Kisah Khalifah Umar bin Khattab
Umar bin Khattab, lengkapnya Umar bin Khattab bin Nufail Ibn Abd al-‘Uzza Ibn Riyah Ibn Qurth Ibn Razah Ibn ‘Adiy Ibn Ka’ab Ibn Lu’aiy al-Qurasyiy al-‘Adawiy, adalah Khalifah kedua dalam Khulafaur Rasyidin. Ia lahir di Makkah, 13 tahun setelah Tahun Gajah, yaitu tahun kelahiran Nabi Muhammad.
Sebelum menjadi Khalifah, Umar bin Khattab termasuk dalam golongan suku Quraisy yang sangat anti terhadap Islam. Namun, setelah mendapat hidayah dan memeluk Islam, Umar bin Khattab menjadi pilar utama dalam menyebarkan ajaran Islam.
Kisah Awal Masuk Islam Umar bin Khattab
Umar bin Khattab awalnya dikenal sebagai penentang utama Nabi Muhammad saw. Hingga pada tahun keenam kenabian, pada usia 27 tahun, hidupnya mengalami perubahan drastis. Umar sangat marah saat mendengar bahwa adik kandungnya, Fatimah binti Khattab, dan iparnya telah memeluk Islam. Bahkan, Umar sampai menampar keduanya.
Namun, ketika berada di rumah adiknya, Umar menemukan lembaran yang berisikan ayat-ayat Al-Qur’an. Membaca ayat-ayat itu, Umar merasakan kedamaian dan ketenangan yang mengguncang hatinya. Tergerak oleh pengalaman itu, Umar pergi ke rumah al-Arqam, tempat Rasulullah saw. berdakwah.
Kedatangan Umar mengejutkan para sahabat yang berada di rumah itu, tetapi Rasulullah menerima Umar dengan sabar dan bijaksana. Pada kesempatan itu, Nabi Muhammad menyarankan Umar untuk memeluk Islam, yang langsung direspons oleh Umar dengan mengucapkan dua kalimat syahadat.
Setelah memeluk Islam, Umar bin Khattab memberikan dukungan yang besar terhadap penyebaran Islam secara terbuka, yang membawa kekuatan baru bagi umat Islam pada masa itu. Nabi Muhammad memberikan julukan “al-Faaruq” kepada Umar, yang berarti pembeda antara kebenaran dan kesesatan.
Umar bin Khattab Diangkat Menjadi Khalifah
Setelah wafatnya Abu Bakar, Khalifah pertama, Umar bin Khattab diangkat sebagai Khalifah kedua. Proses pengangkatannya tidak melalui musyawarah langsung, tetapi dengan rekomendasi dan dukungan dari para sahabat yang mengakui kepemimpinannya yang kuat dan adil.
Umar bin Khattab memimpin Kekhalifahan Rasyidin selama sekitar sepuluh tahun, dari tahun 634 hingga 644 M. Masa kepemimpinannya ditandai dengan perluasan wilayah Islam secara signifikan dan penerapan hukum yang adil di dalam negeri.
Wafatnya Umar bin Khattab
Keberhasilan Umar dalam memimpin negara Islam menarik rasa iri dan dendam dari musuh-musuh Islam, khususnya dari kalangan Yahudi dan Persia. Pada tanggal 25 Dzulhijjah tahun 23 Hijriah, saat sedang melaksanakan salat di masjid, Umar diserang oleh Abu Lu’lu’ah Firuz, seorang budak yang sebelumnya beragama Majusi.
Abu Lu’lu’ah menikam Umar dengan belati beracun beberapa kali, sehingga Umar mengalami luka yang fatal. Umar kemudian meninggal dunia sebagai syahid pada hari Rabu, bulan Dzulhijjah tahun 23 H, setelah memimpin sebagai Khalifah selama sepuluh tahun enam bulan.
Baca juga : Profil AH Nasution, Jenderal yang Selamat dari G30S 1965
Teladan dari Umar bin Khattab
Kepemimpinan Umar bin Khattab memberikan teladan yang penting bagi umat Islam hingga saat ini:
- Kesetiaan dalam Berdakwah: Umar bin Khattab menunjukkan kesetiaan dan kepatuhannya yang tinggi terhadap nilai-nilai Islam dan Rasulullah saw.
- Keberanian dan Ketegasan: Umar bin Khattab dikenal karena keberaniannya dalam memperjuangkan kebenaran dan menghadapi tantangan dengan sikap tegas.
- Kepedulian terhadap Rakyat: Sebagai Khalifah, Umar bin Khattab sangat peduli dan bertanggung jawab terhadap kesejahteraan rakyatnya, yang tercermin dalam kebiasaannya untuk melakukan inspeksi langsung ke berbagai wilayah.
Umar bin Khattab tetap menjadi salah satu figur penting dalam sejarah Islam, yang menginspirasi umat Islam dalam berbagai aspek kehidupan.
Setelah membaca cerita tentang Umar bin Khattab kita dapat mengambil pelajaran yang sangat baik yaitu tentang kesetian dan kepatuhan dalam menjalankan perintah Allah SWT,kita harus mempunyai keberanian dalam memperjuangkan kebenaran dan sifat tanggung jawab dan perduli terhadap sesama manusia.
Khalifah Umar bin Khattab adalah salah seorang sahabat Nabi Muhammad SAW dan Khalifah kedua setelah wafatnya Abu Bakar As-Siddiq.
Dalam masa kepemimpinannya, Umar dikenal sebagai sosok yang bijaksana. Rasulullah SAW memberikan julukan Abu Faiz bagi Umar bin Khattab
Umar bin Khattab adalah salah satu sahabat Rasulullah yang pada awalnya menentang Rasulullah, namun setalah masuk Islam, beliau membawa pengaruh besar bagi Islam. Keteladanan Umar bin Khattab harus kita contoh dalam kehidupan sehari-hari agar hidup menjadi lebih baik.
Kisah Umar bin Khattab menyiratkan kepada kita bahwa ketegasan membela keyakinan diri dengan tidak menolak kebenaran yang hakiki serta menyebarkan kebenaran dan tidak kembali kemasa lalu yang keliru dalam bersikap.
Salah satu kontribusi terbesar Umar adalah pembentukan sistem administrasi yang lebih terstruktur, termasuk pembentukan diwan (badan pemerintahan) untuk memastikan pemerintahan yang efektif dan efisien. Selain itu, ia juga memperkenalkan sistem Baitul Mal, sebuah lembaga keuangan negara yang bertugas mengelola pendapatan dan pengeluaran pemerintah. Kebijakan ini tidak hanya memperkuat ekonomi negara, tetapi juga memastikan distribusi kekayaan yang lebih merata di kalangan masyarakat.
Salah satu tokoh khulafaur rasyidin yang bagi saya memiliki karakter kepemimpian terkuat dan teladan yang sangat baik sebagai seorang pemimpin. Terimakasih banyak atas tulisannya.
Umar bin khattab sebelum masuk islam merupakan orang yang paling sangat menentang terhadap agama islam. Akan tetapi setelah umar bin khattab masuk islam, penyebaran agama islam menjadi semakin kuat dan tidak lagi di lakukan secara sembunyi-sembunyi ( terang-terangan ).
Kisah hidup Umar bin Khattab adalah inspirasi bagi banyak orang dan menjadi bukti betapa kuatnya pengaruh kepemimpinan yang adil dan bijaksana.
Umar bin Khattab merupakan khalifah kedua setelah Abu Bakar meninggal dunia yang dapat memperluas wilayah Islam di masa kepemimpinannya.
Khalifah Umar Bin Khattab memiliki pemikiran-pemikiran yang tertuang dalam ijtihadnya, salah satumya adalah hukum progresif. Hukum progresif sendiri adalah hukum yang mampu mengikuti perkembangan zaman, mampu menjawab perubahan zaman dengan segala dasar di dalamnya. Dia adalah hukum yang mampu melayani masyarakat dengan menyandarkan pada aspek moralitas dari sumber daya manusia penegak hukum itu sendiri. Beliau terkenal berani serta bijaksana dalam menerapkan ketentuan hukum yang terdpaat pada Al-Qur’an untuk mengatasi masalah yang timbul pada masyarakat, bahkan gubernurnya pun tidak luput dari hukum yang dibuat oleh beliau, contohnya yang terjadi pada gubernur Mesir, yang saat itu di jabat oleh ‘Amr bin Ash Radiallahu ‘Anhu.
Khalifah Umar bin Khattab, salah satu tokoh besar dalam sejarah Islam, adalah khalifah kedua dari Khulafaur Rasyidin, yang memerintah setelah Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq. Umar bin Khattab dikenal karena kepemimpinannya yang adil, kebijakan yang bijaksana, dan kontribusinya yang signifikan dalam memperluas serta mengembangkan wilayah Islam.