزَايـَا مِنْ مَزَايـَاكُمْ عَسَى نَظْرَةْ عَسَى رَحْمَـــةْ ۩ تَـغْشَـانَا وَتَـغْشَاكُمْ سَــــلاَمُ اللهِ حَـيــَّــاكُـــم ۩ وَعـَيْنُ اللهِ تَـرْعَــاكُمْ وَصَـــــلَّى اللهُ مـَوْلاَنَـــا ۩ وَسَـــــلَّمَ مَا أَتَـيْنَـــاكُـــــمْ عَلَى الْمُخْـتَارِ شَـــافِعِنَــا ۩ وَمُـنْقـِذِنَـا وَإِيَّـــــاكُمْ
Bismillâhirrahmânirrahîm Salâmullâhi yâ sâdah minar-Rahmâni yaghsyâkum Ibâdallâhi ji’nâkum qashadnâkum thalabnâkum Tu’înûnâ tughîtsûnâ bihimmatikum wa jadwâkum Fa ahbûnâ wa a’thûnâ ‘athâyâkum hadâyâkum Falâ khayyabtumû dzannî fahâsyâkum wahâsyâkum Sa’idnâ idz ataynâkum wa fuznâ hîna zurnâkum Faqûmû wasyfa’û fînâ ilâr-rahmâni mawlâkum ‘Asâ nuhdzâ ‘asâ nu’thâ mazâyâ min mazâyâkum ‘Asâ nadzrah ‘asâ rahmah taghsyânâ wa taghsyâkum Salâmullâhi hayyâkum wa ‘ainullâhi tar’âkum Wa shallâllâhu mawlânâ wasallam mâ atainâkum ‘Alâl mukhtâri syâfi’înâ wa munqidzinâ wa iyyâkum
Artinya:
“Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Wahai Tuanku, semoga salam Allah tetap tercurah padamu. Wahai hamba-hamba Allah, kami datang kepadamu. Kami bermaksud (bersentuhan dengan rohanimu) dan kami berharap (berkahmu). Untuk menolong kami, menyejukkan kami dengan siraman yang berasal darimu, sesuai dengan tekad dan pencapaianmu (selama ini). Maka cintailah dan berikanlah kepada kami hal-hal yang Allah berikan dan hadiahkan padamu.”
“Jangan biarkan pengharapan ini sia-sia, jauhlah engkau semua (dari sifat tega menyia-nyiakan kami). Kami sangat beruntung datang di haribaanmu dan kami amat berbahagia dengan menziarahimu, maka bangkitlah dan syafaatilah kami bermohon pada Allah yang bersifat ar-Rahman, Tuanmu. Mudah-mudahan kami diberi (Allah) keberuntungan dan diberi limpahan karunia yang selama ini dianugerahkan kepadamu.”
“Mudah-mudahan kita dipandang dan dilimpahi rahmat yang akan menyelimuti kami dan engkau. Semoga engkau semakin dihidupkan dengan keselamatan (dari) Allah dan semoga pandangan Allah senantiasa menuntun engkau. Mudah-mudahan rahmat Allah dan keselamatan semakin terlimpah kepada tuan kita, manusia pilihan yang mensyafaati dan menyelamatkan kita.”
Bacaan Doa Ziarah Kubur 2
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الذُّنُوبِ والْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنَ
الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ عَذَابِ النَّار, وَافْسَحْ لَهُ فِي قَبْرِهِ، ونَوِّرْ لَهُ فِيهِ
Allahummaghfìrlahu war hamhu wa ‘aafìhìì wa’fu anhu, wa akrìm nuzuulahu wawassì’ madholahu, waghsìlhu bìl maa’ì watssaljì walbaradì, wa naqqìhì, mìnaddzzunubì wal khathaya kamaa yunaqqatssaubul abyadhu mìnad danasì. Wabdìlhu daaran khaìran mìn daarìhì wa zaujan khaìran mìn zaujìhì. Wa adkhìlhul jannata wa aìdzhu mìn adzabìl qabrì wa mìn adzabìnnaarì wafsah lahu fì qabrìhì wa nawwìr lahu fìhì.
Artinya:
“Ya Allah, berilah ampunan dan rahmat kepadanya. Berikanlah keselamatan dan berikanlah maaf kepadanya. Berikanlah kehormatan untuknya, luaskanlah tempat masuknya. Mandikanlah dia dengan air, es, dan embun. Bersihkanlah dia dari kesalahan sebagaimana Engkau bersihkan baju yang putih dari kotoran. Gantikan lah untuknya rumah yang lebih baik dari rumahnya, istri yang lebih baik dari istrinya. Masukkanlah dia ke dalam surga, berikanlah perlindungan kepadanya dari azab kubur dan azab neraka. Lapangkan lah baginya dalam kuburnya dan terangilah dia di dalamnya.”
Baca juga : Keutamaan Sedekah
Manfaat Ziarah Kubur
Ziarah kubur memiliki manfaat yang mendalam bagi setiap individu yang melakukannya. Salah satunya adalah sebagai pengingat akan kematian. Ziarah kubur membantu kita untuk merenungkan bahwa kehidupan di dunia ini akan berakhir suatu hari nanti. Selain itu, ziarah kubur juga membantu kita untuk mengenali silsilah keluarga dan meningkatkan rasa solidaritas antargenerasi. Dengan mengunjungi makam leluhur, kita menjadi lebih menyadari asal-usul dan identitas kita, serta membangun ikatan emosional dengan anggota keluarga yang telah tiada. Ini juga dapat membantu dalam memperkuat hubungan antaranggota keluarga dan menjaga warisan genetik keluarga.
Ziarah kubur juga membantu kita untuk mempererat hubungan dengan Allah SWT. Dengan mengunjungi kuburan dan merenungkan kematian, kita diingatkan bahwa hidup di dunia ini hanya sementara. Semua harta dan kedudukan yang kita kejar tidak akan membantu kita di akhirat nanti. Yang akan membantu kita di akhirat hanyalah amal saleh yang telah kita lakukan di dunia ini.
Dengan demikian, ziarah kubur bukanlah sekadar ritual atau tradisi belaka. Ini adalah kesempatan bagi kita untuk merenungkan arti hidup dan kematian, mengenali akar-akar keluarga kita, serta memperkuat hubungan kita dengan Allah SWT. Semoga kita semua dapat mengambil manfaat dari ziarah kubur ini.