Pendidikan Vokasi Harus Siapkan Lulusan Menjadi Wirausaha Mandiri
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menegaskan pentingnya peran pendidikan vokasi, termasuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dalam mempersiapkan lulusan yang tidak hanya siap bekerja di dunia industri, tetapi juga mampu menciptakan lapangan pekerjaan sendiri melalui kewirausahaan. Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Tatang Muttaqin, dunia pendidikan vokasi harus mulai menanamkan nilai kewirausahaan sejak dini, agar siswa tidak hanya bergantung pada dunia industri untuk mendapatkan pekerjaan.
“Tidak cukup jika lulusan pendidikan vokasi hanya mengandalkan dunia industri untuk menyerap tenaga kerja. Satuan pendidikan vokasi perlu menciptakan lapangan kerja sendiri dengan menyiapkan calon-calon wirausaha muda yang dibina sejak bangku sekolah,” kata Tatang melalui keterangan tertulis pada Selasa, 3 Desember 2024.
Menumbuhkan Semangat Kewirausahaan Sejak Dini
Menurut Tatang, mulai tahun 2020 hingga 2024, Kemendikdasmen telah melaksanakan berbagai program kewirausahaan untuk memberikan kesempatan kepada lebih dari 16.400 siswa SMK di 820 sekolah di seluruh Indonesia untuk merintis usaha mereka sendiri. Program ini melibatkan pendampingan langsung dari dunia usaha dan industri (DUDI), yang memungkinkan siswa untuk mengembangkan ide-ide kewirausahaan berbasis potensi lokal.
“Melalui kegiatan kewirausahaan ini, siswa didorong untuk memanfaatkan potensi lokal di sekitar mereka, sehingga ketika mereka lulus, mereka bisa mengolah potensi tersebut menjadi peluang usaha yang dapat mendukung ekonomi lokal,” ujar Tatang. Dengan pendekatan ini, diharapkan lulusan SMK tidak hanya siap terjun ke dunia kerja, tetapi juga mampu berinovasi dan menciptakan usaha yang menguntungkan.
Program Kewirausahaan di SMK yang Sukses
Salah satu contoh sukses dari program kewirausahaan ini dapat ditemukan di SMK Negeri Satu Atap Pandanarum, Jawa Tengah. SMK ini telah berhasil mengembangkan kelompok wirausaha siswa dalam usaha kerajinan kayu, seperti suvenir dan selendang pintu ukir. Usaha ini tidak hanya dipasarkan secara lokal melalui promosi di brosur dan media sosial, tetapi juga rajin mengikuti pameran kerajinan daerah yang diselenggarakan oleh instansi pemerintah.
Berkat dedikasi dan upaya yang dilakukan, kelompok wirausaha di SMK Pandanarum berhasil mencapai omzet sekitar Rp 5 juta per bulan. Keberhasilan ini menunjukkan bahwa dengan pembinaan yang tepat, siswa SMK dapat mengembangkan usaha yang tidak hanya menguntungkan tetapi juga berpotensi menciptakan lapangan kerja baru.
Pendidikan Kecakapan Kerja dan Kewirausahaan
Selain mengembangkan kewirausahaan di kalangan siswa SMK, Kemendikdasmen juga memperkuat program Pendidikan Kecakapan Kerja (PKK) dan Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) yang ditujukan kepada peserta didik di luar SMK, seperti di lembaga kursus dan pelatihan (LKP). Program PKK dan PKW ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapan kerja dan kewirausahaan lulusan vokasi agar mereka bisa langsung bekerja atau membuka usaha setelah menyelesaikan pendidikan.
Pada tahun 2023, program PKK berhasil mencatatkan 69,31 persen peserta yang sudah mendapatkan pekerjaan, sementara 87,16 persen alumni program PKW berhasil merintis usaha mereka sendiri. Angka-angka ini menunjukkan keberhasilan besar dari program tersebut dalam membantu lulusan vokasi untuk mandiri secara ekonomi.
“Melihat hasil tersebut, kami sangat yakin bahwa program PKK dan PKW tahun 2024 akan memberikan dampak yang lebih signifikan dalam menekan angka Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di tahun depan,” ungkap Tatang. Sebagai tambahan informasi, sepanjang tahun 2024, program PKK mencatatkan capaian 55.255 peserta, sementara program PKW melibatkan 24.732 peserta.
Mengurangi Pengangguran dengan Menumbuhkan Jiwa Wirausaha
Dengan semakin meningkatnya jumlah lulusan vokasi yang dilatih untuk mandiri secara ekonomi, Kemendikdasmen optimis dapat mengurangi angka pengangguran terbuka, khususnya di kalangan lulusan pendidikan vokasi. Pemerintah berfokus pada penyediaan keterampilan yang tidak hanya relevan dengan kebutuhan industri, tetapi juga dapat diterapkan dalam membuka peluang usaha baru. Melalui program-program yang sudah terbukti sukses seperti PKK dan PKW, pemerintah berusaha memperkuat ekosistem kewirausahaan di Indonesia.
“Tujuan utama kami adalah menciptakan tenaga kerja yang tidak hanya siap pakai, tetapi juga memiliki kemampuan untuk menciptakan lapangan kerja bagi diri mereka sendiri dan orang lain. Inilah yang akan menjadi kunci dalam memajukan perekonomian Indonesia di masa depan,” tegas Tatang.
Melatih Lulusan Vokasi Menjadi Pemimpin Masa Depan
Pendidikan vokasi tidak hanya mengajarkan keterampilan teknis, tetapi juga membentuk karakter siswa untuk menjadi pemimpin yang dapat beradaptasi dengan perubahan zaman. Lulusan vokasi, baik dari SMK maupun program kursus dan pelatihan, diharapkan tidak hanya menjadi tenaga kerja yang terampil, tetapi juga wirausaha yang dapat berinovasi dan membawa dampak positif bagi masyarakat sekitar.
Oleh karena itu, Kemendikdasmen terus mendorong satuan pendidikan vokasi untuk lebih proaktif dalam mengembangkan potensi kewirausahaan para siswa, agar mereka tidak hanya siap bekerja di dunia industri, tetapi juga mampu berwirausaha dan mengubah ide-ide kreatif mereka menjadi kenyataan yang bermanfaat bagi ekonomi lokal.
Baca juga : Data BPS: Lulusan SMK Kini Lebih Cepat Diterima Kerja
Pendidikan Vokasi sebagai Katalisator Perekonomian
Dengan semakin berkembangnya program kewirausahaan di pendidikan vokasi, lulusan SMK dan lembaga pendidikan vokasi lainnya akan semakin siap untuk menghadapi tantangan di dunia kerja. Melalui pembekalan keterampilan dan kewirausahaan yang mumpuni, mereka diharapkan dapat menjadi motor penggerak ekonomi, baik di tingkat lokal maupun nasional.
Pendidikan vokasi, dengan segala programnya, kini diharapkan menjadi katalisator penting dalam mengurangi pengangguran di Indonesia dan mendorong perekonomian Indonesia ke arah yang lebih maju dan berkelanjutan. Kemendikdasmen berkomitmen untuk terus memperkuat pendidikan vokasi agar semakin banyak lulusan yang dapat menciptakan peluang usaha dan berkontribusi pada perekonomian Indonesia.