Jurusan Hukum: Mata Kuliah Seru dan Peluang Karir Kece
Nah, sekarang kita akan bahas tentang jurusan Hukum, nih. Jurusan ini termasuk salah satu yang banyak dicari, terutama setelah nonton drama Korea Law School yang penuh dengan dramatisasi jurusan Hukum.
Eh, tapi kita nggak mau bahas tentang aktor gantengnya dulu, ya! Kita bakal mengupas lebih dalam tentang jurusan Hukum. Di awal drama, kita disuguhkan dengan simulasi persidangan. Ternyata, di jurusan Hukum, simulasi ini bukan main-main, lho! Simulasi persidangan jadi mata kuliah wajib di semester akhir. Tapi, tentu aja, sebelum nyambi di situ, kamu harus lulus mata kuliah prasyarat seperti hukum pidana, perdata, hingga hukum acara. Biar persidangannya nggak bingung.
Sebelum kita masuk lebih dalam, yuk kita cari tahu apa sih esensi dari Jurusan Hukum ini?
Apa itu Jurusan Hukum?
Ada ungkapan, “Ubi Societas Ibi Ius,” yang artinya di mana ada masyarakat, di situ ada hukum. Kehidupan kita diatur oleh hukum dalam berbagai aspek, mulai dari belajar di sekolah, bekerja di kantor, berbelanja, hingga urusan kriminal atau kejahatan. Jadi, di jurusan ini, kamu akan mempelajari lebih mendalam tentang aturan atau hukum yang berlaku dalam masyarakat. Ilmu sosial dan kemanusiaan menjadi fokus utama di jurusan ini, cocok untuk kamu yang suka analisis, bisa menyelesaikan masalah dengan baik, atau memiliki pengetahuan yang luas.
Mata Kuliah Seru di Jurusan Hukum
“Ah, kuliah hukum cuma ngafalin pasal doang, kan?”
Nggak banget, guys! Yang paling penting buat anak hukum adalah berpikir kritis. Bukan cuma tahu pasal, tapi bisa melihat isu dari berbagai perspektif. Biar bisa berpikir kritis, kamu harus punya wawasan yang luas, alias banyak baca.
Di awal perkuliahan, kamu akan belajar mata kuliah pengantar dulu. Ada Pengantar Ilmu Hukum, Pengantar Hukum Indonesia, dan lainnya. Lanjut ke semester berikutnya, kamu bakal dive in ke Hukum Perdata, Hukum Pidana, Hukum Administrasi Negara, Hukum Perjanjian Internasional, dan sebagainya.
Banyak yang bilang, “Enak banget anak hukum nggak perlu ngitung-ngitung.”
Eh, itu salah, lho! Anak hukum tetap ngitung, terutama dalam hukum waris, jual beli, wakaf, hingga pembagian harta gono-gini agar adil. Tentunya, harus lancar rumus dan angka.
Gak cuma pasal-pasal, anak hukum juga harus peka dan empati sama manusia. Makanya, ada mata kuliah Hak Asasi Manusia, Arbitrase (penyelesaian konflik), sampai Jaminan Sosial Tenaga Kerja. Ini penting agar bisa mencapai win-win solution, solusi yang menguntungkan semua pihak.
Peluang Karir dan Gaji di Jurusan Hukum
“Setelah lulus, bisa langsung jadi pengacara, dong?”
Seorang sarjana hukum harus mengikuti pendidikan advokat sebelum bisa jadi pengacara. Setelah itu, ujian advokat, magang, dan sumpah advokat adalah langkah berikutnya. Pengen profesi yang lebih menantang? Bisa jadi Hakim atau Jaksa. Hakim punya tanggung jawab besar menentukan keadilan, sedangkan Jaksa menyampaikan dakwaan di pengadilan. Tentu, harus menempuh pendidikan profesi yang diselenggarakan oleh Kejaksaan atau Mahkamah Agung.
Profesi lain yang menarik adalah Konsultan Hukum. Konsultan ini diperlukan untuk mengurus keperluan hukum perusahaan atau perorangan. Gak kalah menariknya, kamu bisa jadi Legal Officer di kantoran atau start-up. Tugasnya mengurus dokumen hukum, mulai dari surat aset, surat perjanjian kerja, kontrak, dan lainnya.Terakhir, jadi notaris juga bisa, lho! Notaris bikin akta autentik dan jadi saksi penandatanganan dokumen. Keren, kan?
Seperti yang kita tahu, jurusan ini punya peluang kerja yang cerah, secerah muka artis Korea. Makanya, peminatnya makin banyak setiap tahun. Gaji lulusan hukum di Indonesia berkisar antara 3 sampai 20 juta rupiah, tergantung profesi yang kamu pilih. So, siap-siap sukses di dunia hukum, ya!