Memahami Qadha dan Qadar dalam Islam
Keyakinan pada qadha dan qadar merupakan salah satu pilar iman dalam agama Islam yang menempati posisi penting. Memahami konsep ini mengajarkan kita untuk sepenuhnya mempercayai keputusan dan rencana Allah SWT dalam mengatur segala hal di alam semesta ini. Meskipun kedua istilah ini sering terdengar serupa, namun keduanya memiliki makna yang berbeda.
Qadha, menurut berbagai sumber, merujuk pada ketetapan atau keputusan Allah tentang apa yang akan terjadi di masa depan. Sementara qadar adalah manifestasi dari kehendak yang telah ditetapkan oleh Allah sebelumnya. Dengan memahami dan mengimani keduanya, kita diharapkan untuk menerima segala kejadian dalam hidup tanpa syarat, karena semuanya telah direncanakan oleh-Nya.
Ajaran ini ditegaskan dalam hadis Nabi Muhammad SAW yang menyebutkan iman sebagai salah satunya adalah beriman kepada takdir Allah, baik yang baik maupun yang buruk. (H.R. Muslim). Ini menandakan bahwa sebagai seorang Muslim, kita harus memiliki keyakinan penuh terhadap ketentuan Allah dalam kehidupan kita.
Makna Iman pada Qadha dan Qadar
Dalam kajian tentang “Beriman kepada Qadha-Qadar” yang disusun oleh Kementerian Agama, qadha memiliki arti ketetapan, ketentuan, ukuran, dan takaran. Secara makna, qadha adalah takdir yang telah ditetapkan dalam lauh al-mahfuz sejak zaman azali. Hal ini didasarkan pada firman Allah SWT dalam Surah Al-Hadid ayat 22 yang menyatakan bahwa segala sesuatu yang terjadi di bumi dan pada diri kita telah ditentukan dalam kitab (lauh al-mahfuz) sebelum terjadinya. Ini menegaskan bahwa qadha adalah ketetapan Allah terhadap segala sesuatu sebelum terjadinya.
Qadar, di sisi lain, adalah realisasi dari qadha. Secara bahasa, qadar berarti ketetapan yang sudah terjadi atau keputusan yang telah diwujudkan. Dalam istilah Islam, qadar adalah ketetapan Allah yang memiliki sifat Maha Kuasa atas segala ciptaan-Nya, baik yang baik maupun yang buruk. Ada dua jenis qadar: qadar mubram, yang tak bisa diubah, dan qadar mu’allaq, yang dapat diubah dengan doa, usaha, dan ikhtiar. Ini tercermin dalam firman Allah dalam Surah Ar-Ra’d ayat 11, yang menyatakan bahwa Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum kecuali mereka sendiri yang mengubahnya.
Meskipun qadha dan qadar telah ditetapkan oleh Allah sejak awal, keduanya termasuk dalam kategori ghaib. Oleh karena itu, sebagai seorang Muslim, kita tidak boleh bersikap pasif terhadap takdir-Nya. Sebaliknya, kita diharapkan untuk berusaha dan berikhtiar untuk memanfaatkan potensi yang diberikan oleh Allah. Dengan usaha dan ikhtiar, kita dapat mewujudkan potensi dan berkontribusi secara produktif dalam masyarakat.
Baca juga : Maulid Nabi: Jejak Sejarah, dan Keutamaannya
Hikmah Beriman pada Qadha dan Qadar
Keimanan pada qadha dan qadar memiliki banyak hikmah yang dapat dipetik. Beberapa di antaranya adalah:
1. Memasuki Golongan Orang Beriman: Seperti yang diajarkan dalam hadis, iman pada qadha dan qadar adalah salah satu syarat untuk masuk ke dalam golongan orang beriman.
2. Lebih Banyak Bersyukur: Keyakinan pada qadha dan qadar mengajarkan kita untuk bersyukur atas segala nikmat dan ujian yang diberikan Allah.
3. Meningkatkan Kesabaran: Keimanan pada takdir Allah membantu kita untuk meningkatkan kesabaran dalam menghadapi cobaan hidup.
4. Pantang Menyerah dan Selalu Berusaha: Orang yang percaya pada qadha dan qadar tidak pernah putus asa dan selalu berusaha untuk melakukan yang terbaik.
5. Dijauhkan dari Sifat Sombong: Keyakinan pada takdir Allah menghindarkan kita dari sifat sombong karena kita menyadari bahwa segala sesuatu telah ditentukan oleh-Nya.
6. Memiliki Jiwa yang Tenang: Kepercayaan pada qadha dan qadar Allah memberikan kedamaian jiwa karena kita yakin bahwa segala sesuatu terjadi atas izin-Nya.
7. Menjadi Pribadi yang Selalu Bertawakal: Orang yang beriman pada takdir Allah selalu tawakal dan ikhlas dalam menerima segala ketetapan-Nya.
8. Selalu Berharap Kepada Allah: Keimanan pada qadha dan qadar membuat kita selalu berharap kepada rahmat Allah dalam segala situasi.
Dengan memahami dan menghayati konsep qadha dan qadar, kita dapat memperkuat iman kita kepada Allah dan menjalani hidup dengan penuh keyakinan dan ketenangan.
Pingback: Perbedaan Qadha dan Qadar - DUNIA PENDIDIK