Apa yang Terjadi Jika Planet Tidak Memiliki Siklus Siang & Malam
Bumi memiliki siklus siang dan malam yang memengaruhi kehidupan di planet kita, termasuk ritme sirkadian. Ini adalah pola alami yang mengatur suhu tubuh, aktivitas sehari-hari seperti pola tidur, biokimia, dan regenerasi sel. Namun, bagaimana jika sebuah planet tidak memiliki siklus ini?
Ritme Sirkadian dan Kebutuhan Siang-Malam
Ritme sirkadian adalah pola biologis yang bergantung pada perubahan antara siang dan malam. Pada manusia, ritme ini mengatur banyak fungsi tubuh, dari pola tidur hingga metabolisme. Makhluk hidup lainnya, seperti penghuni gua, kehidupan laut dalam, dan mikroorganisme yang berada di lingkungan gelap, juga mengandalkan ritme ini.
Tanpa siklus siang dan malam, makhluk hidup mungkin tidak mengalami ritme sirkadian yang sama. Mereka mungkin beradaptasi dengan cara yang sangat berbeda, misalnya dengan bergerak terus-menerus atau mengembangkan strategi berbeda untuk beristirahat.
Planet Tanpa Siklus Siang-Malam
Dikutip dari Phys.org, beberapa planet di luar Bumi tidak memiliki siklus siang dan malam. Ini diungkapkan dalam survei eksoplanet yang diterbitkan pada 2013. Penelitian menunjukkan bahwa sekitar 41% bintang katai-M memiliki planet yang berada di zona ‘Goldilocks’, yaitu jarak di mana suhu planet memungkinkan adanya air cair.
Planet-planet ini berpotensi mendukung kehidupan, meskipun belum ada bukti pasti tentang keberadaan kehidupan di sana. Diperkirakan ada sekitar 28,7 miliar planet di zona Goldilocks, belum termasuk planet di sekitar jenis bintang lainnya.
Planet berbatu di zona layak huni bintang katai-M, sering disebut Bumi-M, memiliki karakteristik yang berbeda dari Bumi kita. Bumi-M berada lebih dekat dengan bintang katai-M yang lebih dingin dibandingkan dengan Matahari. Gravitasi bintang menarik sisi dekat planet lebih kuat, menyebabkan gesekan yang memperlambat rotasi planet hingga rotasi dan orbitnya menjadi sinkron.
Efek Terkunci Pasang Surut pada Kehidupan
Planet yang terkunci pasang surut memiliki satu sisi selalu menghadap bintang dan sisi lainnya selalu gelap. Ini berarti satu tahun di planet tersebut setara dengan satu hari, sehingga tidak ada siklus siang dan malam. Kondisi ini mirip dengan Bulan yang hanya menunjukkan satu sisi ke Bumi.
Salah satu contoh adalah Proxima Centauri b, planet tetangga yang berpotensi layak huni. Di planet yang terkunci pasang surut, perbedaan antara sisi siang dan malam dapat menciptakan angin kencang dan gelombang atmosfer. Jika ada air di planet tersebut, sisi siang mungkin ditutupi awan tebal dengan petir yang intens, menciptakan pola iklim yang dinamis dengan suhu, kelembapan, dan curah hujan yang berubah-ubah.
Kehidupan di planet seperti ini kemungkinan akan mengembangkan ritme biologis yang sesuai dengan siklus iklim yang ada. Spesies yang hidup di sisi siang mungkin akan bermigrasi ke sisi malam untuk beristirahat. Dengan demikian, jam biologis di planet ini akan bergantung pada perubahan lingkungan daripada pada siklus waktu seperti siang dan malam.

