7 Istilah dalam Kurikulum Merdeka yang Wajib Dipahami Guru
Bapak dan Ibu guru, apakah sudah menguasai beberapa istilah dalam Kurikulum Merdeka Belajar atau masih merasa bingung dengan berbagai istilah yang muncul di dalam kurikulum tersebut? Jangan khawatir, karena artikel ini akan membahas istilah-istilah penting dalam Kurikulum Merdeka.
Sejak Februari 2022, Kemendikbud telah menggulirkan kurikulum baru, yaitu Kurikulum Merdeka Belajar, yang akan menggantikan Kurikulum 2013. Perubahan kurikulum ini tentu menimbulkan kebingungan bagi guru, siswa, dan bahkan orang tua. Terlebih lagi, munculnya istilah-istilah baru dalam Kurikulum Merdeka Belajar menambah kompleksitas pemahaman.
Apa sajakah istilah-istilah dalam Kurikulum Merdeka Belajar yang perlu dipahami? Simak penjelasan berikut.
1. Pengertian Kurikulum Merdeka Belajar
Menurut Buku Saku Kurikulum Merdeka, Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam, di mana kontennya akan dioptimalkan agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Kurikulum ini merupakan bagian dari upaya pemulihan pembelajaran pasca pandemi Covid-19 dan menjadi pengganti Kurikulum 2013 yang telah diterapkan selama 10 tahun di Indonesia.
Diperkenalkan sejak Februari 2022, Kurikulum Merdeka Belajar telah mulai diterapkan di beberapa sekolah di Indonesia dan dijadwalkan akan menjadi kurikulum nasional pada tahun 2024.
2. Capaian Pembelajaran (CP)
Capaian Pembelajaran (CP) adalah istilah dalam Kurikulum Merdeka Belajar yang mengacu pada kompetensi pembelajaran yang harus dicapai peserta didik pada setiap fase perkembangan. CP terdiri dari kumpulan kompetensi dan materi yang disusun secara komprehensif dalam bentuk narasi. Sebagai contoh, CP dalam mata pelajaran Matematika dapat berupa kemampuan siswa untuk mendeskripsikan ciri-ciri berbagai bentuk bangun datar.
3. Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)
Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) menggantikan istilah silabus dalam Kurikulum Merdeka Belajar. ATP adalah rangkaian tujuan pembelajaran yang tersusun secara sistematis dan logis di dalam fase, menjadi panduan perencanaan pembelajaran dari awal hingga akhir suatu fase.
Baca juga : Manfaat Metode Pendidikan Berbasis Game
4. Modul Ajar (MA)
Modul Ajar (MA) setara dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dalam Kurikulum 2013, tetapi dengan komponen yang lebih lengkap. MA mencakup tujuan pembelajaran, langkah pembelajaran, media pembelajaran, asesmen, serta informasi dan referensi belajar lainnya.
5. Profil Pelajar Pancasila
Profil Pelajar Pancasila mencakup sejumlah ciri karakter dan kompetensi yang diharapkan dari peserta didik, berdasarkan pada nilai-nilai luhur Pancasila. Profil ini mirip dengan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dalam Kurikulum 2013 dan mencakup enam elemen utama, seperti beriman, bertakwa, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, dan bernalar kritis serta kreatif.
6. Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP)
KKTP menggantikan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dalam Kurikulum 2013. KKTP digunakan sebagai bahan refleksi guru untuk menilai proses pembelajaran dan tingkat penguasaan kompetensi siswa, sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan siswa.
7. Teaching at the Right Level (TaRL)
Teaching at The Right Level (TaRL) adalah pendekatan pengajaran yang mempertimbangkan tingkatan kelas dan kesiapan belajar siswa. Pendekatan ini bertujuan memastikan setiap siswa mendapatkan hak belajar yang sama, mencapai tujuan pembelajaran, dan memberikan waktu yang cukup untuk membangun serta meningkatkan kompetensi numerasi dan literasi.
8. Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan (KOSP)
Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan (KOSP) mirip dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dalam Kurikulum 2013. KOSP memuat seluruh rencana proses pembelajaran di satuan pendidikan, menjadi pedoman penyelenggaraan pembelajaran.
Demikianlah beberapa istilah dalam Kurikulum Merdeka Belajar yang perlu dipahami oleh para guru. Semoga penjelasan ini membantu dalam menghadapi tantangan kurikulum baru dan meningkatkan kualitas pembelajaran di Indonesia.