Penemuan Baterai: Revolusi dalam Dunia Kelistrikan
Seiring dengan kemajuan teknologi yang terus berkembang, penemuan-penemuan baru memainkan peran krusial dalam membentuk sejarah. Salah satu inovasi paling berpengaruh dalam bidang kelistrikan adalah penemuan baterai, yang telah mengubah cara kita hidup dan bekerja dengan signifikan.
Sebelum listrik menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari, manusia tidak bisa membayangkan adanya lampu, peralatan elektronik, atau teknologi modern lainnya yang bergantung pada arus listrik. Listrik memainkan peran penting dalam hampir semua aspek kehidupan modern, dan tanpa penemuan baterai, kemajuan ini mungkin tidak akan terjadi.
Tumpukan Volta
Eksperimen awal dengan kapasitor dan perangkat listrik dimulai pada tahun 1700-an. Namun, fisikawan Italia Alessandro Volta dianggap sebagai penemu baterai modern. Pada tahun 1800, Volta menciptakan apa yang dikenal sebagai “tumpukan volta.”
Meskipun Volta sering dikreditkan sebagai penemu baterai, penemuan serupa sudah ada jauh sebelum era modern. Pada tahun 1936, saat membangun jalur kereta api di dekat Bagdad, para pekerja menemukan sebuah objek yang dikenal sebagai Baterai Parthia atau Baterai Bagdad. Benda ini berasal dari kekaisaran Parthia dan diperkirakan berusia sekitar 2.000 tahun. Baterai ini terdiri dari sebuah toples tanah liat berisi larutan cuka dengan batang besi yang dikelilingi oleh silinder tembaga, yang dapat menghasilkan listrik antara 1,1 hingga 2,0 volt.
Gambar lukisan oleh Giuseppe Bertini menunjukkan Alessandro Volta mendemonstrasikan baterai buatannya kepada Napoleon pada tahun 1801. Penemuan “tumpukan volta” adalah perangkat yang terdiri dari lapisan-lapisan cakram seng dan tembaga yang dipisahkan oleh karton basah dengan larutan garam. Tumpukan ini menghasilkan arus listrik yang konsisten dan mampu menyimpan serta mentransfer energi.
Penemuan Baterai
Baterai pertama ini dikenal sebagai baterai primer karena tidak dapat diisi ulang; pengguna harus mengganti elektrolit dan pelat ketika daya habis. Namun, pada tahun 1860, para ilmuwan berhasil mengembangkan baterai timbal-asam yang dapat diisi ulang, menandai kemajuan penting dalam teknologi baterai.
Volta sebenarnya menciptakan tumpukan volta untuk membuktikan kepada temannya, Luigi Galvani, bahwa teori “listrik hewan” Galvani—yang menyatakan bahwa listrik berasal dari jaringan hewan—salah. Volta berpendapat bahwa listrik dapat dihasilkan dari kontak logam dalam lingkungan yang lembab.
Penemuan baterai juga memainkan peran penting dalam pengembangan teknologi telegraf. Telegraf adalah salah satu aplikasi awal baterai yang diterapkan secara rutin. Seiring waktu, baterai menemukan berbagai penggunaan lainnya yang mendukung teknologi modern.
Selain Volta, Benjamin Franklin juga berkontribusi pada pengembangan teknologi penyimpanan energi. Pada tahun 1749, Franklin menciptakan kapasitor awal dengan menghubungkan “stoples Leyden,” yang merupakan stoples kaca berisi air (atau bahan penghantar lainnya) dan dilapisi dengan kertas logam.
Penemuan baterai telah membuka jalan bagi berbagai inovasi dan teknologi modern yang tak terhitung jumlahnya, mempengaruhi hampir setiap aspek kehidupan kita. Tanpa baterai, banyak teknologi canggih yang kita nikmati hari ini mungkin tidak akan ada, dan dunia kelistrikan kita akan sangat berbeda.

