Sekolah

Struktur Teks Biografi, Ciri Khas, dan Pedoman Kebahasaan

Advertisements

Kembali bersua di materi Bahasa Indonesia Kelas 10, kali ini kita akan menggali lebih dalam tentang struktur teks biografi. Tak hanya itu, kita juga akan mengupas tuntas ciri khas dan pedoman kebahasaan yang melekat pada teks biografi ini. Simaklah penjelasannya dengan seksama!

Pengertian Teks Biografi

Mari kita memulai petualangan kita dalam menjelajahi kehidupan orang lain melalui materi ini! Bagi Anda yang belum menyimak pengertian teks biografi, jangan khawatir, karena telah kita bahas sebelumnya.

Mengapa materi tentang teks biografi disebut sebagai kepoin? Karena melalui teks biografi, kita dapat mengungkap banyak hal mengenai kehidupan orang atau tokoh tertentu. Jadi, rasa ingin tahu sebenarnya dapat memberikan manfaat, terutama jika kepo tersebut berkaitan dengan hal-hal yang bermanfaat, seperti menggali kisah inspiratif tokoh.

Secara harfiah, biografi adalah karya sastra yang merangkum riwayat hidup seorang tokoh, seringkali mencakup prestasi dan pencapaian istimewa. Dengan demikian, teks biografi dapat dianggap sebagai narasi ulang yang memiliki nilai sejarah dan berita tentang tokoh tersebut. Narasi ini umumnya disusun secara kronologis atau mengikuti urutan waktu.

Ada tiga jenis teks biografi atau narasi ulang, yaitu:

  1. Narasi ulang personal, seperti buku harian dan surat pribadi.
  2. Narasi ulang fakta, seperti catatan sejarah, autobiografi, dan berita di media massa.
  3. Narasi ulang imajinatif, seperti dongeng, novel, dan cerpen.

Selain teks biografi, ada juga teks autobiografi. Jika dalam teks biografi cerita ditulis oleh orang lain, dalam autobiografi, tokoh tersebut yang menuliskannya sendiri. Untuk memahami lebih lanjut tentang pengertian, ciri-ciri, dan struktur teks autobiografi, jangan lupa untuk membaca di sini!

Kepo terhadap tokoh-tokoh juga bisa memberikan manfaat, terutama jika Anda mampu membuat teks biografi yang dapat memberikan inspirasi bagi orang lain. Oleh karena itu, mari kita pelajari cara membuat struktur teks biografi yang dapat memberikan dampak positif!

Struktur Teks Biografi

Pada umumnya, teks biografi terdiri dari tiga bagian utama, yaitu orientasi (pendahuluan), peristiwa dan masalah, serta reorientasi (penutup). Membaca teks biografi bertujuan agar pembaca dapat mengenal tokoh tersebut melalui penyajian yang alur tulisannya mudah diikuti.

  1. Orientasi (Pendahuluan):

– Tahap pertama dalam mengenal seseorang biasanya dimulai dengan bertanya-tanya tentang hal-hal dasar. Nama, tempat tanggal lahir, pendidikan, dan sebagainya. Oleh karena itu, inti dari bagian ini adalah pengenalan tokoh melalui detail-detail yang dekat dengan dirinya.

  1. Peristiwa dan Masalah:

– Setelah pembaca mendapatkan gambaran umum, kita beralih kepada peristiwa dan masalah yang dihadapi tokoh. Hal ini mirip dengan bertanya-tanya tentang kejadian-kejadian menarik yang pernah dialami oleh seseorang ketika berkenalan dengannya.

  1. Reorientasi (Penutup):

– Bagian ini memberikan pandangan penulis terhadap tokoh tersebut. Meskipun bersifat opsional, namun memberikan kesimpulan atau komentar evaluatif terhadap cerita sebelumnya.

Dengan dua struktur sebelumnya, pembaca dapat mengenal biodata dan peristiwa serta masalah yang dihadapi oleh tokoh. Bagian terakhir, reorientasi, memungkinkan pembaca untuk membaca pendapat atau opini penulis terhadap tokoh tersebut.

Setelah memahami struktur teks biografi, mari kita bahas ciri-ciri yang melekat pada jenis teks ini. Ayo kita lanjutkan!

Ciri-Ciri dan Kaidah Kebahasaan Teks Biografi

Untuk berhasil menciptakan teks biografi yang menarik, ada beberapa poin penting yang perlu diperhatikan. Berikut adalah beberapa ciri khas teks biografi yang perlu diingat:

  1. Fakta Berbasis: Biografi mencakup informasi yang didasarkan pada fakta-fakta tentang tokoh tersebut. Keseluruhan cerita harus sesuai dengan realitas kehidupan tokoh yang menjadi subjek biografi.
  2. Gaya Naratif yang Menarik: Penulisan biografi dirancang agar menarik, biasanya dalam bentuk narasi. Hal ini dilakukan untuk menjadikan cerita lebih hidup dan memikat pembaca.
  3. Inspiratif: Kisah yang dituangkan dalam teks biografi bersifat inspiratif, dengan tujuan memengaruhi pembaca. Pemberian dampak positif dan motivasi melalui kisah hidup tokoh menjadi salah satu inti dari ciri ini.
  4. Kesan dan Pesan: Biografi tak hanya memberikan informasi, tetapi juga menciptakan kesan dan pesan dari tokoh yang diulas. Pembaca diharapkan dapat mengambil hikmah atau pelajaran dari pengalaman hidup yang diceritakan.
  5. Penggunaan Bahasa yang Efektif: Bahasa yang digunakan dalam teks biografi harus efektif dan dapat menyampaikan informasi dengan jelas. Gaya bahasa yang menarik akan membuat pembaca semakin terlibat dalam cerita.

Baca juga : Peran Dosen dalam Menyongsong Era Pendidikan Digital

Setelah mengetahui ciri-ciri teks biografi, mari kita eksplorasi kaidah kebahasaannya:

Kaidah Kebahasaan Teks Biografi

  1. Penggunaan Kata Ganti Orang Ketiga Tunggal: Penulis menggunakan kata ganti orang ketiga tunggal, seperti “beliau,” “dia,” atau “ia,” untuk menceritakan tentang tokoh. Hal ini bisa digunakan bergantian dengan penyebutan nama tokoh.
  2. Penggunaan Kata Kerja Tindakan: Dalam menjelaskan peristiwa atau perbuatan yang dilakukan tokoh, teks biografi menggunakan kata kerja tindakan untuk menggambarkan kejadian tersebut.
  3. Penggunaan Kata Sifat: Untuk memberikan gambaran yang lebih hidup, kata sifat sering digunakan dalam mendeskripsikan karakteristik tokoh tersebut.
  4. Penggunaan Kata Kerja Pasif: Untuk menjelaskan peristiwa yang dialami oleh tokoh, seringkali digunakan kata kerja pasif. Ini membantu menonjolkan tokoh sebagai pusat cerita.

Sesuai dengan kaidah kebahasaan, teks biografi memiliki kesamaan dengan teks cerpen, karena keduanya merupakan bentuk cerita ulang. Meskipun mirip, perbedaan mendasar antara keduanya adalah bahwa biografi adalah contoh karya nonfiksi yang berisi informasi faktual dan nyata tentang kehidupan tokoh, sedangkan cerpen bersifat imajinatif.

Teks biografi, umumnya, disajikan dalam bentuk naratif, di mana ide pokok dalam paragraf tidak hanya terfokus pada satu kalimat utama tetapi diurai dalam seluruh kalimat paragraf. Dengan begitu, satu paragraf bisa mencakup banyak informasi terkait nama tokoh, tempat kelahiran, usia, hingga profesinya.

Dengan pemahaman ini, mari lanjutkan perjalanan pengetahuan kita dengan mencoba menjawab beberapa soal di bawah ini. Selamat mengerjakan!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *