Kampus

UIN Bandung Implementasi Aplikasi Ujian Ramah Disabilitas

Advertisements

Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung, Jawa Barat, saat ini tengah menggelar masa ujian mandiri berbasis komputer (CBT) dari tanggal 17 hingga 24 Juli 2024. Dari total 6.576 pendaftar, delapan di antaranya adalah peserta dengan kebutuhan khusus.

Menurut informasi dari Kementerian Agama (Kemenag) yang dilansir pada Rabu (24/7/2024), peserta dengan disabilitas fisik seperti tunanetra, tuli, disabilitas mental, dan disabilitas intelektual turut ambil bagian dalam ujian mandiri ini.

Fitur Ujian Mandiri Ramah Disabilitas

Rektor UIN Bandung, Rosihon Anwar, menjelaskan bahwa aplikasi ujian CBT di kampus ini dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan peserta dengan disabilitas. Aplikasi ini menawarkan beberapa fitur yang dirancang secara intuitif dan mudah digunakan:

– Dukungan Pembaca Layar: Untuk membantu peserta dengan gangguan penglihatan, aplikasi dapat dipasangkan dengan berbagai perangkat pembaca layar.

– Penyesuaian Kontras Warna dan Ukuran Font: Fitur ini memungkinkan pengaturan kontras warna dan ukuran font agar sesuai dengan kebutuhan pengguna.

– Keyboard: Aplikasi didesain untuk dapat diakses menggunakan keyboard, mendukung peserta ujian dengan keterbatasan motorik.

– Teks Alternatif (Alt Text): Memberikan deskripsi alternatif untuk konten visual, memfasilitasi peserta dengan gangguan penglihatan.

– Pemberitahuan Audio dan Visual: Informasi penting disampaikan dalam bentuk audio dan visual untuk memastikan aksesibilitas bagi semua peserta ujian.

Fleksibilitas Waktu Ujian dan Pendampingan

Peserta ujian dengan disabilitas di UIN Bandung juga diberikan waktu ujian yang fleksibel sesuai kebutuhan masing-masing. Ujian CBT diadakan dalam tiga sesi per hari pada jam yang telah ditetapkan.

Rosihon menekankan komitmen pihaknya untuk terus meningkatkan aksesibilitas dan inklusivitas aplikasi ujian mandiri ini. Bagi peserta yang membutuhkan bantuan tambahan, fasilitas pendampingan juga tersedia selama proses ujian berlangsung.

Pengalaman Peserta

Sebagai contoh, Rosmiyati, salah satu peserta ujian tahun ini, menyambut baik inisiatif UIN Bandung dalam menyediakan ruang ujian dan fasilitas pendamping yang memadai. Ia mengakui bahwa aplikasi tersebut sangat membantu dan mudah diakses, serta mendukung kebutuhan disabilitasnya.

Komitmen untuk Inklusi dan Aksesibilitas

Kampus UIN Bandung tidak hanya fokus pada aspek teknis ujian, tetapi juga menyediakan jalur khusus dan ruang kelas yang ramah disabilitas, serta alat bantu belajar yang sesuai. Dengan adanya layanan pendukung dan bimbingan khusus, UIN Bandung bertujuan memastikan bahwa semua mahasiswa, termasuk mereka yang memiliki disabilitas, dapat menjalani perkuliahan dengan nyaman dan tanpa hambatan.

Baca juga : Kontribusi Hebat dari Ilmuwan Indonesia ke Dunia

Inisiatif ini tidak hanya mencerminkan komitmen UIN Bandung terhadap inklusi sosial, tetapi juga sebagai langkah progresif menuju pendidikan yang lebih merata dan mendukung bagi semua individu. Dengan implementasi teknologi dan kebijakan inklusif seperti ini, UIN Bandung memberikan contoh bagaimana universitas dapat menjadi lingkungan yang mendukung bagi semua mahasiswanya, tanpa terkecuali.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *