Audit: Proses, Sifat, Etika, dan Jaminan Kualitas
Audit adalah langkah krusial dalam pembuatan laporan keuangan, menyajikan sebuah proses yang sistematis untuk memverifikasi kepatuhan laporan tersebut terhadap standar yang berlaku. Untuk memahami secara komprehensif proses audit, perlu kita lihat dari dasarnya. Berikut adalah pengantar yang meliputi definisi, sifat, etika, dan jaminan kualitas dalam audit.
Definisi Audit
Audit adalah suatu proses yang dilakukan untuk memperoleh bukti dan mengevaluasi secara obyektif, sistematis, independen, dan terdokumentasi. Audit bertujuan untuk menentukan sejauh mana informasi yang diaudit sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Menurut Arens dkk. (2010), audit juga mencakup akumulasi dan evaluasi bukti-bukti terkait informasi untuk menilai kesesuaian informasi tersebut dengan kriteria yang ditetapkan.
Sifat Audit
Audit memiliki sifat analitis, yang mencakup dua hal pokok: pertama, perbandingan antara informasi dan kriteria yang telah ditetapkan; dan kedua, pengumpulan dan evaluasi bukti. Dalam proses tersebut, standar yang sesuai digunakan untuk memastikan kepatuhan, seperti standar akuntansi yang berlaku di negara masing-masing. Bukti audit, sebagai dasar penilaian, harus memenuhi kriteria cukup dan tepat, sesuai dengan ISA 200
Etika Profesional Auditor
Etika adalah kunci dalam praktik audit. Auditor, sebagai profesional, diatur oleh kode etik yang mengatur perilaku mereka. Misalnya, AICPA memiliki kode etik yang mencakup prinsip-prinsip etika profesi, peraturan etika, interpretasi peraturan etika, dan kaidah etika. Di Indonesia, Kode Etik Akuntan Indonesia mengatur tanggung jawab, integritas, kompetensi, dan standar teknis yang harus dijunjung oleh auditor.
Baca juga : Kebijakan Luar Negeri, Depedensi dan Interdepedensi
Jaminan Kualitas dalam Audit
Jaminan kualitas dalam audit adalah upaya untuk memastikan bahwa proses audit berjalan dengan baik dan menghasilkan hasil yang akurat. Hal ini mencakup pemantauan, pengujian, dan pemeriksaan atas proses audit. Assurance dalam audit menciptakan keyakinan dan kepastian bagi pengguna laporan keuangan.
Skeptisisme Profesional Auditor
Skeptisisme profesional adalah sikap yang penting bagi seorang auditor. Ini mencakup kemampuan untuk selalu bertanya, waspada terhadap indikasi kesalahan atau penipuan, dan menilai kritis bukti audit yang ditemukan. Auditor yang skeptis mampu menjalankan prosedur audit dengan cermat dan memberikan hasil yang sesuai.
Dalam audit, proses audit adalah langkah penting untuk memastikan kepatuhan dan akurasi laporan keuangan. Auditor perlu memiliki etika yang tinggi, menjunjung kode etik yang berlaku, dan memastikan bahwa proses audit dilakukan dengan profesionalisme dan skeptisisme yang tepat. Dengan demikian, audit dapat memberikan keyakinan dan kepastian yang diperlukan bagi pengguna laporan keuangan.
Pingback: Industri dan Manajemen Media Televisi - DUNIA PENDIDIK