Pesantren

Memahami Makna Hablum Minallah dan Hablum Minannas

Advertisements

Dalam ajaran agama Islam, penting bagi setiap individu untuk memelihara ikatan dengan sesama manusia serta dengan Allah. Ikatan antar manusia disebut sebagai Hablum Minannas, sementara ikatan antara manusia dengan Allah disebut sebagai Hablum Minallah. Dalam tulisan ini, kita akan mengulas lebih mendalam tentang makna Hablum Minallah dan Hablum Minannas.

Pengertian Hablum Minallah dan Hablum Minannas

Pemahaman tentang Hablum Minallah dan Hablum Minannas sangatlah penting bagi setiap Muslim agar dapat menjalani kehidupan dunia dengan seimbang. Meskipun keduanya memiliki tujuan vertikal yang sama, yaitu untuk mencari ridho Allah SWT, namun Allah tidak akan menghormati individu yang hanya menjalin hubungan denganNya saja, tanpa menjalin hubungan yang baik dengan sesama manusia.

Ibadah seorang Muslim dianggap tidak sempurna tanpa adanya keseimbangan antara Hablum Minallah dan Hablum Minannas. Allah SWT juga tidak akan meridhoi individu yang menolak untuk berhubungan denganNya, meskipun menjalin hubungan yang baik dengan sesama manusia.

Dalil tentang Hablum Minallah dan Hablum Minannas

Amalan seseorang yang rajin beribadah namun tidak menahan lidahnya dari melakukan dosa cenderung sia-sia. Pentingnya pemahaman tentang Hablum Minallah dan Hablum Minannas ini ditekankan oleh Allah SWT secara langsung dalam Al-Qur’an surat Ali ‘Imran ayat 112.

ٱلْمَسْكَنَةُ ۚ ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمْ كَانُوا۟ يَكْفُرُونَ بِـَٔايَٰتِ ٱللَّهِ وَيَقْتُلُونَ ٱلْأَنۢبِيَآءَ بِغَيْرِ حَقٍّ ۚ ذَٰلِكَ بِمَا عَصَوا۟ وَّكَانُوا۟ يَعْتَدُونَ

Artinya: “Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia, dan mereka kembali mendapat kemurkaan dari Allah dan mereka diliputi kerendahan. Yang demikian itu karena mereka kafir kepada ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi tanpa alasan yang benar. Yang demikian itu disebabkan mereka durhaka dan melampaui batas.” (Q.S. Ali ‘Imran: 122).

Dalam ayat tersebut, Hablum Minallah diartikan sebagai perjanjian dengan Allah, yaitu dengan memasuki Islam atau beriman-Islam serta mematuhi ajaran-ajaranNya. Sementara Hablum Minannas merujuk pada perjanjian antara kaum Mukminin dalam memberikan jaminan keamanan kepada orang kafir dzimmi dengan membayar upeti kepada kaum Mukminin melalui pemerintahan mereka.

Hablum Minallah

Hablum Minallah mencakup perilaku atau tindakan dalam menjaga hubungan dengan Allah, seperti mematuhi perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Sebagai seorang Muslim, penting bagi kita untuk mencapai keseimbangan antara ketaatan individual kepada Allah dengan ketaatan sosial kepada sesama manusia. Jika seseorang rajin beribadah namun berperilaku buruk terhadap sesama manusia, hal ini bisa mengakibatkan “kebangkrutan” di akhirat.

Contoh Perilaku Hablum Minallah

Misalnya, perilaku yang mencerminkan Hablum Minallah menurut Imam Al Ghazali meliputi:

  1. Menjalankan perintah dan menjauhi larangan Allah SWT.
  2. Berikhtiar untuk selalu bersikap ikhlas dan menerima segala ketentuan Allah SWT.
  3. Menahan diri dari keinginan nafsu demi mencari keridhaan Allah SWT.

Hablum Minannas

Hablum Minannas merujuk pada tindakan menjaga hubungan dengan sesama manusia, seperti menjaga hubungan baik, menjalin silaturahmi, dan peduli terhadap kebutuhan sosial. Konsep ini melibatkan dimensi religius dan sosial, yang dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari untuk membentuk masyarakat yang beriman.

Dari pentingnya Hablum minannas ini sampai Allah SWT menerangkan di dalam Al Qur’an Surat An Nisa ayat 36 yaitu sebagai berikut :

وَاعْبُدُواْ اللَّهَ وَلاَ تُشْرِكُواْ بِهِ شَيْئًا وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَبِذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَالْجَارِ ذِي الْقُرْبَى وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالجَنبِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ إِنَّ اللَّهَ لاَ يُحِبُّ مَن كَانَ مُخْتَالاً فَخُورًا

Artinya: “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh dan teman sejawat, Ibnu sabil dan hamba sahaya. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri.” (Surah An-Nisa Ayat 36)

Contoh Perilaku Hablum Minannas

Misalnya, perilaku yang mencerminkan Hablum Minannas termasuk:

  1. Saling membantu sesama manusia tanpa memandang status atau latar belakang.
  2. Mengasihi dan membantu anak yatim serta orang-orang kurang mampu.
  3. Berpikir positif dan berbaik sangka terhadap sesama manusia.
  4. Menjaga silaturahmi dan menjalin hubungan yang baik dengan kerabat dan tetangga.

Kesimpulannya, baik Hablum Minallah maupun Hablum Minannas memiliki peran penting dalam kehidupan seorang Muslim. Keseimbangan antara ketaatan kepada Allah dan ketaatan sosial kepada sesama manusia merupakan kunci untuk mencapai kesempurnaan dalam ibadah dan perilaku sehari-hari.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *