Sekolah

Memahami Ragam Organisme Laut

Advertisements

Bagi teman-teman yang tengah duduk di kelas 11 dan sedang menjelajahi dunia Geografi, atau mungkin yang sedang mempersiapkan diri untuk UTBK dan ingin mereview materi mengenai habitat air laut dan organisme laut, mari simak pembahasan ini!

Ingat episode Spongebob Squarepants di mana Spongebob dan Patrick tersesat di kota yang gelap, bernama Rock Bottom? Di kota ini, mereka bertemu dengan berbagai bentuk hewan laut yang aneh, seperti yang memiliki lampu di kepala atau menyerupai lele. Apakah kalian ingat? Nah, zona Rock Bottom ini tidak hanya imajinasi penulis cerita Spongebob, melainkan mencerminkan keberadaan zona tertentu di laut yang tidak terpapar cahaya, dikenal sebagai zona aphotic.

Mari kita telusuri lebih jauh mengenai kehidupan laut dan organisme yang mendiaminya. Ini bukan tentang kehidupan laut versi Spongebob, tapi tentang realitas laut yang menjadi tempat bagi berbagai bentuk kehidupan.

 Mengenal Ekosistem Laut

Sebelum memahami organisme laut dan habitatnya, mari pahami dulu apa yang dimaksud dengan habitat laut. Laut adalah massa air asin yang luas dan berhubungan langsung dengan samudra. Ciri khasnya adalah tingginya salinitas atau kadar garam yang mencolok.

Dengan luasnya laut, pembagian menjadi berbagai zona diperlukan. Bagi yang tertarik dengan kebijakan kelautan ala Bu Susi Pudjiastuti (Menteri Kelautan dan Perikanan 2014-2019), mungkin familiar dengan pembagian menjadi Wilayah Teritorial, Zona Ekonomi Eksklusif, dan sejenisnya. Namun, kali ini kita fokus pada pembagian berdasarkan kedalaman dan cahaya.

 Pembagian Zona Laut Berdasarkan Kedalaman dan Cahaya

Mengapa kita membagi zona laut berdasarkan kedalaman dan cahaya? Karena cahaya memiliki peran besar dalam membentuk habitat. Setiap organisme memiliki kebutuhan dan toleransi terhadap cahaya yang berbeda, sehingga pengelompokan ini mencerminkan variasi yang signifikan.

  1. Zona Photic
    – Merupakan zona teratas di laut yang masih terpapar sinar matahari.
    – Cahaya masih mencukupi untuk fotosintesis, sehingga tumbuhan laut banyak ditemui di sini.
    – Dikenal sebagai Epipelagik, zona ini berada di kedalaman 200 meter. Contoh biota: plankton, rumput laut, penyu.
  2. Zona Disphotic
    – Merupakan zona transisi dengan cahaya yang mulai berkurang.
    – Atmosfer remang-remang, dan tumbuhan mulai langka. Ditemui ikan hiu.
  3. Zona Aphotic
    – Tidak terpapar sinar matahari, seperti di zona Rock Bottom Spongebob.
    – Kedalaman ini dibagi lagi menjadi Batiopelagik (1000-3000 meter), Abisopelagik (3000-4000 meter), dan Hadalpelagik (lebih dari 6000 meter).
    – Di zona ini, biota seperti gurita, ubur-ubur, dan ikan lampu hidup. Ketersediaan makanan sangat langka.

Baca juga : Eksplorasi Wilayah dan Tata Ruang

 Pembagian Zona Laut Vertikal Lainnya

Selain pembagian berdasarkan cahaya, terdapat pembagian zona lain berdasarkan proses pada dasar laut, seperti zona Litoral, Batial, Abisal, dan Hadal.

  1. Zona Litoral
    – Daerah pantai yang mengalami perendaman dan pengeringan berkala karena pasang surut.
    – Biota: bintang laut, udang, kepiting, bulu babi.
  2. Zona Batial
    – Melibatkan lereng benua, yang merupakan peralihan antara paparan dan wilayah laut dalam.
    – Biota terbatas karena sinar matahari tidak mencapai kedalaman ini.
  3. Zona Abisal
    – Dataran abisal yang luas dari palung laut.
    – Tidak ada sinar matahari, suhu rendah, dan tidak ada tumbuhan.
  4. Zona Hadal
    – Terletak di palung laut, dengan kedalaman sekitar 6000 meter.
    – Tidak ada cahaya, suhu dingin, dan tekanan air tinggi.
    – Biota: ikan lampu, lele laut, hidup dalam kondisi ekstrem.

 Organisme Laut: Bentos dan Pelagos

Setelah memahami habitatnya, mari bahas organisme laut. Mereka terbagi menjadi dua kelompok, yaitu Bentos dan Pelagos.

  1. Bentos
    – Biota laut yang hidup di dasar laut.
    – Dibagi menjadi Bentos Sesil (terikat pada suatu tempat) dan Bentos Vagil (bergerak di dasar laut).
    – Contoh Bentos Sesil: tiram, koral, spons. Contoh Bentos Vagil: landak laut, siput laut, udang karang, kepiting.
  2. Pelagos
    – Organisme mandiri yang hidup tidak tergantung pada dasar laut.
    – Termasuk nekton (hewan laut dengan alat gerak), seperti ikan, mamalia laut, reptil laut, dan cumi-cumi.
    – Juga melibatkan plankton, baik fitoplankton (plankton mirip tumbuhan) maupun zooplankton (plankton mirip hewan).

Sekarang, apakah kalian merasa lebih mengerti mengenai kehidupan laut dan organisme yang mendiaminya? Semoga pembahasan ini membantu teman-teman dalam memahami kekayaan dan kompleksitas dunia bawah laut yang menakjubkan ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *