Manfaat Buah dalam Menurunkan Risiko Depresi
Tidak hanya memberikan manfaat kesehatan fisik, tetapi konsumsi buah juga ternyata berperan penting dalam mendukung kesehatan mental. Sebuah studi yang dilakukan oleh Macquarie University menemukan bahwa mengonsumsi buah secara teratur dapat membantu menurunkan risiko terjadinya depresi, terutama di kalangan remaja.
Khasiat Buah dan Sayur
Buah dan sayuran merupakan sumber nutrisi yang kaya akan vitamin, mineral, dan serat. Mengonsumsi buah secara rutin diyakini dapat memenuhi kebutuhan tubuh akan nutrisi-nutrisi penting ini, yang pada gilirannya mendukung kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Peneliti di Macquarie University telah melakukan analisis terhadap 12 penelitian sebelumnya yang dilakukan di berbagai negara di Eropa, termasuk Inggris, Amerika Serikat, Kanada, dan Australia. Dari data yang dikumpulkan, ditemukan bahwa orang-orang yang mengonsumsi sedikit buah dan sayur cenderung memiliki gejala depresi, terutama di rentang usia 15 hingga 45 tahun.
Hasil analisis ini menunjukkan adanya korelasi antara pola makan yang kaya akan buah dengan risiko depresi yang lebih rendah. Ditemukan bahwa kurang mengonsumsi buah dapat meningkatkan risiko terjadinya depresi, sementara meningkatkan asupan buah dapat membantu menurunkan risiko tersebut.
Baca juga : Keunggulan Buah-buahan untuk Kulit yang Sehat
Hubungan Mengkonsumsi Buah dan Kesehatan Mental
Lebih spesifik lagi, hubungan antara konsumsi buah dan kesehatan mental ini ternyata lebih signifikan pada remaja awal, terutama mereka yang berusia antara 15 hingga 18 tahun. Para remaja pada rentang usia ini cenderung lebih rentan terhadap risiko depresi jika tidak mengonsumsi buah dalam jumlah yang memadai.
Menurut Putu Novi Arfirsta Dharmayani, gejala depresi sering muncul sebelum usia 20 tahun, terutama pada periode transisi menuju kedewasaan. Dia juga menyoroti bahwa banyak remaja, khususnya mereka yang berusia 15 hingga 30 tahun, hanya mengonsumsi sekitar 10% dari asupan buah yang direkomendasikan, yang merupakan angka yang cukup rendah.
Meskipun demikian, survei yang dilakukan oleh CSIRO pada tahun 2017 menunjukkan bahwa 4 dari 5 orang dewasa tidak mengonsumsi buah dan sayur dalam jumlah yang cukup. Para peneliti meyakini bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami secara pasti mekanisme nutrisi dari buah dan sayur yang dapat menurunkan risiko depresi. Namun, penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa nutrisi tertentu seperti magnesium, seng, vitamin C, E, dan folat yang terdapat dalam buah dapat berperan dalam hal ini.
Sebelumnya, penelitian juga menunjukkan bahwa diet yang rendah akan folat dapat berkontribusi terhadap terjadinya depresi. Folat diketahui memainkan peran penting dalam produksi hormon-hormon pengatur suasana hati seperti serotonin dan dopamin.