BRIN Mendorong Inovasi Teknologi Daur Ulang Air Wudhu
Wakil Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Prof Dr Ir Amarulla Octavian MSc DESD Asean Eng, secara tegas menekankan pentingnya pengembangan inovasi teknologi untuk daur ulang air bekas wudhu di masjid-masjid seluruh Indonesia. Pada acara Professor Talk: Sumber Daya Air dan Perubahan Iklim yang diselenggarakan oleh BRIN Indonesia dan disiarkan di kanal YouTube, beliau menyoroti bahwa teknologi ini tidak hanya dapat mengurangi pemborosan air tetapi juga membentuk budaya masyarakat yang lebih peduli terhadap keberlanjutan lingkungan.
“Inovasi teknologi untuk waste water management yang diusulkan oleh Organisasi Riset Kebumian dan Maritim BRIN ini diharapkan dapat merubah cara kita memandang dan memanfaatkan air di Indonesia,” ujar Prof Amarulla. Beliau juga menambahkan bahwa daur ulang air bekas mandi dan memasak untuk digunakan kembali dalam toilet atau keperluan pembersihan gedung-gedung perkotaan adalah langkah konkret untuk mengurangi tekanan terhadap sumber daya air.
Perubahan iklim yang semakin terasa telah membawa dampak signifikan terhadap ketersediaan air di Indonesia. Amarulla mengingatkan bahwa ini tidak hanya berdampak pada krisis air bersih di perkotaan, tetapi juga meningkatkan kerawanan terhadap bencana alam seperti banjir, kekeringan, dan gelombang pasang. Data dari periode 2010-2017 menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam jumlah bencana hidrometeorologi yang melanda negara ini, yang semuanya terkait dengan perubahan iklim.
Respons dari World Water Forum 2024
World Water Forum ke-10 yang diadakan di Bali pada Mei 2024, telah menjadi platform penting dalam mengatasi tantangan perubahan iklim terhadap sumber daya air. Salah satu rekomendasi utama dari forum ini adalah perlunya pengelolaan sumber daya air yang lebih adaptif terhadap perubahan iklim, serta peningkatan upaya konservasi dan diversifikasi sumber air.
Prof Amarulla juga mengungkapkan bahwa BRIN saat ini sedang melakukan berbagai studi riset yang difokuskan pada dampak perubahan iklim terhadap sumber daya air. Studi-studi ini termasuk dalam lingkup riset mengenai waste water management yang dijalankan oleh Organisasi Riset Kebumian dan Maritim BRIN. Fokus riset juga meliputi pengelolaan daerah aliran sungai (DAS) sebagai strategi alami untuk memperbaiki manajemen sumber daya air di Indonesia.
Urgensi Kerjasama Lintas Disiplin dan Lintas Negara
Ketua Majelis Profesor Riset (MPR) BRIN, Prof Dr Ir Gadis Sri Haryani, menyoroti bahwa hasil dari World Water Forum 2023 di Kyoto, Jepang, menegaskan pentingnya menjaga kontribusi air terhadap ekosistem minimal sebesar 30 persen. Hal ini menegaskan bahwa pentingnya sumber daya air tidak hanya untuk keberlanjutan manusia tetapi juga ekosistemnya secara keseluruhan.
“Dalam menghadapi tantangan air dan perubahan iklim, diperlukan langkah-langkah konkret yang melibatkan kerja sama lintas sektor dan lintas negara,” ujar Prof Gadis Sri Haryani. Beliau menekankan bahwa solusi-solusi inovatif seperti yang diusulkan oleh BRIN melalui Call for Chapters ini penting untuk memastikan bahwa Indonesia dapat mengelola sumber daya airnya dengan bijaksana dalam menghadapi tantangan masa depan.
Baca juga : Kontribusi Hebat dari Ilmuwan Indonesia ke Dunia
Dengan demikian, BRIN berada di garis depan dalam mempromosikan inovasi teknologi untuk daur ulang air di Indonesia, sebuah langkah yang krusial dalam mendukung keberlanjutan lingkungan dan adaptasi terhadap perubahan iklim global.
Pingback: Polusi Cahaya Mengganggu Observatorium Bosscha - DUNIA PENDIDIK
Pingback: Siswa Indonesia Sabet Medali di IMO 2024 - DUNIA PENDIDIK