Daftar Nama Khalifah Bani Abbasiyah
Berikut adalah daftar lengkap 37 nama khalifah Bani Abbasiyah beserta tokoh-tokoh penting pada masa itu.
Nama-nama khalifah Bani Abbasiyah terdiri dari 37 pemimpin yang memerintah selama kurang lebih lima abad:
- Abu al-Abbas as-Saffah (750-754 M atau 132-136 H)
- Abu Ja’far Al Mansur (754-775 M atau 136-158 H)
- Al-Mahdi (775-785 M atau 158-169 H)
- Al-Hadi (785-786 M atau 169-170 H)
- Harun al-Rashid (786-809 M atau 170-193 H)
- Al-Amin (809-813 M atau 193-198 H)
- Al-Ma’mun (813-833 M atau 198-218 H)
- Al-Mu’tasim (833-842 M atau 218-227 H)
- Al-Watsiq (842-847 M atau 227-232 H)
- Al-Mutawakkil (847-861 M atau 232-247 H)
- Al-Muntasir (861-862 M atau 247-248 H)
- Al-Musta’in (862-866 M atau 248-252 H)
- Al-Mu’tazz (866-869 M atau 252-255 H)
- Al-Muhtadi (869-870 M atau 255-256 H)
- Al-Mu’tamid (870-892 M atau 256-279 H)
- Al-Mu’tadid (892-902 M atau 279-289 H)
- Al-Muktafi (902-908 M atau 289-295 H)
- Al-Muqtadir (908-932 M atau 295-320 H)
- Al-Qahir (932-934 M atau 320-322 H)
- Ar-Radhi (934-940 M atau 322-329 H)
- Al-Muttaqi (940-944 M atau 329-333 H)
- Al-Mustakfi (944-946 M atau 333-334 H)
- Al-Muti’ (946-974 M atau 334-363 H)
- Al-Ta’i’ atau Ath-Tha’i Lillah (974-991 M atau 363-381 H)
- Al-Qadir (991-1031 M atau 381-422 H)
- Al-Qa’im (1031-1075 M atau 422-467 H)
- Al-Muqtadi (1075-1094 M atau 467-487 H)
- Al-Mustazhir (1094-1118 M atau 487-512 H)
- Al-Mustarshid (1118-1135 M atau 512-529 H)
- Al-Rashid (1135-1136 M atau 529-530 H)
- Al-Muqtafi (1136-1160 M atau 530-555 H)
- Al-Mustanjid (1160-1170 M atau 555-566 H)
- Al-Mustadi’ (1170-1180 M atau 566-575 H)
- Al-Nasir (1180-1225 M atau 575-622 H)
- Al-Zahir (1225-1226 M atau 622-623 H)
- Al-Mustansir (1226-1242 M atau 623-640 H)
- Al-Musta’sim (1242-1258 M atau 640-656 H)
Periodisasi Kekhalifahan Dinasti Abbasiyah
Setelah menggulingkan Kekhalifahan Dinasti Umayyah pada tahun 750 M, pemerintahan Daulah Abbasiyah berlangsung selama 5 abad. Dinasti ini berhasil menguasai wilayah yang sangat luas, mencakup Jazirah Arab, Persia, Afrika Utara, sebagian Asia Kecil (kini Turki), Asia Tengah, hingga perbatasan India. Wilayah ini saat ini terbagi menjadi lebih dari 30 negara.
Masa pemerintahan Daulah Abbasiyah merupakan salah satu periode paling berpengaruh dalam sejarah Islam. Era ini ditandai dengan kemajuan politik dan ekonomi yang signifikan di dunia Islam, dengan Baghdad sebagai pusat kekuasaan utama. Kota ini menjadi pusat kemakmuran, kebudayaan, dan ilmu pengetahuan yang maju.
Namun, tidak seluruh periode kekhalifahan Dinasti Abbasiyah dianggap sebagai zaman keemasan. Oleh karena itu, para sejarawan membagi masa kekhalifahan Dinasti Abbasiyah ke dalam 4 periode:
- Periode Pertama Daulah Abbasiyah (750-847 M): Dimulai dengan kekuasaan Abu Abbas As-Saffah dan berakhir dengan Al-Watsiq. Masa ini mencakup masa-masa awal konsolidasi kekuasaan hingga puncak kejayaan pada masa Harun Al-Rasyid.
- Periode Kedua Daulah Abbasiyah (847-945 M): Dimulai dengan Al-Mutawakkil dan berakhir ketika Dinasti Buwaihi menguasai pemerintahan. Periode ini ditandai dengan meningkatnya pengaruh orang-orang Turki dan ketidakstabilan internal.
- Periode Ketiga Daulah Abbasiyah (945-1055 M): Disebut juga periode Buwaihi, dimulai dengan kekuasaan Bani Buwaihi yang mengendalikan kekhalifahan hingga munculnya Dinasti Saljuk.
- Periode Keempat Daulah Abbasiyah (1055-1258 M): Disebut periode Saljuk, dimulai saat Dinasti Saljuk menguasai pemerintahan Abbasiyah hingga kejatuhan Baghdad oleh pasukan Mongol pada tahun 1258 M.
Baca juga : Bambu Runtjing dan Brigade Tjitarum di Palagan Jawa Barat
Tokoh Penting Pada Masa Abbasiyah
Era keemasan Dinasti Abbasiyah pada abad ke-9 dan ke-10 M melahirkan banyak tokoh cendekiawan dan ilmuwan ternama, antara lain:
- Ibnu Sina: Ahli kedokteran terkemuka yang dikenal dengan karyanya “al-Qanun fi at-Tibb” yang menjadi referensi utama dalam dunia kedokteran.
- Al Khawarizmi: Ilmuwan matematika yang memberikan kontribusi besar dalam pengembangan aljabar dan algoritma.
- Ar Razi: Ilmuwan yang berkontribusi dalam bidang kedokteran modern dengan penjelasan yang mendetail tentang penyakit cacar.
- Ibnu al-Haitsam: Pelopor ilmu optik modern yang teori-teorinya menginspirasi banyak ilmuwan Barat di kemudian hari.
Dengan demikian, Dinasti Abbasiyah tidak hanya menjadi simbol kekuasaan politik, tetapi juga pusat dari perkembangan ilmu pengetahuan dan kebudayaan pada zamannya.