Kampus

Mahasiswa UI Sukses Raih Juara 1 di Young Scientist Award 2024 di Jerman

Advertisements

Hana Fajrianti, seorang mahasiswa Universitas Indonesia (UI), telah mengukir prestasi gemilang dengan meraih juara 1 dalam ajang Young Scientist Award 2024. Acara tersebut berlangsung di The 12th International Conference Working on Safety (WOS) yang diadakan di Dresden, Jerman. Hana menjadi satu-satunya perwakilan Indonesia yang tampil di panggung internasional ini, berhasil mengharumkan nama bangsa.

Mahasiswa program S2 Keselamatan dan Kesehatan (K3) Fakultas Kesehatan Masyarakat UI ini mampu mengalahkan 300 peserta dari 43 negara. Penelitian yang dipresentasikannya berhasil mendapatkan penilaian tertinggi dari dewan juri, yang terdiri dari para ahli K3 terkemuka dunia. Di antara juri tersebut terdapat Prof Thomas Bahrens dari German Social Accident Insurance (DGUV) Jerman, Mary Ogungbeje dari Institution of Occupational Safety and Health (IOSH) Inggris, dan Ing Mag Christian Schenk dari Austrian Social Insurance for Occupational Risks, Austria.

 Penelitian Mengenai Pemilihan Subkontraktor

Judul penelitian Hana adalah “Optimizing Subcontractor Selection Processes: Integrating Occupational Health and Safety Criteria in Indonesian Construction Industry”. Dalam penelitiannya, Hana mengangkat isu penting terkait proses pemilihan subkontraktor di Indonesia. Ia menjelaskan bahwa dalam praktik di tanah air, aspek biaya sering kali menjadi prioritas utama, mengabaikan keselamatan kerja. Hal ini berkontribusi pada tingginya angka kecelakaan kerja di sektor konstruksi.

Hana mengusulkan integrasi kriteria K3 dalam dua tahap pemilihan, yaitu prakualifikasi (yang mencakup kriteria K3, teknis, dan administratif) dan kualifikasi (berbasis persaingan harga). “Keduanya sangat penting untuk meningkatkan standar keselamatan,” ungkap Hana, seperti yang dilaporkan dalam rilis resmi UI pada Jumat (4/10/2024).

Berdasarkan hasil penelitian, Hana menemukan bahwa hanya 13,4% subkontraktor di Indonesia yang sepenuhnya mematuhi standar keselamatan kerja. Tiga faktor utama yang menyebabkan rendahnya kepatuhan ini adalah keterbatasan sumber daya, ketergantungan subkontraktor pada kontraktor utama, dan nilai kontrak yang rendah.

“Setelah prakualifikasi, kontraktor utama seharusnya memberikan bantuan kepada subkontraktor dalam meningkatkan praktik K3 untuk memenuhi standar SMK3 serta memastikan keselamatan di semua ukuran kontrak,” tambah Hana.

Baca juga : Riset Mahasiswa UGM Menerima Dana Hibah dari Jepang

 Penilaian dan Apresiasi

Kualitas penelitian Hana dinilai sangat unggul dari berbagai aspek, termasuk relevansi dengan isu keselamatan kerja, inovasi, manfaat aplikatif, dan kemampuan penerapan di berbagai konteks. Penilaian yang sangat baik ini membawanya meraih predikat juara dalam kompetisi Young Scientist Award 2024 di Jerman.

Keberhasilan Hana juga mendapatkan apresiasi dari Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat UI, Prof dr Modastri Korib Sudaryo MS DSc. Ia berharap prestasi ini dapat menginspirasi mahasiswa lain di FKM UI. Prof Modastri menekankan pentingnya pencapaian ini dalam meningkatkan reputasi FKM UI di tingkat internasional.

“Mahasiswa FKM UI yang unggul akan memainkan peran penting sebagai duta ilmu kesehatan masyarakat Indonesia. Prestasi ini sekaligus akan memperkuat reputasi dan branding institusi FKM UI, baik di tingkat nasional maupun global,” ujarnya.

Dengan pencapaian ini, Hana Fajrianti tidak hanya membawa pulang gelar juara, tetapi juga memberikan harapan dan inspirasi bagi generasi muda lainnya untuk terus berinovasi dan berkontribusi dalam bidang kesehatan dan keselamatan kerja.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *