Apakah Cahaya Lampu Malam Mengganggu Tumbuhan?
Seperti halnya hewan, tumbuhan telah berevolusi selama miliaran tahun untuk beradaptasi dengan siklus siang dan malam yang dipengaruhi oleh sinar Matahari. Siklus ini dikenal sebagai siklus fotoperiode, yang mengacu pada durasi penyinaran Matahari yang diterima tumbuhan sepanjang hari. Namun, bagaimana jika tumbuhan terpapar cahaya buatan pada malam hari? Apakah itu akan memengaruhi mereka? Mari kita simak penjelasannya berdasarkan informasi dari Science ABC.
Pengaruh Cahaya Buatan pada Siklus Tumbuhan
Cahaya buatan dari lampu jalanan pada malam hari dapat mengganggu siklus fotoperiode tumbuhan. Gangguan ini dapat memengaruhi berbagai proses biologis, termasuk ritme sirkadian (siklus tidur-bangun), fototropisme (gerakan tumbuhan menuju cahaya), dan proses penyerbukan. Selain polusi udara, polusi cahaya juga menjadi masalah yang semakin meningkat, didefinisikan sebagai perubahan tingkat pencahayaan alami di malam hari akibat sumber cahaya buatan.
Pencahayaan alami dihasilkan oleh Bulan, bintang, dan objek langit lainnya, sementara cahaya buatan berasal dari lampu yang menyala dari senja hingga fajar. Saat ini, lebih dari 80% populasi dunia terpengaruh oleh polusi cahaya, angka ini bahkan mencapai 99% di Eropa dan Amerika Utara, dan terus meningkat di Asia.
Pentingnya Fotoperiode bagi Tumbuhan
Fotoperiode, yang mengatur siklus terang dan gelap, sangat penting bagi tumbuhan. Meskipun tumbuhan tidak “tidur” seperti hewan, banyak proses biologis mereka telah berevolusi untuk mengikuti siklus siang dan malam. Aktivitas gen tertentu diatur oleh jam sirkadian, dan beberapa fungsi biologis utama tetap berlangsung pada malam hari tanpa cahaya. Contohnya, proses replikasi DNA biasanya dilakukan di malam hari, karena sinar UV dari Matahari dapat merusak DNA.
Sementara itu, fotosintesis berlangsung di siang hari, di mana tumbuhan merespons dan tumbuh ke arah sumber cahaya untuk memaksimalkan fotosintesis. Fenomena ini dikenal sebagai fototropisme dan diatur oleh pigmen bernama fitokrom. Fitokrom memiliki dua bentuk: versi tidak aktif (Pr) dan versi aktif (Pfr). Ketika tumbuhan menyerap cahaya, Pr diubah menjadi Pfr, dan saat malam tiba, Pfr kembali menjadi Pr. Rasio antara Pr dan Pfr ini mempengaruhi berbagai fungsi, termasuk pembentukan tunas dan proses berbunga.
Dampak Polusi Cahaya di Wilayah Perkotaan
Di daerah perkotaan, siklus siang dan malam tumbuhan seringkali terganggu secara drastis akibat pencahayaan tinggi. Tumbuhan dapat terus melakukan fotosintesis di malam hari, yang berisiko menyebabkan stres oksidatif hingga kematian sel. Cahaya buatan dapat memperpanjang durasi siang dan memengaruhi waktu berbunga tumbuhan, membuat mereka merasa seolah-olah hari selalu panjang.
Sebagai contoh, pohon muda yang terus tumbuh di musim dingin dapat mengalami kerusakan sel akibat embun beku, sementara waktu mekarnya bunga dipengaruhi oleh cahaya. Jika penyerbukan dilakukan oleh lebah, bunga akan mekar pada siang hari; jika oleh ngengat nokturnal, bunga mekar di malam hari. Namun, cahaya buatan dapat memengaruhi berbagai proses tumbuhan, seperti warna daun, proses gugurnya daun, serta pembukaan dan penutupan bunga.
Penelitian Mengenai Pengaruh Cahaya terhadap Penyerbukan
Sebuah penelitian di Inggris menunjukkan bahwa bunga-bunga di daerah dengan polusi cahaya mekar 7,5 hari lebih awal dibandingkan dengan bunga di daerah yang hanya menerima cahaya alami. Hal ini menunjukkan betapa besar dampak pencahayaan buatan terhadap siklus kehidupan tumbuhan. Beberapa kaktus, yang biasanya hanya berbunga di malam hari, dapat kehilangan kemampuannya untuk berbunga jika terpapar cahaya lampu secara terus-menerus.
Selain itu, penelitian juga mengungkap bahwa populasi ngengat sebagai penyerbuk nokturnal menurun hingga 50% di area yang diterangi lampu buatan. Dengan banyaknya ngengat yang tertarik pada cahaya, mereka menjadi lebih sedikit berkunjung ke tanaman, sehingga mengurangi proses penyerbukan. Hasilnya, pembentukan buah pun berkurang, dan ini bisa berdampak negatif pada ekosistem secara keseluruhan.
Baca juga : Studi: Memelihara Kucing atau Anjing Dapat Memperlambat Kepikunan
Kesimpulan
Lampu jalanan dan cahaya buatan lainnya, yang sering dianggap sebagai simbol modernisasi, memiliki dampak signifikan terhadap tumbuhan dan ekosistem sekitarnya. Dengan gangguan terhadap siklus alami dan proses biologis tumbuhan, kita harus lebih sadar akan pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem di lingkungan perkotaan.

