Sekolah

PIP Mencegah Putus Sekolah Hingga 15 Kali Lebih Efektif

Advertisements

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) memberikan bantuan pendidikan melalui Program Indonesia Pintar (PIP), yang disalurkan setiap tiga bulan sekali. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa program ini efektif dalam mencegah siswa putus sekolah.

PIP dan Kemampuan Bertahan di Sekolah

Sebuah studi berjudul “Efektivitas Program Indonesia Pintar terhadap Partisipasi Sekolah di Kawasan Barat dan Timur Indonesia” oleh Fitri Mulyani dkk dari Universitas Andalas menunjukkan dampak positif dari PIP. Penelitian ini menggunakan data dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Badan Pusat Statistik 2021, dengan sampel 451.393 siswa dari berbagai jenjang pendidikan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa penerima PIP di wilayah Barat memiliki kemungkinan 15 kali lebih besar untuk tetap bersekolah, sementara di wilayah Timur, kemungkinan ini adalah 11 kali lebih besar. Selain itu, siswa di perkotaan dengan akses fasilitas yang lebih baik juga menunjukkan kemungkinan lebih besar untuk tidak putus sekolah dibandingkan siswa di pedesaan.

Pengaruh PIP Terhadap Angka Putus Sekolah

Penelitian lain, yang dilakukan oleh Nimas Anggara Samalo dan Thia Jasmina dengan judul “The Effect of Educational Cash Transfer for Students From Low,” mengkonfirmasi bahwa PIP secara signifikan menurunkan angka putus sekolah. Studi ini menganalisis dampak PIP pada siswa miskin dan rentan miskin sebelum dan setelah pandemi Covid-19, menggunakan data dari 112.004 siswa.

Sebelum pandemi, PIP terbukti menurunkan angka putus sekolah pada jenjang SD dan SMP, namun tidak berpengaruh signifikan pada jenjang SMA. Selama pandemi Covid-19, PIP terbukti efektif menurunkan angka putus sekolah pada jenjang SMP dan SMA, sementara tidak berpengaruh pada jenjang SD.

Faktor Penyebab Anak Putus Sekolah

Dalam studi berjudul “Faktor Penyebab Anak Putus Sekolah” oleh Abdul Hakim dari Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh, beberapa faktor penyebab putus sekolah diidentifikasi. Studi ini menganalisis data 11.463 anak usia SD, SMP, dan SMA dengan analisis regresi logistik.

Temuan utama menunjukkan bahwa siswa dengan orang tua berpendidikan SMP ke bawah, yang tidak mendapatkan PIP, tinggal di rumah tangga dengan enam anggota, terlibat dalam pekerjaan, berasal dari keluarga miskin, dan tinggal di daerah pedesaan, memiliki kemungkinan putus sekolah sebesar 51,60%.

Baca juga : Cara Mudah Mengunduh Sertifikat Akreditasi Sekolah

Namun, faktor paling dominan adalah kepemilikan PIP, dengan nilai odds ratio sebesar 4,838. Ini berarti anak yang tidak mendapatkan PIP memiliki kemungkinan untuk putus sekolah 4,838 kali lebih besar dibandingkan dengan anak yang menerima bantuan PIP.

Studi-studi ini menegaskan pentingnya Program Indonesia Pintar dalam mendukung keberlanjutan pendidikan dan mencegah putus sekolah di berbagai jenjang pendidikan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *